Tak Hanya Klaim, Ini Bukti AC Inverter Milik LG Memang Hemat Listrik
A
A
A
JAKARTA - Tahukah Anda bahwa konsumsi energi air conditioner (AC) mencapai 50% lebih dari penggunaan total listrik rumah tangga? Dan tahukah Anda ada teknologi yang sanggup memangkas konsumsi listrik AC?
LG Electronics Indonesia sejatinya sudah mempunyai jawabannya, yakni teknologi inverter. Terobosan teknologi yang sanggup menekan konsumsi listrik hingga 50% lebih itu sudah digunakan sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, mereka memutuskan sejak bulan Feruari 2017 menghentikan produksi AC konvensional dan fokus berinovasi dengan teknologi inverter-nya.
Klaim hemat energi tentu tidak datang begitu saja. Saat pertama kali mengenalkan teknologi inverter, pabrikan menyerahkan ke lembaga penguji independen, Electric Power and Energy Study (EPES) di Universitas Indonesia untuk mengetesnya. Hasilnya memang terbukti lebih hemat dari AC konvensional.
Tak heran sejak 2017, LG Electronics Indonesia yang gencar menyosialisasikan perangkat AC inverter, sukses menguasai pasar AC inverter. Jika Juni 2017 dominan dengan market share hanya 35,8%, maka per Juni 2018 naik menjadi 63,2%.
Apakah pabrikan asal Korea Selatan ini berpuas diri? Tidak. Mereka kembali menggebrak pasar AC nasional dengan produk baru yang lebih hemat lagi.
LG baru-baru ini mengenalkan varian anyar AC inverter-nya, yakni AC LG DUALCOOL with Watt Control. Mengusung jargon “Hemat Berlipat”, generasi terbaru dari AC LG DUALCOOL tersebut diklaim membawa kemampuan hemat listrik pada tingkat yang lebih optimal lagi.
Menariknya produk ini dibbangun berdasarkan riset yang dibuat khusus di Indonesia. “Keberhasilan LG melakukan inovasi berbasis teknologi inverter yang hemat listrik memberi keunggulan AC LG DUALCOOL with Watt Control pada pengaturan besaran watt. Ini produk khusus bagi konsumen Indonesia,” ungkap Seungmin Park, President Director LG Electronics Indonesia saat meluncurkan generasi terbaru dari AC LG DUALCOOL yang sanggup menekan penggunaan listrik hingga 70% di Jakarta.
Lebih lanjut dikatakan, terobosan watt control membuat membuat perangkat mampu melakukan penghematan listrik optimal. “Tapi tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna,” tambahnya.
Terkait fleksibilitas pengaturan daya listrik (watt) yang menjadi keunggulan AC DUALCOOL dengan Watt Control ini, Changmin Han, Air Conditioning Business Leader menyatakan, hal ini berwujud empat pengaturan konsumsi daya listrik yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Mulai dari bekerja 100%, 80%, 60% hingga bekerja hanya 40% dari kebutuhan listrik seharusnya yang pengaturannya melalui kendali satu tombol pada remote control.
Cara mengendalikannya pun terbilang mudah. Sebagai gambaran, kepemilikan AC LG DUALCOOL dengan Watt Control tipe T06EV4 (Eco Model) dan E06SV4 (Smart Model) berkapasitas 1/2 PK dengan daya listrik 495 watt. Pengaturan pada konsumsi 80% yang cukup dilakukan dengan sekali tekan pada tombol Watt Control pada kendali remote control, akan langsung membuat AC bekerja dengan besaran daya 419 watt dengan menghemat 76 watt yang bisa digunakan untuk LED TV 32 inci.
“Sementara penghematan hingga 312 watt dengan menghemat 183 watt yang bisa digunakan untuk mesin cuci front loading 7 kilogram. Itu dapat terjadi dengan dua kali tekan pada tombol yang membuat AC bekerja pada daya 60%,” klaim Changmin Han seraya menegaskan, teknologi Watt Control dibuat khusus untuk konsumen Indonesia.
Penghematan daya pun dapat terus dilakukan hingga beroperasi dengan kebutuhan watt hanya 40%, yakni besaran daya cuma 215 watt. Pilihan tersebut akan memberi penghematan hingga 280 watt.
“Dengan besarnya daya hasil penghematan ini, pengguna dapat memanfaatkannya untuk mengoperasikan perangkat elektronik lain bersamaan. Tanpa harus mengorbankan kenyamanan dengan mematikan AC untuk melakukan pekerjaan lain,” tutur Dimas Anugra Raditya, Product Marketing RAC LG Electronics Indonesia.
Membahas lebih dalam inovasi Watt Control, Dimas menjelaskan, pengembangannya dilakukan menyesuaikan karakter iklim Indonesia. Berada pada belahan iklim tropis, membuat masyarakat mengalami perputaran fluktuasi suhu nyata sepanjang harinya.
“Rotasi dari sejuk di kala pagi dan menjadi cenderung panas saat siang hingga kembali sejuk menjelang tidur malam, memberikan peluang bagi pengguna untuk mengatur daya listrik menyesuaikan dengan perubahan suhu lingkungan,” ujarnya.
Saat suhu berubah menjadi cenderung sejuk ketika menjelang tidur malam misalnya. Melakukan pengaturan AC LG DUALCOOL dengan Watt Control untuk beroperasi hanya dengan 40% daya, akan tetap memberikan kenyamanan pemakaian dengan penghematan penggunaan listrik yang optimal.
“Dikembangkan berbasis teknologi inverter yang hemat listrik, keberadaan Watt Control memberi penggunanya peluang hemat listrik lebih optimal. Hemat berlipat, tanpa mengorbankan kenyamanan penggunaan,” jamin Dimas.
Ditanya apakah Watt Control memengaruhi daya dingin perangkat, dia menegaskan, rasa dingin yang dirasakan pengguna akan tetap sama. “Yang berkurang mungkin kecepatan mendinginkan ruangan, karena watt memompa kerja kompresor. Disarankan konsumen untuk menggunakan fitur ini ketika suhu yang sesuai keinginan. Yang jelas watt berkurang tapi dinginnya tetap,” katanya menjelaskan.
Bicara mengenai kenyamanan penggunaan, LG pun membawa serta berbagai fitur istimewa di dalamnya. Termasuk di dalamnya JetCool, Ionizer, dan SmartThinQ. Sesuai namanya, fitur JetCool yang diaktifkan melalui pilihan tombol khusus pada remote control, membuat AC DUALCOOL dengan Watt Control mempersingkat proses pendinginan ruang. Mengaktifkannya membuat AC inverter LG ini bekerja menyemburkan suhu 18 derajat Celicus dengan satu titik untuk kemudian mempertahankannya pada tingkat suhu yang diinginkan.
Sedangkan fitur Ionizer memberikan kenyamanan dari penciptaan udara bersih dari berbagai kontaminan merugikan yang melayang di udara dalam ruangan. Seperti bakteri, virus dan kuman. “Bekerja dalam lima tahapan, mengaktifkannya akan membuat AC DUALCOOL dengan Watt Control menyemburkan miliaran ion yang bakal mengikat dan mengdeaktivasi berbagai materi merugikan ini. Untuk kemudian reaksi yang ada mengubahnya menjadi molekul air yang memberikan hembusan udara segar,” tambah Dimas.
Sementara fitur SmartThinQ hadir sebagai jawaban LG atas gaya hidup modern dengan mobiiltas tinggi saat berhadapan dengan kebutuhan kendali perangkat elektronik di rumah. Berbasis keterhubungan perangkat dengan WiFi, teknologi SmartThinQ memungkinkan pengguna memberi berbagai perintah kendali jarak jauh untuk tiap unit air conditioner pada masing-masing ruang dalam rumah.
“Mulai dari mengaktifkan maupun mematikan, kecepatan putar kipas, memastikan pengaturan suhu tiap ruang sesuai kebutuhan, hingga mengaktifkan fitur khusus penyertanya seperti fitur pendukung kesehatan ionizer, semua bisa dikontrol melalui ponsel cerdas. Aplikasinya bisa diunduh di smartphone berbasis Android maupun iOS ,” katanya.
Memastikan AC LG DUALCOOL with Watt Control menjangkau calon pengguna dengan ragam kebutuhan berbeda, LG menghadirkannya dalam bentang varian kapasitas pendinginan yang luas mulai dari kapasitas pendinginan 1/2 PK hingga 2 PK. “Terdapat pula tiga kategori yaitu Eco, Smart, dan Deluxe Air Purifying dengan pembeda pada kelengkapan fitur pendukung,” tambahnya.
Sosialisasi Masif AC InverterLG Electronics Indonesia memang sudah menguasai pangsa pasar AC inverter. Tapi mereka ingin memperbesar pasar yang ada, karena efeknya bagi lingkungan hidup juga sangat terasa.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, sejak Agustus 2016 telah mengampanyekan secara besar-besaran program penghematan energi bertajuk “Potong 10%”. Hasilnya, Kementerian mencatat per Desember 2016 telah berhasil dihemat 1,8 terawatt hours energi listrik dan memangkas 1 juta ton emisi CO2.
Karena itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam suatu kesempatan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh LG, baik melalui teknologi maupun kampanye inverter-nya. "AC memang mengonsumsi listri sangat besar di rumah tanggah. Nanti kami juga akan menyasar standar penggunaan listrik di perangkat elektronik rumah tanggah lainnya," kata Jonan.
Salah satu kegiatan sosialisasi yang dilakukan peursahaan adalah menggelar program Arisan Seru LG. Melalui program tersebut, LG tak hanya melakukan edukasi tentang teknologi inverter pada AC LG. Namun, LG juga menggelar program trade in dengan menukar AC lama dengan AC LG DUALCOOL with Watt Control.
Menyasar komunitas perempuan, khususnya ibu, program edukasi tersebut dikemas lewat format talkshow yang mengundang berbagai narasumber dengan bahasan perbincangan seputar hal yang menjadi perhatian kaum ibu. Termasuk di dalamnya, mengoptimalkan penghematan tagihan listrik di rumah melalui penggunaan berbagai perangkat elektronik berteknologi inverter, khususnya AC inverter.
LG Electronics Indonesia sejatinya sudah mempunyai jawabannya, yakni teknologi inverter. Terobosan teknologi yang sanggup menekan konsumsi listrik hingga 50% lebih itu sudah digunakan sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, mereka memutuskan sejak bulan Feruari 2017 menghentikan produksi AC konvensional dan fokus berinovasi dengan teknologi inverter-nya.
Klaim hemat energi tentu tidak datang begitu saja. Saat pertama kali mengenalkan teknologi inverter, pabrikan menyerahkan ke lembaga penguji independen, Electric Power and Energy Study (EPES) di Universitas Indonesia untuk mengetesnya. Hasilnya memang terbukti lebih hemat dari AC konvensional.
Tak heran sejak 2017, LG Electronics Indonesia yang gencar menyosialisasikan perangkat AC inverter, sukses menguasai pasar AC inverter. Jika Juni 2017 dominan dengan market share hanya 35,8%, maka per Juni 2018 naik menjadi 63,2%.
Apakah pabrikan asal Korea Selatan ini berpuas diri? Tidak. Mereka kembali menggebrak pasar AC nasional dengan produk baru yang lebih hemat lagi.
LG baru-baru ini mengenalkan varian anyar AC inverter-nya, yakni AC LG DUALCOOL with Watt Control. Mengusung jargon “Hemat Berlipat”, generasi terbaru dari AC LG DUALCOOL tersebut diklaim membawa kemampuan hemat listrik pada tingkat yang lebih optimal lagi.
Menariknya produk ini dibbangun berdasarkan riset yang dibuat khusus di Indonesia. “Keberhasilan LG melakukan inovasi berbasis teknologi inverter yang hemat listrik memberi keunggulan AC LG DUALCOOL with Watt Control pada pengaturan besaran watt. Ini produk khusus bagi konsumen Indonesia,” ungkap Seungmin Park, President Director LG Electronics Indonesia saat meluncurkan generasi terbaru dari AC LG DUALCOOL yang sanggup menekan penggunaan listrik hingga 70% di Jakarta.
Lebih lanjut dikatakan, terobosan watt control membuat membuat perangkat mampu melakukan penghematan listrik optimal. “Tapi tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna,” tambahnya.
Terkait fleksibilitas pengaturan daya listrik (watt) yang menjadi keunggulan AC DUALCOOL dengan Watt Control ini, Changmin Han, Air Conditioning Business Leader menyatakan, hal ini berwujud empat pengaturan konsumsi daya listrik yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Mulai dari bekerja 100%, 80%, 60% hingga bekerja hanya 40% dari kebutuhan listrik seharusnya yang pengaturannya melalui kendali satu tombol pada remote control.
Cara mengendalikannya pun terbilang mudah. Sebagai gambaran, kepemilikan AC LG DUALCOOL dengan Watt Control tipe T06EV4 (Eco Model) dan E06SV4 (Smart Model) berkapasitas 1/2 PK dengan daya listrik 495 watt. Pengaturan pada konsumsi 80% yang cukup dilakukan dengan sekali tekan pada tombol Watt Control pada kendali remote control, akan langsung membuat AC bekerja dengan besaran daya 419 watt dengan menghemat 76 watt yang bisa digunakan untuk LED TV 32 inci.
“Sementara penghematan hingga 312 watt dengan menghemat 183 watt yang bisa digunakan untuk mesin cuci front loading 7 kilogram. Itu dapat terjadi dengan dua kali tekan pada tombol yang membuat AC bekerja pada daya 60%,” klaim Changmin Han seraya menegaskan, teknologi Watt Control dibuat khusus untuk konsumen Indonesia.
Penghematan daya pun dapat terus dilakukan hingga beroperasi dengan kebutuhan watt hanya 40%, yakni besaran daya cuma 215 watt. Pilihan tersebut akan memberi penghematan hingga 280 watt.
“Dengan besarnya daya hasil penghematan ini, pengguna dapat memanfaatkannya untuk mengoperasikan perangkat elektronik lain bersamaan. Tanpa harus mengorbankan kenyamanan dengan mematikan AC untuk melakukan pekerjaan lain,” tutur Dimas Anugra Raditya, Product Marketing RAC LG Electronics Indonesia.
Membahas lebih dalam inovasi Watt Control, Dimas menjelaskan, pengembangannya dilakukan menyesuaikan karakter iklim Indonesia. Berada pada belahan iklim tropis, membuat masyarakat mengalami perputaran fluktuasi suhu nyata sepanjang harinya.
“Rotasi dari sejuk di kala pagi dan menjadi cenderung panas saat siang hingga kembali sejuk menjelang tidur malam, memberikan peluang bagi pengguna untuk mengatur daya listrik menyesuaikan dengan perubahan suhu lingkungan,” ujarnya.
Saat suhu berubah menjadi cenderung sejuk ketika menjelang tidur malam misalnya. Melakukan pengaturan AC LG DUALCOOL dengan Watt Control untuk beroperasi hanya dengan 40% daya, akan tetap memberikan kenyamanan pemakaian dengan penghematan penggunaan listrik yang optimal.
“Dikembangkan berbasis teknologi inverter yang hemat listrik, keberadaan Watt Control memberi penggunanya peluang hemat listrik lebih optimal. Hemat berlipat, tanpa mengorbankan kenyamanan penggunaan,” jamin Dimas.
Ditanya apakah Watt Control memengaruhi daya dingin perangkat, dia menegaskan, rasa dingin yang dirasakan pengguna akan tetap sama. “Yang berkurang mungkin kecepatan mendinginkan ruangan, karena watt memompa kerja kompresor. Disarankan konsumen untuk menggunakan fitur ini ketika suhu yang sesuai keinginan. Yang jelas watt berkurang tapi dinginnya tetap,” katanya menjelaskan.
Bicara mengenai kenyamanan penggunaan, LG pun membawa serta berbagai fitur istimewa di dalamnya. Termasuk di dalamnya JetCool, Ionizer, dan SmartThinQ. Sesuai namanya, fitur JetCool yang diaktifkan melalui pilihan tombol khusus pada remote control, membuat AC DUALCOOL dengan Watt Control mempersingkat proses pendinginan ruang. Mengaktifkannya membuat AC inverter LG ini bekerja menyemburkan suhu 18 derajat Celicus dengan satu titik untuk kemudian mempertahankannya pada tingkat suhu yang diinginkan.
Sedangkan fitur Ionizer memberikan kenyamanan dari penciptaan udara bersih dari berbagai kontaminan merugikan yang melayang di udara dalam ruangan. Seperti bakteri, virus dan kuman. “Bekerja dalam lima tahapan, mengaktifkannya akan membuat AC DUALCOOL dengan Watt Control menyemburkan miliaran ion yang bakal mengikat dan mengdeaktivasi berbagai materi merugikan ini. Untuk kemudian reaksi yang ada mengubahnya menjadi molekul air yang memberikan hembusan udara segar,” tambah Dimas.
Sementara fitur SmartThinQ hadir sebagai jawaban LG atas gaya hidup modern dengan mobiiltas tinggi saat berhadapan dengan kebutuhan kendali perangkat elektronik di rumah. Berbasis keterhubungan perangkat dengan WiFi, teknologi SmartThinQ memungkinkan pengguna memberi berbagai perintah kendali jarak jauh untuk tiap unit air conditioner pada masing-masing ruang dalam rumah.
“Mulai dari mengaktifkan maupun mematikan, kecepatan putar kipas, memastikan pengaturan suhu tiap ruang sesuai kebutuhan, hingga mengaktifkan fitur khusus penyertanya seperti fitur pendukung kesehatan ionizer, semua bisa dikontrol melalui ponsel cerdas. Aplikasinya bisa diunduh di smartphone berbasis Android maupun iOS ,” katanya.
Memastikan AC LG DUALCOOL with Watt Control menjangkau calon pengguna dengan ragam kebutuhan berbeda, LG menghadirkannya dalam bentang varian kapasitas pendinginan yang luas mulai dari kapasitas pendinginan 1/2 PK hingga 2 PK. “Terdapat pula tiga kategori yaitu Eco, Smart, dan Deluxe Air Purifying dengan pembeda pada kelengkapan fitur pendukung,” tambahnya.
Sosialisasi Masif AC InverterLG Electronics Indonesia memang sudah menguasai pangsa pasar AC inverter. Tapi mereka ingin memperbesar pasar yang ada, karena efeknya bagi lingkungan hidup juga sangat terasa.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, sejak Agustus 2016 telah mengampanyekan secara besar-besaran program penghematan energi bertajuk “Potong 10%”. Hasilnya, Kementerian mencatat per Desember 2016 telah berhasil dihemat 1,8 terawatt hours energi listrik dan memangkas 1 juta ton emisi CO2.
Karena itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam suatu kesempatan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh LG, baik melalui teknologi maupun kampanye inverter-nya. "AC memang mengonsumsi listri sangat besar di rumah tanggah. Nanti kami juga akan menyasar standar penggunaan listrik di perangkat elektronik rumah tanggah lainnya," kata Jonan.
Salah satu kegiatan sosialisasi yang dilakukan peursahaan adalah menggelar program Arisan Seru LG. Melalui program tersebut, LG tak hanya melakukan edukasi tentang teknologi inverter pada AC LG. Namun, LG juga menggelar program trade in dengan menukar AC lama dengan AC LG DUALCOOL with Watt Control.
Menyasar komunitas perempuan, khususnya ibu, program edukasi tersebut dikemas lewat format talkshow yang mengundang berbagai narasumber dengan bahasan perbincangan seputar hal yang menjadi perhatian kaum ibu. Termasuk di dalamnya, mengoptimalkan penghematan tagihan listrik di rumah melalui penggunaan berbagai perangkat elektronik berteknologi inverter, khususnya AC inverter.
(mim)