Perkuat Posisi Bisnis di Indonesia, Bosch Gelar Kompetisi IoT

Kamis, 02 Mei 2019 - 15:01 WIB
Perkuat Posisi Bisnis...
Perkuat Posisi Bisnis di Indonesia, Bosch Gelar Kompetisi IoT
A A A
JAKARTA - Memiliki lebih dari 140 juta pengguna internet, Indonesia bertransformasi menjadi ekosistem bisnis Internet of Things (IoT) bernilai sekitar Rp444 triliun pada 2022 mendatang. Dengan potensi pasar tersebut Bosch selaku perusahaan penyedia layanan dan teknologi global, menggagas kompetisi pengembangan solusi IoT bertajuk: Bosch IoT Hackathon 2019.

Managing Director Of PT Robert Bosch Automotive Toto Suharto mengatakan, kompetisi ini digelar pada Oktober 2019 mendatang. Ajang ini bertujuan menumbuhkan kreativitas dan semangat inovasi di kalangan digital natives (pengguna perangkat teknologi) di Indonesia. Yakni para maker, data scientist, hacker, IoT enthusiast dan developer.

“Kompetisi berformat hackathon ini menantang peserta untuk secara berkelompok saling berpacu menyusun dan mengembangkan ide sampai ke model bisnisnya. Kemudian mempresentasikannya di hadapan tim juri hanya dalam waktu 60 jam,” katanya, Kamis (2/5/2019).

Bosch IoT Hackathon 2019, kata dia, akan menyatukan para digital natives untuk beradu ide di ranah IoT guna memecahkan problematika di Indonesia. Terutama yang berkaitan dengan manufaktur pintar, mobilitas pintar, kota pintar, agrikultur pintar serta solusi IoT untuk peningkatan kualitas lingkungan. “Harapan kami, lewat kompetisi ini, akan lahir produk atau layanan IoT yang orisinal dan khas bagi masyarakat Indonesia. Kami siap memberi dana pengembangan ide hingga Rp100 juta,” lanjutnya.

Untuk menyosialisasikan kompetisi tersebut, Bosch menggelar rangkaian pelatihan (Bosch Class) dan temu wicara (Bosch Talk) di Surabaya, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan pemerintah, akademisi dan pelaku industri. “Tema manufaktur pintar atau smart manufacturing tepat merepresentasikan Surabaya. Mengingat kota ini dan wilayah di sekitarnya menjadi salah satu sentra manufaktur penting di Indonesia,” lanjut Toto.

Sementara itu, Direktur Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Janu Suryanto mendukung penuh kompetisi IoT Bosch ini. Dia berharap kompetisi tersebut mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu di bidang IoT. Menurutnya, SDM di bidang ini masih sangat rendah. Disis lain pemerintah juga mendorong agar SDM di Indonesia terus meningkat. “Neraca perdagangan kita, masih desifit, terutama untuk produk mikro electronika. Nah, dengan SDM yang bagus, nantinya kita bisa tingkatkan ekspor,” katanya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4528 seconds (0.1#10.140)