Pencipta Gitar dan Rebana Digital Asal Semarang Diancungi Jempol Leprid
![Pencipta Gitar dan Rebana...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2018/02/07/133/1280092/pencipta-gitar-dan-rebana-digital-asal-semarang-diancungi-jempol-leprid-L13-thumb.jpg)
Pencipta Gitar dan Rebana Digital Asal Semarang Diancungi Jempol Leprid
A
A
A
SEMARANG - Musisi Doddy Hernanto mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (Leprid) atas prestasinya menciptakan inovasi kreatif yang menginspirasi di dunia musik Indonesia. Dia berhasil menciptakan gitar bergadget dan terbang/rebana digital pertama di dunia versi Leprid.
Mr D, begitu ia akrab disapa telah mengintegrasikan telepon seluler (ponsel) keluaran Apple, iPhone dengan gitar elektrik. Aplikasi iPhone dipakai menciptakan efek suara beragam pada sinar gitar, termasuk bunyi alat musik lain dan suara latar yang menyerupai band.
Tak hanya memanfaatkan gawai untuk berkomunikasi dan mengunggah data. Musisi kelahiran Mojokerto Jawa Timur ini lebih banyak memadukan kemampuan yang dimiliki gadgetnya dengan sejumlah alat musik. Dan hasilnya, Mr D mampu mengkolaborasikan alat musik tradisional terbang atau rebana dengan berbagai sentuhan hingga pukulan membuat rebana yang dipadukan dengan gawai dapat menampilkan berbagai bunyi sesuai notasi seirama petikan gitar.
Menurutnya, rebana digital yang diciptakannya pada awal 2017 lalu itu tidak dimaksudkan untuk mengikis peran para musisi. Melainkan untuk memudahkan serta mengkombinasikan dengan perkembangan era teknologi saat ini.
“Rebana ini saya namai Terbang Sakti, merupakan hasil kolaborasi instrumen rebana berperangkat digital sebagai leadernya. Bahkan dari rebana digital tersebut bisa dikombinasikan dengan hasil ciptaan saya sebelumnya yakni gitar bergawai (bergadget),” terang Doddy seusai menerima penghargaan dari Leprid di Ruang Komunitas Sekolah Musik Purnomo, Jalan Pandanaran, Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/2/2018).
Dia mengaku tak menampik masih ada upaya untuk terus mengembangkan karyanya. Tiada henti untuk melakukan ujicoba dengan berbagai pukulan maupun sentuhan. “Dari alat itu, aneka bunyi dapat dihasilkan tanpa ada batasannya atau unlimited. Dan dijamin berbeda dengan rebana tradisional yang selama ini kesannya hanya itu-itu saja bunyi yang dihasilkan. Di rebana itu, bisa di triggerkan dengan sesuai keinginan pemusik,” imbuhnya.
Dia menambahkan, rebana dapat secara langsung terekam pada gadget yang kemudian dikolaborasikan dengan alat musik lainnya. Tak hanya itu, dari rebana digital tersebut juga bisa divariasikan atau memanipulasi suara. Kuncinya, semua itu tergantung pada musisi dalam mem-mix-kannya.
“Gadget (gawai) itu adalah piranti hasil kecanggihan teknologi. Gawai itu tak sekadar untuk berkomunikasi maupun mengunggah data. Namun juga bisa dipadukan menjadi karya seni tak terkecuali di bidang musik. Dan itu sudah saya buktikan. Dari rebana juga bisa menghasilkan harmonisasi yang rancak,” ungkapnya.
Direktur Utama Leprid Paulus Pangka mengaku takjub kepada prestasi putra bangsa ini. Pihaknya berharap, dari dua hasil ciptaan Doddy Hernanto tersebut bisa memotivasi para generasi muda Indonesia untuk semakin aktif berkarya, berinovasi, maupun berkreasi.
Leprid pun mengapresiasinya melalui pemberian penghargaan berupa medali kepada Mr D atas prestasinya di bidang musik dan teknologi digital. Pertama adalah penciptaan gitar bergadget pertama di dunia. Kemudian sebagai pencipta terbang atau rebana digital pertama di dunia. Menurutnya, Mr D pantas memperoleh anugerah itu karena prestasi yang dibuat dapat menginspirasi. “Prestasi-prestasi itulah yang akan terus kami cari di manapun dan sampai kapanpun,” ujar Paulus.
Kabid Pengembangan SDM dan Parekraf Dinas Kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Trenggono juga mengaku takjub menyaksikan Doddy Hernanto atau Mr D saat memainkan terbang atau rebana digital hasil ciptaannya. Menurutnya, karya ciptaan Mr D tersebut tentunya bakal menjadi warna lain di bidang ekonomi kreatif di Indonesia.
“Ternyata selain gitar bergawai juga ada satu karya hebat lainnya dari sosok Mr D tersebut. Semoga dia menjadi seorang leader dalam menyebarkan virus kepada para generasi muda khususnya di Jawa Tengah sehingga industri kreatif di sini semakin berwarna pula,” ungkap Trenggono.
Mr D, begitu ia akrab disapa telah mengintegrasikan telepon seluler (ponsel) keluaran Apple, iPhone dengan gitar elektrik. Aplikasi iPhone dipakai menciptakan efek suara beragam pada sinar gitar, termasuk bunyi alat musik lain dan suara latar yang menyerupai band.
Tak hanya memanfaatkan gawai untuk berkomunikasi dan mengunggah data. Musisi kelahiran Mojokerto Jawa Timur ini lebih banyak memadukan kemampuan yang dimiliki gadgetnya dengan sejumlah alat musik. Dan hasilnya, Mr D mampu mengkolaborasikan alat musik tradisional terbang atau rebana dengan berbagai sentuhan hingga pukulan membuat rebana yang dipadukan dengan gawai dapat menampilkan berbagai bunyi sesuai notasi seirama petikan gitar.
Menurutnya, rebana digital yang diciptakannya pada awal 2017 lalu itu tidak dimaksudkan untuk mengikis peran para musisi. Melainkan untuk memudahkan serta mengkombinasikan dengan perkembangan era teknologi saat ini.
“Rebana ini saya namai Terbang Sakti, merupakan hasil kolaborasi instrumen rebana berperangkat digital sebagai leadernya. Bahkan dari rebana digital tersebut bisa dikombinasikan dengan hasil ciptaan saya sebelumnya yakni gitar bergawai (bergadget),” terang Doddy seusai menerima penghargaan dari Leprid di Ruang Komunitas Sekolah Musik Purnomo, Jalan Pandanaran, Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/2/2018).
Dia mengaku tak menampik masih ada upaya untuk terus mengembangkan karyanya. Tiada henti untuk melakukan ujicoba dengan berbagai pukulan maupun sentuhan. “Dari alat itu, aneka bunyi dapat dihasilkan tanpa ada batasannya atau unlimited. Dan dijamin berbeda dengan rebana tradisional yang selama ini kesannya hanya itu-itu saja bunyi yang dihasilkan. Di rebana itu, bisa di triggerkan dengan sesuai keinginan pemusik,” imbuhnya.
Dia menambahkan, rebana dapat secara langsung terekam pada gadget yang kemudian dikolaborasikan dengan alat musik lainnya. Tak hanya itu, dari rebana digital tersebut juga bisa divariasikan atau memanipulasi suara. Kuncinya, semua itu tergantung pada musisi dalam mem-mix-kannya.
“Gadget (gawai) itu adalah piranti hasil kecanggihan teknologi. Gawai itu tak sekadar untuk berkomunikasi maupun mengunggah data. Namun juga bisa dipadukan menjadi karya seni tak terkecuali di bidang musik. Dan itu sudah saya buktikan. Dari rebana juga bisa menghasilkan harmonisasi yang rancak,” ungkapnya.
Direktur Utama Leprid Paulus Pangka mengaku takjub kepada prestasi putra bangsa ini. Pihaknya berharap, dari dua hasil ciptaan Doddy Hernanto tersebut bisa memotivasi para generasi muda Indonesia untuk semakin aktif berkarya, berinovasi, maupun berkreasi.
Leprid pun mengapresiasinya melalui pemberian penghargaan berupa medali kepada Mr D atas prestasinya di bidang musik dan teknologi digital. Pertama adalah penciptaan gitar bergadget pertama di dunia. Kemudian sebagai pencipta terbang atau rebana digital pertama di dunia. Menurutnya, Mr D pantas memperoleh anugerah itu karena prestasi yang dibuat dapat menginspirasi. “Prestasi-prestasi itulah yang akan terus kami cari di manapun dan sampai kapanpun,” ujar Paulus.
Kabid Pengembangan SDM dan Parekraf Dinas Kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Trenggono juga mengaku takjub menyaksikan Doddy Hernanto atau Mr D saat memainkan terbang atau rebana digital hasil ciptaannya. Menurutnya, karya ciptaan Mr D tersebut tentunya bakal menjadi warna lain di bidang ekonomi kreatif di Indonesia.
“Ternyata selain gitar bergawai juga ada satu karya hebat lainnya dari sosok Mr D tersebut. Semoga dia menjadi seorang leader dalam menyebarkan virus kepada para generasi muda khususnya di Jawa Tengah sehingga industri kreatif di sini semakin berwarna pula,” ungkap Trenggono.
(wbs)