Dukung Generasi Muda Melek Digital, RK Akan Dirikan Innovation Center
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah telah menyiapkan roadmap untuk memasuki industri 4.0. Hal itu akhirnya serentak membuat seluruh negeri ini bersiap.
Tak terkecuali Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa kang Emil ini berambisi untuk menjadikan propinsi yang dipimpinnya menjadi contoh provinsi yang warganya melek digital.
Namun disisi lain ia merasa masih banyak jarak yang terjadi diera digital sekarang, seperti anggapan bahwa di kota orang-orangnya sudah canggih, sedangkan di desa belum. Untuk mengurangi jarak tersebut, ia akan membentuk badan digital propinsi di 26 daerah.
"Kita bikin projek namanya desa-desa digital. Kita akan melatih nelayan, petani melek digital, goalnya semua tersentuh kira-kira begitu," kata Ridwan di Bandung, Jumat (12/10/2018).
Kedua Ia juga menyediakan program semacam inkubator bagi para anak muda, yang diberi nama innovation center yang akan di setiap kabupaten. Nantinya gedung akan dibangun di alun-alun setiap kabupaten, dengan satu gedung dua lantai yang nantinya disitu bakal ada alat-alat 3D pintar yang bisa digunakan anak muda belajar dan berkarya dari situ
"Alat-alat teknologi 4.0 yang mahal dan canggih itu negara yang sediakan, mereka tinggal belajar menyewa berkarja dan akhirnya sejahtera," tambahnya.
Untuk jumlah startup sendiri, ia mengaku tidak bisa memprediksi, yang pasti setidaknya mereka tidak lagi kebingungan.
"Punya ide nggak punya alat kan, nah alat itu yang saya sediakan idenya dari mereka," ujarnya.
Ridwan berpesan bagi para milenial dalam menghadapi industri 4.0, untuk terus beriringan dengan tantangan jaman. Jangan salah memilih pergaulan itu kuncinya, bergaulah dengan orang-orang visioner, tutup Ridwan.
Tak terkecuali Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa kang Emil ini berambisi untuk menjadikan propinsi yang dipimpinnya menjadi contoh provinsi yang warganya melek digital.
Namun disisi lain ia merasa masih banyak jarak yang terjadi diera digital sekarang, seperti anggapan bahwa di kota orang-orangnya sudah canggih, sedangkan di desa belum. Untuk mengurangi jarak tersebut, ia akan membentuk badan digital propinsi di 26 daerah.
"Kita bikin projek namanya desa-desa digital. Kita akan melatih nelayan, petani melek digital, goalnya semua tersentuh kira-kira begitu," kata Ridwan di Bandung, Jumat (12/10/2018).
Kedua Ia juga menyediakan program semacam inkubator bagi para anak muda, yang diberi nama innovation center yang akan di setiap kabupaten. Nantinya gedung akan dibangun di alun-alun setiap kabupaten, dengan satu gedung dua lantai yang nantinya disitu bakal ada alat-alat 3D pintar yang bisa digunakan anak muda belajar dan berkarya dari situ
"Alat-alat teknologi 4.0 yang mahal dan canggih itu negara yang sediakan, mereka tinggal belajar menyewa berkarja dan akhirnya sejahtera," tambahnya.
Untuk jumlah startup sendiri, ia mengaku tidak bisa memprediksi, yang pasti setidaknya mereka tidak lagi kebingungan.
"Punya ide nggak punya alat kan, nah alat itu yang saya sediakan idenya dari mereka," ujarnya.
Ridwan berpesan bagi para milenial dalam menghadapi industri 4.0, untuk terus beriringan dengan tantangan jaman. Jangan salah memilih pergaulan itu kuncinya, bergaulah dengan orang-orang visioner, tutup Ridwan.
(wbs)