Harga OnePlus 7 Pro Mahal, Bukti Merek Bukan Lagi 'Sang Pembunuh Flagship'
A
A
A
NEW DELHI - Tiga pekan lagi OnePlus 7 dan OnePlus 7 Pro bakal melakoni debut. Kepada The Verge, CEO OnePlus Pete Lau bicara panjang lebar tentang handphone barunya itu.
"Pertama kali saya melihatnya sendiri, saya terpana," kata Pete Lau menggambarkan teknologi display atau tampilan baru yang dibenamkan ke OnePlus 7 Pro.
Desas-desusnya, smartphone akan mengadopsi tampilan 90Hz baru. Kecepatan refresh yang lebih tinggi ini akan menghasilkan animasi dan gameplay yang lebih halus secara signifikan. Sehingga bertepatan dengan apa yang OnePlus harapkan bersama tagline “mendefinisikan kembali dengan cepat dan halus”.
Meskipun kecepatan refresh yang lebih tinggi biasanya mengarah pada pengalaman pengguna yang lebih baik, teknologi ini juga memberikan tekanan yang lebih besar pada baterai. Untuk mengatasi masalah ini, OnePlus 7 Pro diharapkan mengikuti jejak iPad Pro dengan mengadopsi sistem seperti ProMotion.
Pada dasarnya, fitur ini meningkatkan kecepatan refresh selama video, game, atau animasi terperinci. Namun menjatuhkannya secara drastis ketika datang ke layar statis yang tidak akan mendapat manfaat dari kecepatan refresh yang lebih tinggi.
Menurut CEO, tampilan yang diperbarui adalah risiko yang cukup besar bagi perusahaan. Bahkan, OnePlus telah melipatgandakan anggaran layar tahun ini untuk mengembangkan teknologi.
Meski demikian, dalam jangka panjang investasi ini kemungkinan akan sepadan. Karena OnePlus mungkin akan menggunakan fitur di dalam perangkat masa depannya juga.
Membengkaknya investasi demi teknologi tampilan adalah bagian dari strategi bisnis baru. Beberapa smartphone OnePlus pertama memang dipasarkan sebagai "Sang Pembunuh Flagship" yang ramah kantong.
Tapi sejak posisi tersebut diambil alih oleh Pocophone dari Xiaomi, OnePlus perlahan-lahan pindah ke segmen premium. Lihat saja OnePlus One yang harganya hanya Rp4,2 juta dan bandingkan dengan OnePlus seharga Rp7,7 juta.
OnePlus 7, seperti smartphone pendahulunya, diprediksi akan sekali lagi mendorong harga lebih mahal lagi. Diperkirakan akan dijual mulai Rp8,2 juta.
Karena itu OnePlus harus bisa meyakinkan pasar bahwa harga yang lebih tinggi sepadan dengan smartphone yang didapat. The Verge menyatakan, OnePlus 7 reguler tidak akan mengadopsi teknologi tampilan baru. Ini artinya nilai jual utama perangkat ialah chipset Snapdragon 855, kamera belakang yang ditingkatkan, dan pengaturan speaker stereo baru.
OnePlus 7 Pro, di sisi lain, disiapkan guna berhadapan dengan Samsung Galaxy S10, Huawei P30 Pro, dan iPhone XS. Informasi penetapan harga belum dikonfirmasi, tapi versi 5G diperkirakan dibanderol mulai Rp8,4 juta.
Ponsel cerdas ini, seperti saudara kandungnya yang lebih kecil, akan mewarisi chip terbaru Qualcomm dan pengaturan speaker stereo. Selain itu, layar 90Hz yang melengkung dan kamera pop-out akan menjadi nilai jual yang besar, seperti halnya kehadiran kamera belakang ketiga.
OnePlus 7 dan OnePlus 7 Pro dijadwalkan meluncur pada 14 Mei 2019. Tidak jelas apakah penjualan kedua perangkat akan dimulai secara bersamaan, tapi OnePlus 7 reguler dikabarkan dirilis secara global pada 22 Mei.
"Pertama kali saya melihatnya sendiri, saya terpana," kata Pete Lau menggambarkan teknologi display atau tampilan baru yang dibenamkan ke OnePlus 7 Pro.
Desas-desusnya, smartphone akan mengadopsi tampilan 90Hz baru. Kecepatan refresh yang lebih tinggi ini akan menghasilkan animasi dan gameplay yang lebih halus secara signifikan. Sehingga bertepatan dengan apa yang OnePlus harapkan bersama tagline “mendefinisikan kembali dengan cepat dan halus”.
Meskipun kecepatan refresh yang lebih tinggi biasanya mengarah pada pengalaman pengguna yang lebih baik, teknologi ini juga memberikan tekanan yang lebih besar pada baterai. Untuk mengatasi masalah ini, OnePlus 7 Pro diharapkan mengikuti jejak iPad Pro dengan mengadopsi sistem seperti ProMotion.
Pada dasarnya, fitur ini meningkatkan kecepatan refresh selama video, game, atau animasi terperinci. Namun menjatuhkannya secara drastis ketika datang ke layar statis yang tidak akan mendapat manfaat dari kecepatan refresh yang lebih tinggi.
Menurut CEO, tampilan yang diperbarui adalah risiko yang cukup besar bagi perusahaan. Bahkan, OnePlus telah melipatgandakan anggaran layar tahun ini untuk mengembangkan teknologi.
Meski demikian, dalam jangka panjang investasi ini kemungkinan akan sepadan. Karena OnePlus mungkin akan menggunakan fitur di dalam perangkat masa depannya juga.
Membengkaknya investasi demi teknologi tampilan adalah bagian dari strategi bisnis baru. Beberapa smartphone OnePlus pertama memang dipasarkan sebagai "Sang Pembunuh Flagship" yang ramah kantong.
Tapi sejak posisi tersebut diambil alih oleh Pocophone dari Xiaomi, OnePlus perlahan-lahan pindah ke segmen premium. Lihat saja OnePlus One yang harganya hanya Rp4,2 juta dan bandingkan dengan OnePlus seharga Rp7,7 juta.
OnePlus 7, seperti smartphone pendahulunya, diprediksi akan sekali lagi mendorong harga lebih mahal lagi. Diperkirakan akan dijual mulai Rp8,2 juta.
Karena itu OnePlus harus bisa meyakinkan pasar bahwa harga yang lebih tinggi sepadan dengan smartphone yang didapat. The Verge menyatakan, OnePlus 7 reguler tidak akan mengadopsi teknologi tampilan baru. Ini artinya nilai jual utama perangkat ialah chipset Snapdragon 855, kamera belakang yang ditingkatkan, dan pengaturan speaker stereo baru.
OnePlus 7 Pro, di sisi lain, disiapkan guna berhadapan dengan Samsung Galaxy S10, Huawei P30 Pro, dan iPhone XS. Informasi penetapan harga belum dikonfirmasi, tapi versi 5G diperkirakan dibanderol mulai Rp8,4 juta.
Ponsel cerdas ini, seperti saudara kandungnya yang lebih kecil, akan mewarisi chip terbaru Qualcomm dan pengaturan speaker stereo. Selain itu, layar 90Hz yang melengkung dan kamera pop-out akan menjadi nilai jual yang besar, seperti halnya kehadiran kamera belakang ketiga.
OnePlus 7 dan OnePlus 7 Pro dijadwalkan meluncur pada 14 Mei 2019. Tidak jelas apakah penjualan kedua perangkat akan dimulai secara bersamaan, tapi OnePlus 7 reguler dikabarkan dirilis secara global pada 22 Mei.
(mim)