Lintasarta-UGM Dukung Inovator Muda Temukan Solusi Industri
A
A
A
YOGYAKARTA - Lintasarta bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berkomitmen mendukung pengembangan kreativitas dan inovasi berbasis teknologi digital. Komitmen kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk joint program, salah satunya Innovative Academy Appcelerate.
Meresmikan kegiatan Innovative Academy Appcelerate yang tahun ini memasuki angkatan kedua, Lintasarta bersama UGM mengadakan Energizing Startups akhir pekan kemarin di Ruang Bulaksumur, Hotel UC UGM, Yogyakarta. Acara yang diikuti oleh kurang lebih 300 peserta ini mengawali rangkaian Innovative Academy Appcelerate 2018 yang mengusung tema “Designing Solutions to Industrial Problems through Campus-Based Development”.
Event itu fokus memprioritas penyelesaian permasalahan industri di bidang fintech (bank and nonbank), supply chain, dan smart city. Serangkaian tahapan yang harus dilalui oleh peserta meliputi seleksi proposal rencana bisnis, kegiatan inkubasi bisnis, hingga presentasi final di hadapan Board of Director Lintasarta.
"Appcelerate merupakan realisasi program Social Investment Lintasarta yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin membangun inovasi dan kreativitas berfokus pada produk berbasis aplikasi digital, memiliki nilai bisnis, dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai sektor industri dan pemerintahan," kata Gidion Suranta Barus, General Manager IT Services Product Management Lintasarta dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/10/2018).
Kegiatan ini terbuka untuk tim startup yang beranggotakan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi negeri maupun swasta yang berada di DIY dan sekitarnya. Di UGM, pengelolaan kegiatan dilaksanakan oleh PT Gama Inovasi Berdikari (GIB), inkubator bisnis yang dibentuk UGM dan diberi mandat mengelola startup business digital binaan Innovative Academy.
Tahap awal gelaran Innovative Academy Appcelerate 2018, yaitu Energizing Startups dibuka oleh Ika Dewi Ana, selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, UGM, sekaligus meresmikan rangkaian acara kegiatan. “Kami sangat mengapresiasi inisiasi dari Lintasarta untuk bersinergi dengan UGM dalam mengembangkan model social investment melalui Innovative Academy Appcelerate. Kami berharap program ini dapat menjadi wahana bagi masyarakat untuk menciptakan berbagai kreativitas dan ragam inovasi yang menghasilkan berbagai solusi digital atas permasalahan yang terjadi di masyarakat," kata Ika.
Gidion Suranta Barus mengutarakan, potensi bisnis dari teknologi digital di Indonesia sangat besar. Jadi sudah menjadi kewajiban bagi semua stakeholders di dalam negeri untuk mendukung agar bangsa ini dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Terutama dengan mendorong agar para startup yang jumlahnya besar tersebut mau membuat dan mengembangkan berbagai macam aplikasi demi mendukung transformasi berbagai industri.
“Kerja sama Lintasarta dengan UGM melalui Innovative Academy Appcelerate ini juga merupakan langkah nyata Lintasarta untuk melakukan link and match industri dan perguruan tinggi melalui sinergi dengan perguruan tinggi dalam memunculkan inovator muda di Indonesia. Kampus merupakan tempat yang tepat karena disinilah Center of Innovation yang memiliki posisi strategis terutama dalam pengembangan technopreneur dan startup digital,” tutur Gidion.
Gelaran Energizing Startups juga menghadirkan sejumlah pembicara seperti Hargo Utomo (Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi, UGM), Ryo Naldho (Program Director of Appcelerate, Lintasarta), Mohammad Ikrar (VP One Stop Logistics, RPX Logistics), Soelistyo Rudi Sanjaya (Digital Banking Business Product, Bank BTPN), Gus Imron Gunasendjaja (Chief Marketing Officer, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri), dan Suparmin (Kepala Bidang Aplikasi dan Layanan e-Government, Dinas Kominfo Kota Samarinda).
Pada kesempatan ini, para pembicara memaparkan bank of problems dari industri Keuangan Bank, Keuangan Non-Bank, Logistik, dan Smart City. Selain memberikan gambaran mengenai topik permasalahan yang dapat diselesaikan oleh para calon peserta menggunakan media aplikasi digital, kegiatan ini juga ditujukan untuk menYosialisasikan rangkaian Innovative Academy Appcelerate 2018.
Dalam paparannya, Hargo Utomo menjelaskan, UGM mengambil peran sebagai perguruan tinggi yang mampu menghasilkan riset atau inovasi yang berpotensi untuk dihilirkan serta dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat. Salah satunya melalui program Innovative Academy yang merupakan kegiatan semiterstruktur yang dilakukan oleh UGM, berkolaborasi dengan mitra industri untuk mendorong para mahasiswa menghasilkan karya inovatif dan berani memulai langkah maju sebagai pebisnis pemula.
Dengan resmi dibukanya kegiatan ini, para peserta diberikan kesempatan untuk menyusun proposal rencana bisnis sebaik mungkin. Mereka diberi deadline sebelum akhir masa submit proposal melalui website Appcelerate (ugm.appcelerate.id) pada 27 Oktober 2018.
Meresmikan kegiatan Innovative Academy Appcelerate yang tahun ini memasuki angkatan kedua, Lintasarta bersama UGM mengadakan Energizing Startups akhir pekan kemarin di Ruang Bulaksumur, Hotel UC UGM, Yogyakarta. Acara yang diikuti oleh kurang lebih 300 peserta ini mengawali rangkaian Innovative Academy Appcelerate 2018 yang mengusung tema “Designing Solutions to Industrial Problems through Campus-Based Development”.
Event itu fokus memprioritas penyelesaian permasalahan industri di bidang fintech (bank and nonbank), supply chain, dan smart city. Serangkaian tahapan yang harus dilalui oleh peserta meliputi seleksi proposal rencana bisnis, kegiatan inkubasi bisnis, hingga presentasi final di hadapan Board of Director Lintasarta.
"Appcelerate merupakan realisasi program Social Investment Lintasarta yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin membangun inovasi dan kreativitas berfokus pada produk berbasis aplikasi digital, memiliki nilai bisnis, dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai sektor industri dan pemerintahan," kata Gidion Suranta Barus, General Manager IT Services Product Management Lintasarta dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/10/2018).
Kegiatan ini terbuka untuk tim startup yang beranggotakan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi negeri maupun swasta yang berada di DIY dan sekitarnya. Di UGM, pengelolaan kegiatan dilaksanakan oleh PT Gama Inovasi Berdikari (GIB), inkubator bisnis yang dibentuk UGM dan diberi mandat mengelola startup business digital binaan Innovative Academy.
Tahap awal gelaran Innovative Academy Appcelerate 2018, yaitu Energizing Startups dibuka oleh Ika Dewi Ana, selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, UGM, sekaligus meresmikan rangkaian acara kegiatan. “Kami sangat mengapresiasi inisiasi dari Lintasarta untuk bersinergi dengan UGM dalam mengembangkan model social investment melalui Innovative Academy Appcelerate. Kami berharap program ini dapat menjadi wahana bagi masyarakat untuk menciptakan berbagai kreativitas dan ragam inovasi yang menghasilkan berbagai solusi digital atas permasalahan yang terjadi di masyarakat," kata Ika.
Gidion Suranta Barus mengutarakan, potensi bisnis dari teknologi digital di Indonesia sangat besar. Jadi sudah menjadi kewajiban bagi semua stakeholders di dalam negeri untuk mendukung agar bangsa ini dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Terutama dengan mendorong agar para startup yang jumlahnya besar tersebut mau membuat dan mengembangkan berbagai macam aplikasi demi mendukung transformasi berbagai industri.
“Kerja sama Lintasarta dengan UGM melalui Innovative Academy Appcelerate ini juga merupakan langkah nyata Lintasarta untuk melakukan link and match industri dan perguruan tinggi melalui sinergi dengan perguruan tinggi dalam memunculkan inovator muda di Indonesia. Kampus merupakan tempat yang tepat karena disinilah Center of Innovation yang memiliki posisi strategis terutama dalam pengembangan technopreneur dan startup digital,” tutur Gidion.
Gelaran Energizing Startups juga menghadirkan sejumlah pembicara seperti Hargo Utomo (Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi, UGM), Ryo Naldho (Program Director of Appcelerate, Lintasarta), Mohammad Ikrar (VP One Stop Logistics, RPX Logistics), Soelistyo Rudi Sanjaya (Digital Banking Business Product, Bank BTPN), Gus Imron Gunasendjaja (Chief Marketing Officer, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri), dan Suparmin (Kepala Bidang Aplikasi dan Layanan e-Government, Dinas Kominfo Kota Samarinda).
Pada kesempatan ini, para pembicara memaparkan bank of problems dari industri Keuangan Bank, Keuangan Non-Bank, Logistik, dan Smart City. Selain memberikan gambaran mengenai topik permasalahan yang dapat diselesaikan oleh para calon peserta menggunakan media aplikasi digital, kegiatan ini juga ditujukan untuk menYosialisasikan rangkaian Innovative Academy Appcelerate 2018.
Dalam paparannya, Hargo Utomo menjelaskan, UGM mengambil peran sebagai perguruan tinggi yang mampu menghasilkan riset atau inovasi yang berpotensi untuk dihilirkan serta dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat. Salah satunya melalui program Innovative Academy yang merupakan kegiatan semiterstruktur yang dilakukan oleh UGM, berkolaborasi dengan mitra industri untuk mendorong para mahasiswa menghasilkan karya inovatif dan berani memulai langkah maju sebagai pebisnis pemula.
Dengan resmi dibukanya kegiatan ini, para peserta diberikan kesempatan untuk menyusun proposal rencana bisnis sebaik mungkin. Mereka diberi deadline sebelum akhir masa submit proposal melalui website Appcelerate (ugm.appcelerate.id) pada 27 Oktober 2018.
(mim)