Berikut Ini Cara Mengenali Data Akun Facebook yang Bocor
A
A
A
JAKARTA - Facebook mengungkap ada 87 juta data akun yang bocor, sebanyak 1.096.666 di antaranya berasal dari pengguna di Indonesia. Apakah profil Anda menjadi salah satu data akun yang bocor?
Berdasarkan hasil pertemuan Menteri Komunikasi dan Informati, Rudiantara dengan perwakilan Facebook Indonesia, Ruben Hattari, didapat kesepakatan bahwa Facebook akan memberikan informasi perkembangan jumlah data akun asal Indonesia yang bocor. Mereka juga siap mengkomunikasikan kepada kantor pusat sehubungan desakan pemerintah agar menutup aplikasi di platform Facebook yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga hingga penataan atau audit tuntas.
Ditanya tentang pertanggungjawaban Facebook terhadap pemilik akun yang datanya bocor, Ruben Hattari menegaskan, pihaknya berkomitmen penuh menjaga keamanan data penggunanya. "Kami akan terus update datanya. Bagaimana cara mengetahui data profil pengguna bocor atau tidak? Kalau datanya bocor, kami kirimkan pemberitahuannya ke akun yang bersangkutan, ada notifikasinya. Kalau tidak ada notifikasi berarti aman," kata Ruben Hattari saat konferensi pers seusai bertemu Menteri Kominfo Rudiantara di Gedung Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis sore (5/4/2018).
Seperti diketahui data akun Facebook yang bocor membengkak dari 50 juta profil menjadi 87 juta akun. Pemerintah pun memanggil Facebook karena ada 1.096.666 data akun asal Indonesia yang bocor dan diduga digunakan oleh Cambridge Analytica, konsultan politik Donald Trump saat kampanye Pilpres AS 2016.
Sementara Cambridge Analytica membantah telah menggunakan data tersebut, bahkan mengklaim telah menghapusnya dari sistem server-nya. Mereka juga menyatakan hanya menerima 30 juta data akun dari GSR, periset pemasok data kepada mereka.
Berdasarkan hasil pertemuan Menteri Komunikasi dan Informati, Rudiantara dengan perwakilan Facebook Indonesia, Ruben Hattari, didapat kesepakatan bahwa Facebook akan memberikan informasi perkembangan jumlah data akun asal Indonesia yang bocor. Mereka juga siap mengkomunikasikan kepada kantor pusat sehubungan desakan pemerintah agar menutup aplikasi di platform Facebook yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga hingga penataan atau audit tuntas.
Ditanya tentang pertanggungjawaban Facebook terhadap pemilik akun yang datanya bocor, Ruben Hattari menegaskan, pihaknya berkomitmen penuh menjaga keamanan data penggunanya. "Kami akan terus update datanya. Bagaimana cara mengetahui data profil pengguna bocor atau tidak? Kalau datanya bocor, kami kirimkan pemberitahuannya ke akun yang bersangkutan, ada notifikasinya. Kalau tidak ada notifikasi berarti aman," kata Ruben Hattari saat konferensi pers seusai bertemu Menteri Kominfo Rudiantara di Gedung Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis sore (5/4/2018).
Seperti diketahui data akun Facebook yang bocor membengkak dari 50 juta profil menjadi 87 juta akun. Pemerintah pun memanggil Facebook karena ada 1.096.666 data akun asal Indonesia yang bocor dan diduga digunakan oleh Cambridge Analytica, konsultan politik Donald Trump saat kampanye Pilpres AS 2016.
Sementara Cambridge Analytica membantah telah menggunakan data tersebut, bahkan mengklaim telah menghapusnya dari sistem server-nya. Mereka juga menyatakan hanya menerima 30 juta data akun dari GSR, periset pemasok data kepada mereka.
(mim)