Sukses Kuasai Pasar, LG Dorong Perluasan AC Inverter di Indonesia

Kamis, 10 Januari 2019 - 21:35 WIB
Sukses Kuasai Pasar,...
Sukses Kuasai Pasar, LG Dorong Perluasan AC Inverter di Indonesia
A A A
JAKARTA - PT LG Electronics Indonesia berhasil menjadi pemimpin pasar AC inverter di Indonesia dengan penguasaan 65,6% pangsa pasar. Tapi ini tidak membuat mereka jumawa atau egois, justru mereka tambah fokus untuk mendorong perluasan pasar AC inverter di Indonesia.

“Menjaga kepemimpinan pasar sama artinya dengan menjaga kepercayaan publik,” kata Changmin Han, Air Conditioning Business Leader di Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Kepercayaan besar masyarakat inilah yang akan menjadi modal besar perusahaan untuk semakin mempopulerkan penggunaan AC inverter di Indonesia. “Seiring dengan pergerakan global, menjadi penting bagi LG untuk juga memimpin peralihan masyarakat untuk mengadopsi AC inverter yang terbukti lebih baik menghemat listrik,” katanya lagi.
Sukses Kuasai Pasar, LG Dorong Perluasan AC Inverter di Indonesia

Secara global, permintaan AC inverter terus mengalami peningkatan secara gradual pada tiap tahunnya. Dalam kurun dari tahun 2015, meningkat dari sebelumnya berada di kisaran 60% hingga menjadi 81% dari total permintaan AC sepanjang 2018. Pada tahun ini, perkiraan permintaan AC inverter akan mencapai angka 92% dari total seluruh permintaan AC dunia.

Walau angkanya tak setinggi global, merujuk pada data lembaga riset independen Growth from Knowledge (GfK), perkembangan adopsi masyarakat pada AC inverter di Indonesia juga terus mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Prediksinya, tingkat permintaan ini akan mencapai 30% pada 2019 ini.

Prediksi ini terbilang tinggi bila melihat pada perkembangannya, jumlah permintaan AC inverter di Indonesia sebelumnya sempat mengalami stagnasi sepanjang tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang kurun waktu 2015 hingga 2017, porsi permintaan AC inverter di Indonesia tak pernah bergerak dari kisaran 4%.
Sukses Kuasai Pasar, LG Dorong Perluasan AC Inverter di Indonesia

Barulah pada tahun 2018, porsi permintaan AC inverter ini melonjak signifikan hingga mencapai porsi 20%. Bersanding dengan tingkat kesadaran masyarakat yang dipengaruhi kebijakan hemat energi pemerintah.

“Peningkatan ini juga dipengaruhi semakin meluasnya ketersediaan AC inverter di pasar Indonesia. Sebuah kebanggaan bagi kami menjadi pionir yang mendorong terjadinya hal ini,” tutur Changmin Han.

Pernyataan ini merujuk pada perjalanan AC inverter di Indonesia. Sebagai solusi atas tingginya konsumsi listrik, sebenarnya perangkat AC inverter telah dikenal dan mulai digunakan bagi keperluan rumah tangga di Indonesia sejak 2015.

Hanya ketersediaannya masih terbatas pada kapasitas pendinginan bagi ruangan besar. Hal inilah yang dikatakannya membuat sulit menyesuaikan dengan variasi kebutuhan masyarakat.

Stagnasi pasar AC inverter inilah yang kemudian didobrak LG. Pabrikan elektronik asal Korea itu mencatatkan diri se-bagai vendor elektronik pertama di Indonesia yang menyediakan AC inverter dengan kapasitas pendinginan paling luas.
Sukses Kuasai Pasar, LG Dorong Perluasan AC Inverter di Indonesia

Hadir dengan nama AC LG DUALCOOL di kisaran kuartal terakhir 2016, menjadi AC inverter pertama di Tanah Air yang ditawarkan mulai dari kapasitas pendinginan 1/2 PK hingga 2 PK. “Beriring dengan membuka peluang adopsi AC inverter lebih besar, di sisi lain sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat yang menjadikan LG sebagai merek AC inverter paling populer di Indonesia,” ujarnya lagi.

Popularitas ini setidaknya ditunjukkan dengan lonjakan be-sar penguasaan LG pada pasar AC inverter di Indonesia dalam kurun tiga tahun terakhir. Bila pada 2016 hanya menguasai 8,8%, pada 2017 jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat hingga mencapai 18,3%.

Tak sampai disitu, lonjakan lebih besar dinikmati LG pada 2018 dengan mencatatkan dominasinya pada 65,6% dari seluruh AC inverter yang beredar di Indonesia.

Khusus tahun ini, LG bahkan telah menetapkan target penguasaan pangsa pasar AC inverter di Indonesia mencapai 69%. "Di sinilah pentingnya dua fokus bisnis LG tersebut. Mengedukasi lebih banyak masyarakat mengenai pentngnya beralih ke AC inverter harus berjalan seiring dengan kompetisi penyediaan AC inverter yang paling dapat menjawab kebutuhan masyarakat,” sebut Changmin Han.

Bila edukasi masyarakat dijalankan dalam bauran komunikasi lintas media, secara langsung maupun seiring dengan komunikasi pemasaran, LG menumpukan seri terbaru AC LG DUALCOOL sebagai produk unggulannya.
Sukses Kuasai Pasar, LG Dorong Perluasan AC Inverter di Indonesia

Dinamai AC LG DUALCOOL with Watt Control, selain mewarisi keunggulan pendahulunya pada pengoperasian yang lebih hemat listrik hingga 70% dibanding AC standar, AC terbaru LG ini memiliki fleksibilitas pengaturan daya listrik untuk mengoperasikannya. Keberadaan fitur yang melekat pada namanya, Watt Control, pengguna dapat mengatur AC ini untuk aktif dengan empat pilihan konsumsi daya listrik.

Keempatnya yaitu 100%, 80%, 60% bahkan beroperasi hingga hanya dengan 40% dari kebutuhan daya listriknya. Pengguna dapat leluasa memanfaatkan fitur Watt Control ini melalui tombol khusus yang ada pada remote control-nya.

Inovasi Watt Control ini, menurut Dimas Anugra Raditya, Product Marketing RAC LG Electronics Indonesia pengembangannya dilakukan khusus dengan menyesuaikan kondisi masyarakat Indonesia. Selain kapasitas listrik rumah yang terbatas, pertimbangan dimaksud juga didasarkan pada keberadaan Indonesia pada belahan iklim tropis.

Simulasi pada AC LG DUALCOOL with Watt Control berkapasitas dingin 1/2 PK misalnya. Pilihan pada penggunaan 80% daya listrik akan membuatnya bekerja menurunkan kebutuhan watt yang semula 495 watt menjadi 419 watt. Penurunan 76 watt tersebut setara kebutuhan daya listrik TV LED 32 inci.

Sedangkan mengaturnya pada konsumsi watt 60% akan mengubah daya listrik menjadi 312 watt, artinya menghemat 183 watt yang setara pemakaian mesin cuci top loading 7 kg.

Dengan keleluasaan pengaturan konsumsi listrik ini, pengguna tak hanya dapat menghemat konsumsi listrik. Namun lebih dari itu, meningkatkan produktivitas dengan tidak perlu lagi menunda aktivitas lain yang menuntut penggunaan perangkat elektronik bersamaan hanya karena terbatasnya kapasitas listrik.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7527 seconds (0.1#10.140)