Gen Z Tak Khawatir Perannya Digantikan Oleh Robot
A
A
A
JAKARTA - Meski lahir dan tumbuh dalam era teknologi, mereka yang lahir setelah 1996 atau Generasi Z (Gen Z) tidak menganggap robot sebagai saingannya di dunia kerja.
Hal tersebut diketahui dari hasil survei berjudul 'Gen Z: Masa Depan Telah Tiba' yang digagas oleh Dell Technologies. Survei tersebut melibatkan 723 pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi di Indonesia dengan rentang usia 16-23 tahun.
Hasilnya, 56% responden percaya manusia dan mesin akan bekerjasama sebagai tim yang terintregasi. Lalu 37% nya melihat mesin sebagai alat untuk digunakan oleh manusia sesuai dengan kebutuhan saja. Sedangkan hanya 7% yang memperkirakan mesin akan menggantikan manusia di dunia kerja.
Managing Director Dell EMC, Catherine Lian, mengatakan bahwa zaman kemitraan manusia dan mesin seperti sekarang, semua perusahaan harus memiliki strategi untuk bisa mengintregasikan manusia dan teknologi agar dapat berkembang bersama.
"Teknologi ini harus berjalan seirign dengan tenagan ekrja yang memiliki keterampilan dan kemahiran ditial tinggi sehingga transformasi digital sepenuhnya terwujud," ujarnya saat pemaparan hasil survei di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Selain itu, para Gen Z Indonesia meski tumbuh berdampingan dengan teknologi, 79% diantaranya masih berharap bisa belajar tentang pekerjaan mereka nantinya dari rekan kerja atau orang lain, bukan belajar secara online.
Hal tersebut diketahui dari hasil survei berjudul 'Gen Z: Masa Depan Telah Tiba' yang digagas oleh Dell Technologies. Survei tersebut melibatkan 723 pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi di Indonesia dengan rentang usia 16-23 tahun.
Hasilnya, 56% responden percaya manusia dan mesin akan bekerjasama sebagai tim yang terintregasi. Lalu 37% nya melihat mesin sebagai alat untuk digunakan oleh manusia sesuai dengan kebutuhan saja. Sedangkan hanya 7% yang memperkirakan mesin akan menggantikan manusia di dunia kerja.
Managing Director Dell EMC, Catherine Lian, mengatakan bahwa zaman kemitraan manusia dan mesin seperti sekarang, semua perusahaan harus memiliki strategi untuk bisa mengintregasikan manusia dan teknologi agar dapat berkembang bersama.
"Teknologi ini harus berjalan seirign dengan tenagan ekrja yang memiliki keterampilan dan kemahiran ditial tinggi sehingga transformasi digital sepenuhnya terwujud," ujarnya saat pemaparan hasil survei di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Selain itu, para Gen Z Indonesia meski tumbuh berdampingan dengan teknologi, 79% diantaranya masih berharap bisa belajar tentang pekerjaan mereka nantinya dari rekan kerja atau orang lain, bukan belajar secara online.
(wbs)