Facebook, Google dan Twitter Didesak Bayar Anak Pecandu Online
A
A
A
JAKARTA - Facebook, Google dan Twitter didesak untuk membayar anak-anak yang kecanduan online. Tiga raksasa internet diminta membantu mengatasi masalah ini dengan mendanai program pemulihan khusus untuk anak muda.
Matt Hancock, sekretaris digital, budaya, media dan olahraga inggris telah mengumumkan bahwa Pemerintah sedang berusaha untuk menemukan cara untuk membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak di media sosial dan untuk memastikan situs seperti Facebook, yang didirikan oleh Mark Zuckerberg, memberlakukan usia mereka. kebijakan.
Sementara, Facebook sudah mendanai program anti-intimidasi. Pemerintah diharapkan menerbitkan laporan keamanan web dalam dua minggu ke depan.
Andy Phippen, seorang profesor tanggung jawab sosial di IT di Plymouth University, mengatakan bahwa industri online "memiliki peran dalam program pemulihan dana" tuturnya seperti dilansir Dailystar.
Penelitian menunjukkan semakin banyak anak menjadi terpikat pada permainan internet, media sosial dan porno, dengan 60% mengaku telah diintimidasi secara online.
Matt Hancock, sekretaris digital, budaya, media dan olahraga inggris telah mengumumkan bahwa Pemerintah sedang berusaha untuk menemukan cara untuk membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak di media sosial dan untuk memastikan situs seperti Facebook, yang didirikan oleh Mark Zuckerberg, memberlakukan usia mereka. kebijakan.
Sementara, Facebook sudah mendanai program anti-intimidasi. Pemerintah diharapkan menerbitkan laporan keamanan web dalam dua minggu ke depan.
Andy Phippen, seorang profesor tanggung jawab sosial di IT di Plymouth University, mengatakan bahwa industri online "memiliki peran dalam program pemulihan dana" tuturnya seperti dilansir Dailystar.
Penelitian menunjukkan semakin banyak anak menjadi terpikat pada permainan internet, media sosial dan porno, dengan 60% mengaku telah diintimidasi secara online.
(wbs)