Ajang Daihatsu Dress-Up Challen Bangkitkan Semangat Modifikator
A
A
A
AJANG Daihatsu Dress-Up Challenge berhasil memantik gairah modifikator daerah untuk tampil ke level nasional. Perhelatan Daihatsu Dress-Up Challenge 2018 berhasil meraih peserta terbesar selama perhelatan itu digelar lima tahun belakangan ini.
Ajang lomba modifikasi Daihatsu Dress-Up Challenge akhirnya mencapai babak final. Digelar di Istora Senayan, Jakarta, sebanyak 124 mobil Daihatsu siap adu cantik.
Dari seluruh peserta, Daihatsu Gran Max dan Daihatsu Luxio menjadi peserta yang paling banyak mengirimkan wakil. Total ada 26 unit Daihatsu Gran Max dan Daihatsu Luxio yang sudah berdandan menjadi yang terbaik.
Sisanya diwakili Daihatsu Xenia sebanyak 21 unit, Daihatsu Ayla dengan 18 mobil, Daihatsu Sigra diwakili 12 mobil. Sementara sembilan pemilik Daihatsu Sirion dan 5 unit mobil anyar Daihatsu Terios juga ikut ambil bagian di ajang ini.
Mobil lama Daihatsu juga tidak mau kalah. Total ada 33 mobil lama Daihatsu yang menjadi peserta, yakni 25 unit Daihatsu Taruna, 6 unit Daihatsu Feroza, dan 2 unit Daihatsu Charade. Seluruh mobil masuk kelas Free for All (FFA).
Rokky Irvayandi, Executive Cordinator Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, lomba modifikasi yang bekerja sama dengan Hot Import Night (HIN) itu telah digelar di 16 kota, termasuk di Jakarta sebagai tempat babak final.
Dari semua kota tersebut, total peserta yang ikut ambil bagian di ajang ini mencapai 631 mobil. Angka ini merupakan angka terbesar selama Daihatsu Dress-Up Challenge digelar.
“Seri penyelenggaraannya memang turun dibandingkan sebelumnya. Dulu digelar di 21 kota, sekarang hanya 16 kota. Ini dilakukan karena adanya penggabungan kota di beberapa daerah. Tahun ini lebih berbeda karena peserta terbanyak adalah Daihatsu Gran Max dan Luxio,” ungkap Rokkky.
Sementara itu, Reza Aliwarga, CEO Hot Import Night (HIN), mengatakan, pemilihan 16 seri dilakukan dengan matang. Ke-16 kota yang dipilih diharapkan mampu menjaring peserta atau modifikator daerah yang layak diangkat.
Dia mencontohkan, tahun ini mereka menggelar perlombaan di Banyuwangi dan Palangkaraya. Sebelumnya kedua kota ini tidak terjangkau perhelatan Daihatsu Dress-Up Challenge. Alhasil, tahun ini modifikator daerah mendapat saluran yang tepat untuk mengekspresikan kemampuan modifikasi mereka.
“Kualitas modifikasi tahun ini juga semakin meningkat, yang berarti awareness yang kami berikan memang sudah dipahami mereka,” ujar Reza.
Salah satu awareness yang perlu diperhatikan para modifikator Daihatsu Dress-Up Challenge adalah kelaikan jalan mobil modifikasi tersebut. Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relation Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), mengatakan, seluruh peserta Daihatsu Dress-Up Challenge harus tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang saat memodifikasi mobil.
Daihatsu sendiri memberi beberapa aturan yang memang harus dipegang peserta, mulai tidak mengubah palang kemudi hingga tidak menggeser pilar di badan mobil. “Yang pasti harus aman dikendarai untuk kegiatan harian,” katanya.
Hal inilah yang dilakukan Jehan, pemilik Daihatsu Sirion 2008 berpelat nomor Bogor. Dia mengaku sudah mengikuti Daihatsu Dress-Up Challenge sejak 2013. Pada tahun pertamanya, Jehan dan Daihatsu Sirion Turbo itu berhasil menjadi juara pertama.
Seiring tahun, Jehan terus memodifikasi mobil kesayangannya itu, mulai gonta-ganti warna hingga membuat mobilnya lebih kencang.
“Sehari-hari mobil ini masih saya kendarai. Kalau terlihat ceper, saya bisa membuatnya jadi normal karena mobil ini menggunakan suspensi udara,” ujarnya.
Ajang lomba modifikasi Daihatsu Dress-Up Challenge akhirnya mencapai babak final. Digelar di Istora Senayan, Jakarta, sebanyak 124 mobil Daihatsu siap adu cantik.
Dari seluruh peserta, Daihatsu Gran Max dan Daihatsu Luxio menjadi peserta yang paling banyak mengirimkan wakil. Total ada 26 unit Daihatsu Gran Max dan Daihatsu Luxio yang sudah berdandan menjadi yang terbaik.
Sisanya diwakili Daihatsu Xenia sebanyak 21 unit, Daihatsu Ayla dengan 18 mobil, Daihatsu Sigra diwakili 12 mobil. Sementara sembilan pemilik Daihatsu Sirion dan 5 unit mobil anyar Daihatsu Terios juga ikut ambil bagian di ajang ini.
Mobil lama Daihatsu juga tidak mau kalah. Total ada 33 mobil lama Daihatsu yang menjadi peserta, yakni 25 unit Daihatsu Taruna, 6 unit Daihatsu Feroza, dan 2 unit Daihatsu Charade. Seluruh mobil masuk kelas Free for All (FFA).
Rokky Irvayandi, Executive Cordinator Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, lomba modifikasi yang bekerja sama dengan Hot Import Night (HIN) itu telah digelar di 16 kota, termasuk di Jakarta sebagai tempat babak final.
Dari semua kota tersebut, total peserta yang ikut ambil bagian di ajang ini mencapai 631 mobil. Angka ini merupakan angka terbesar selama Daihatsu Dress-Up Challenge digelar.
“Seri penyelenggaraannya memang turun dibandingkan sebelumnya. Dulu digelar di 21 kota, sekarang hanya 16 kota. Ini dilakukan karena adanya penggabungan kota di beberapa daerah. Tahun ini lebih berbeda karena peserta terbanyak adalah Daihatsu Gran Max dan Luxio,” ungkap Rokkky.
Sementara itu, Reza Aliwarga, CEO Hot Import Night (HIN), mengatakan, pemilihan 16 seri dilakukan dengan matang. Ke-16 kota yang dipilih diharapkan mampu menjaring peserta atau modifikator daerah yang layak diangkat.
Dia mencontohkan, tahun ini mereka menggelar perlombaan di Banyuwangi dan Palangkaraya. Sebelumnya kedua kota ini tidak terjangkau perhelatan Daihatsu Dress-Up Challenge. Alhasil, tahun ini modifikator daerah mendapat saluran yang tepat untuk mengekspresikan kemampuan modifikasi mereka.
“Kualitas modifikasi tahun ini juga semakin meningkat, yang berarti awareness yang kami berikan memang sudah dipahami mereka,” ujar Reza.
Salah satu awareness yang perlu diperhatikan para modifikator Daihatsu Dress-Up Challenge adalah kelaikan jalan mobil modifikasi tersebut. Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relation Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), mengatakan, seluruh peserta Daihatsu Dress-Up Challenge harus tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang saat memodifikasi mobil.
Daihatsu sendiri memberi beberapa aturan yang memang harus dipegang peserta, mulai tidak mengubah palang kemudi hingga tidak menggeser pilar di badan mobil. “Yang pasti harus aman dikendarai untuk kegiatan harian,” katanya.
Hal inilah yang dilakukan Jehan, pemilik Daihatsu Sirion 2008 berpelat nomor Bogor. Dia mengaku sudah mengikuti Daihatsu Dress-Up Challenge sejak 2013. Pada tahun pertamanya, Jehan dan Daihatsu Sirion Turbo itu berhasil menjadi juara pertama.
Seiring tahun, Jehan terus memodifikasi mobil kesayangannya itu, mulai gonta-ganti warna hingga membuat mobilnya lebih kencang.
“Sehari-hari mobil ini masih saya kendarai. Kalau terlihat ceper, saya bisa membuatnya jadi normal karena mobil ini menggunakan suspensi udara,” ujarnya.
(don)