Membandingkan Kecepatan Internet Suatu Negara Harus Apple to Apple

Rabu, 06 Februari 2019 - 16:29 WIB
Membandingkan Kecepatan Internet Suatu Negara Harus Apple to Apple
Membandingkan Kecepatan Internet Suatu Negara Harus Apple to Apple
A A A
JAKARTA - Data dari Ookla, perusahaan yang melakukan pengujian kecepatan koneksi internet yang berbasis di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa kecepatan internet di Indonesia masih tergolong "buncit" diantara negara-negara di dunia.Rata-rata kecepatan internet kabel di Indonesia adalah 15,5 Mbps, sedangkan rata-rata kecepatan internet kabel dunia sebesar 54,3 Mbps. Adapun kecepatan internet seluler Indonesia tercatat sekitar 10,5 Mbps. Sementara rata-rata kecepatan internet selular dunia ada di angka 25,1 Mbps.
Terkait masalah ini, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Agung Harsoyo, mengatakan dalam menghitung kecepatan internet, seharusnya memasukkan beberapa variabel seperti menghitung kecepatan internet melalui jaringan internet fixed line atau mobile. Selain itu, metode perhitungan juga seharusnya menggunakan pembagi dari jumlah pengguna internet yang ada di suatu negara, sebaran penduduk, dan letak geografis.

"Indonesia itu unik dan khas. Sehingga dalam menghitung kecepatan internet suatu negara seharusnya disesuaikan dengan karakteristik negara tersebut. Seharusnya variabel perhitungan kecepatan internet di Indonesia juga dimasukkan komponen geografis yang unik dengan wilayah kepulauan, sebaran pengguna dan jumlah penduduk yang cukup banyak. Tujuannya agar hasil yang didapatkan lebih fair dan mendekati kenyataan. Karena operator di Indonesia membangun hingga daerah terpencil yang sulit akses dan infrastrukturnya. Beda dari negara lain," terang Agung, dalam keterangan resmi, Rabu (6/2/2019.

Lebih lanjut komisioner BRTI tersebut memberikan contoh negara Belgia. Menurutnya, luas wilayah negara tersebut tak lebih besar dari provinsi Jawa Tengah. Dengan negara yang memiliki wilayah tidak lebih besar dari Jawa Tengah, akan mempermudah operator telekomunikasi di Belgia untuk menarik fiber optic dan membangun Base Transceiver Station (BTS) di seluruh wilayahnya.

Agung mengklaim sebenarnya kecepatan internet di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan atau Bandung tidak kalah dengan ibu kota negara tetangga seperti Kuala Lumpur bahkan Bangkok.

Dari data OpenSignal, kecepatan rata-rata pengunduhan 4G LTE di Jakarta mencapai 15,1 Mbps. Sedangkan kecepatan rata-rata pengunduhan 4G LTE di kota Bangkok 9,8 Mbps. Kecepatan rata-rata pengunduhan 4G LTE di Kota Manila 10,59 Mbps. Kota Phnom Penh memiliki kecepatan 4G LTE 13.26 Mbps. Di kawasan ASEAN, kecepatan unduh 4G LTE masih dipegang Singapura yang mencapai kecepatan 50 Mbps.

"Kalau membandingkan kecepatan internet Indonesia dengan Singapura, sampai kapan pun tidak akan bisa kita mengalahkan mereka. Karena Indonesia negara kepulauan. Tetapi kalau membandingkan Jakarta dengan Singapura, mungkin kita tidak kalah dengan mereka. Jadi kalau mau membandingkan itu harus apple to apple, melihat luas dan geografisnya," ujar Agung.

Agung menambahkan, pemerintah melalui Kominfo akan terus menggembangkan broadband diseluruh Indonesia, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) melalui program Palapa Ring dan penggunaan dana USO oleh BAKTI.

"Diharapkan nantinya seluruh daerah kabupaten kota di Indonesia sudah dapat menikmati layanan broadband. Sehingga kecepatan internet di daerah 3T dapat disetarakan dengan kota-kota besar lainnya di kawasan regional," pungkas Agung.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8191 seconds (0.1#10.140)