Konstruksi Palapa Ring Timur Selesai Juni
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan proyek pembangunan konstruksi Palapa Ring Timur akan selesai pada Juni mendatang. Proyeknya akan terus dikejar sebab pemerintah ingin semua daerah terkoneksi internet berkecepatan tinggi.
Sampai saat ini Palapa Ring Timur perkembangan pembangunannya masih 94%. Hal itu dipengaruhi kondisi geografis di Papua yang medannya sulit. Dengan kontur pegunungan maka diperlukan helikopter dan membabat hutan untuk memasang tower.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengakui bahwa proses pembangunan Palapa Ring Timur tidak mudah. Namun dia menegaskan pemerintah tidak akan menyerah. Sebab pemerintah berniat untuk mengkoneksikan semua kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dengan jaringan internet berkecepatan tinggi. “Kalau statusnya 94%, konstruksinya selesai paling lama bulan Juni dan akan diintegrasikan setelahnya,” ungkapnya saat Dialog Interaksi Palapa Techno Festival di kantor Kemenkominfo, Jakarta, kemarin.
Menkominfo memaparkan, pada 2022 mendatang pemerintah menargetkan satelit dengan karakteristik internet berkecepatan tinggi akan bisa diluncurkan.
“Nanti semua sekolah akan terkoneksi tidak hanya internet. Tapi internet berkecepatan tinggi. Selain sekolah juga puskesmas, kantor desa, kantor koramil, polsek dan fasilitas lainnya,” katanya.
Dengan adanya teknologi internet, maka diharapkan setiap sendi kehidupan bisa dipermudah layanannya. Sehingga, siswa bisa lebih luas pengetahuannya karena bisa mengakses internet. Sementara para nelayan bisa meningkat pendapatannya karena ada aplikasi untuk mencari ikan. Masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan pun tidak lagi antre untuk mendapat layanan kesehatan.
Palapa Ring merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk pemerataan akses telekomunikasi dan informasi hingga pelosok negeri. Proyek ini merupakan proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang menghubungkan 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan non-KPBU. PT Telkom sebagai pelaksana pembangunan Palapa Ring non-KPBU telah menjangkau pembangunan backbone serat optik di 457 kabupaten/kota.
Skema KPBU dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang telah ditetapkan yang terbagi dalam tiga paket pekerjaan. Paket barat dikerjakan oleh PT Palapa Ring Barat, PT Len Telekomunikasi Indonesia mengerjakan paket tengah, dan PT Palapa Timur Telematika sebagai pelaksana untuk paket timur.
Pembangunan Palapa Ring yang digelar oleh BAKTI bersama BUP menjangkau 90 Kabupaten/Kota di Indonesia yang belum dibangun oleh pihak swasta. Pembangunan dengan skema KPBU merupakan wujud dari afirmasi pemerintah untuk membangun telekomunikasi di wilayah-wilayah yang secara komersial tidak layak dibangun oleh pihak swasta (not commercially viable).
Menkominfo yang didampingi Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf sempat melakukan komunikasi dengan sambungan video conference dan video call dengan pemimpin daerah Kabupaten Natuna, Morotai dan Sorong.
Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti mengatakan, perkembangan tower satelit komunikasi di Natuna telah mengalami maju pesar dari tahun ke tahun. “Pada 2017 kami telah memiliki 34 tower. Dan jumlah pelanggan fiber optik pada 2018 dapat kami laporkan ada 460 pelanggan,” jelasnya.
Yuni menjelaskan, dampak yang paling dirasakan di bidang pendidikan di Kabupaten Natuna dari pesatnya teknologi komunikasi itu di antaranya yakni pada dua tahun lalu hanya dua sekolah yang menjalankan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sedangkan pada tahun ini jumlah sekolah peserta UNBK naik menjadi 13 sekolah.
Selain itu, lanjut dia, meski daerahnya berada di kawasan terluar Indonesia namun sinyal 4G sudah hadir di Pulau Laut. “Jadi kami kini bisa berkomunikasi dengan anak di perantauan karena anak kami banyak kuliah di luar Natuna,” terangnya.
Dia juga mengungkapkan, saat ini sudah ada 19 lokasi wifi gratis di Pulau Natuna hasil kerjasama Kemenkominfo dengan Palapa Ring. Namun di sisi lain, Yuni berharap pemerintah bisa meningkatkan akses komunikasi di Pulau Serasan. Sebab di lokasi tersebut akan dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN). (Neneng Zubaidah)
Sampai saat ini Palapa Ring Timur perkembangan pembangunannya masih 94%. Hal itu dipengaruhi kondisi geografis di Papua yang medannya sulit. Dengan kontur pegunungan maka diperlukan helikopter dan membabat hutan untuk memasang tower.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengakui bahwa proses pembangunan Palapa Ring Timur tidak mudah. Namun dia menegaskan pemerintah tidak akan menyerah. Sebab pemerintah berniat untuk mengkoneksikan semua kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dengan jaringan internet berkecepatan tinggi. “Kalau statusnya 94%, konstruksinya selesai paling lama bulan Juni dan akan diintegrasikan setelahnya,” ungkapnya saat Dialog Interaksi Palapa Techno Festival di kantor Kemenkominfo, Jakarta, kemarin.
Menkominfo memaparkan, pada 2022 mendatang pemerintah menargetkan satelit dengan karakteristik internet berkecepatan tinggi akan bisa diluncurkan.
“Nanti semua sekolah akan terkoneksi tidak hanya internet. Tapi internet berkecepatan tinggi. Selain sekolah juga puskesmas, kantor desa, kantor koramil, polsek dan fasilitas lainnya,” katanya.
Dengan adanya teknologi internet, maka diharapkan setiap sendi kehidupan bisa dipermudah layanannya. Sehingga, siswa bisa lebih luas pengetahuannya karena bisa mengakses internet. Sementara para nelayan bisa meningkat pendapatannya karena ada aplikasi untuk mencari ikan. Masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan pun tidak lagi antre untuk mendapat layanan kesehatan.
Palapa Ring merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk pemerataan akses telekomunikasi dan informasi hingga pelosok negeri. Proyek ini merupakan proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang menghubungkan 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan non-KPBU. PT Telkom sebagai pelaksana pembangunan Palapa Ring non-KPBU telah menjangkau pembangunan backbone serat optik di 457 kabupaten/kota.
Skema KPBU dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang telah ditetapkan yang terbagi dalam tiga paket pekerjaan. Paket barat dikerjakan oleh PT Palapa Ring Barat, PT Len Telekomunikasi Indonesia mengerjakan paket tengah, dan PT Palapa Timur Telematika sebagai pelaksana untuk paket timur.
Pembangunan Palapa Ring yang digelar oleh BAKTI bersama BUP menjangkau 90 Kabupaten/Kota di Indonesia yang belum dibangun oleh pihak swasta. Pembangunan dengan skema KPBU merupakan wujud dari afirmasi pemerintah untuk membangun telekomunikasi di wilayah-wilayah yang secara komersial tidak layak dibangun oleh pihak swasta (not commercially viable).
Menkominfo yang didampingi Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf sempat melakukan komunikasi dengan sambungan video conference dan video call dengan pemimpin daerah Kabupaten Natuna, Morotai dan Sorong.
Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti mengatakan, perkembangan tower satelit komunikasi di Natuna telah mengalami maju pesar dari tahun ke tahun. “Pada 2017 kami telah memiliki 34 tower. Dan jumlah pelanggan fiber optik pada 2018 dapat kami laporkan ada 460 pelanggan,” jelasnya.
Yuni menjelaskan, dampak yang paling dirasakan di bidang pendidikan di Kabupaten Natuna dari pesatnya teknologi komunikasi itu di antaranya yakni pada dua tahun lalu hanya dua sekolah yang menjalankan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sedangkan pada tahun ini jumlah sekolah peserta UNBK naik menjadi 13 sekolah.
Selain itu, lanjut dia, meski daerahnya berada di kawasan terluar Indonesia namun sinyal 4G sudah hadir di Pulau Laut. “Jadi kami kini bisa berkomunikasi dengan anak di perantauan karena anak kami banyak kuliah di luar Natuna,” terangnya.
Dia juga mengungkapkan, saat ini sudah ada 19 lokasi wifi gratis di Pulau Natuna hasil kerjasama Kemenkominfo dengan Palapa Ring. Namun di sisi lain, Yuni berharap pemerintah bisa meningkatkan akses komunikasi di Pulau Serasan. Sebab di lokasi tersebut akan dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN). (Neneng Zubaidah)
(nfl)