Situs KPU Dibajak, Pengamat Sebut Peretasan Itu Wajar Terjadi
A
A
A
JAKARTA - Soal situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dikabarkan diretas oleh pihak asing, pengamat siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai bahwa peretasan itu memang wajar terjadi.
Hal itu lantaran KPU menjadi pusat perhatian selama pemilihan umum. Selain itu, soal data-data pemilih yang ada, Alfons memastikan itu ajan aman. Lantaran situs KPU tidak mengandung data yang sensitif.
"Setahu saya situs KPU tidak mengandung data sensitif, situs KPU hanya menampilkan informasi dan tidak terkoneksi pada data base KPU," ujarnya saat dihubungi SINDOnews melalui pesan singkat, Kamis (14/3/2019).
"Jadi sekalipun situs KPU berhasil di retas itu hanya merubah tampilan situs saja dan tidak ada data KPU di situs," tambahnya
Lebih lanjut mengenai dampak yang terjadi, ia menyebut kemungkinan terbesar adalah adanya kekacauan dan usaha delegitimasi KPU.
"Itu yang sebenarnya harus diperhatikan karena tampaknya ada usaha-usaha delegitimasi KPU. Aktornya kan sudah kelihatan siapa-siapa saja," pungkasnya
Hal itu lantaran KPU menjadi pusat perhatian selama pemilihan umum. Selain itu, soal data-data pemilih yang ada, Alfons memastikan itu ajan aman. Lantaran situs KPU tidak mengandung data yang sensitif.
"Setahu saya situs KPU tidak mengandung data sensitif, situs KPU hanya menampilkan informasi dan tidak terkoneksi pada data base KPU," ujarnya saat dihubungi SINDOnews melalui pesan singkat, Kamis (14/3/2019).
"Jadi sekalipun situs KPU berhasil di retas itu hanya merubah tampilan situs saja dan tidak ada data KPU di situs," tambahnya
Lebih lanjut mengenai dampak yang terjadi, ia menyebut kemungkinan terbesar adalah adanya kekacauan dan usaha delegitimasi KPU.
"Itu yang sebenarnya harus diperhatikan karena tampaknya ada usaha-usaha delegitimasi KPU. Aktornya kan sudah kelihatan siapa-siapa saja," pungkasnya
(wbs)