China Pasar Digital Terbesar Dunia Tahun 2018

Jum'at, 26 Januari 2018 - 07:40 WIB
China Pasar Digital Terbesar Dunia Tahun 2018
China Pasar Digital Terbesar Dunia Tahun 2018
A A A
BEIJING - China akan segera menggeser Amerika Serikat (AS) dalam ekonomi digital. Menurut kalkulasi dari para analis di Statista, pasar digital China akan melebihi pasar AS paling cepat pada 2018.

Hasilnya, China akan menjadi ekonomi digital terbesar sebelum menjadi ekonomi terbesar dunia. Proyeksi itu berdasarkan data dari Digital Economy Compass, Statista, yang merangkum berbagai data pasar digital global. Data itu memeriksa perkembangan kompetitif platform bisnis dalam eCommerce, eTravel dan Digital Media.

“Saat ini, empat pemain utama di China yakni Baidu, Alibaba, Tencent, dan Huawei telah mencapai angka mengesankan dan meningkatkan operasionalnya di level global,” ungkap Felix Richter dari Statista.com.

Pengamat lain juga memiliki pendapat serupa. “Melihat masa depan, pertumbuhan empat besar di AS akan semakin mendapat tantangan dari pesaing mereka di China. Terlebih lagi di sana tidak ada pemain besar dari Barat yang memiliki dampak atau jangkauan yang sama pada landscape digital global,” ungkap Tobias Bohnhoff, kepala analisis pasar Statista.

Statista Digital Economy Compass menyoroti sejumlah data dan faktor di balik berbagai perkembangan yang ada. Mereka memberikan pendapat komperehensif tentang platform bisnis di pasar utama AS, China dan Eropa.

Mereka menganalisis sejumlah tren dan melihat berbagai fakta yang berbeda, mulai dari media dan marketing hingga mobil terkoneksi, smart home, dan teknologi keuangan. “Perhatian khusus mengarah pada pengaruh cloud, sosial, mobile dan kontrol suara. Selain itu juga mencakup berbagai topik tentang venture capital, siapa yang akan mengalahkan siapa dalam platform bisnis? dan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), realitas tambahan (AR) dan realitas virtual (VR),” ungkap Felix Richter.

“Dengan Digital Economy Compass, kami telah menciptakan standar kerja untuk bisnis digital. Ini referensi kerja penuh fundamental dan statistik yang berguna, dengan setiap pembuat keputusan dalam bisnis digital harus memahaminya,” kata Felix Wegener, analis untuk pasar digital di Statista.

Konsumen digital China juga lebih senang berbelanja secara online. Data September 2017 menunjukkan sebanyak 83% pembelian produk dilakukan secara online. Persentase itu terus meningkat setiap saat seiring meluasnya jangkauan internet dan kecepatan akses internet di berbagai penjuru China.

Data yang dirilis Global Web Index menunjukkan, China memimpin untuk semua kategori umur, gender dan pendapatan. “Peluang untuk digital commerce di Asia Pasifik secara umum sangat bagus, dengan 6 dari 10 pasar global berasal dari kawasan itu,” ungkap laporan Global Web Index, dikutip Netimperative.com.

Ini merupakan hasil dari kesuksesan sejumlah platform online yang tumbuh pesat di China dan merevolusi sektor retail seperti raksasa ecommece China, Alibaba. Di sisi lain, pasar Eropa juga menguat, dengan Inggris, Jerman dan Polandia berada pada 10 teratas.

Menurut data eMarketer, penjualan ecommerce di China diproyeksikan melampaui USD1,132 triliun pada 2017. Jumlah tersebut hampir setengah dari penjualan retail ecommerce global.

“Penjualan ecommerce China akan mencakup 23,1% dari total penjualan retail di China pada 2017, data ini diperkirakan meningkat menjadi 40,8% pada 2021,” papar data eMarketer.

Popularitas berbelanja menggunakan smartphone diperkirakan terus menguat. eMarketer memprediksi lebih dari 75% penjualan ecommerce atau lebih dari USD1 triliun akan dilakukan menggunakan perangkat mobile.

Data eMarketer secara rinci menyebut China merupakan pasar ecommerce terbesar dunia dengan memimpin di atas pasar lain, termasuk AS sebesar USD450,81 miliar, Inggris USD110,07 miliar dan Jepang USD95,33 miliar.

“Penjualan retail global diperkirakan mencapai USD2,290 triliun pada 2017,” ungkap proyeksi retail global terbaru eMarketer.

Analis senior eMarketer Oscar Orozco menjelaskan, pasar ecommerce China terus tumbuh berkat pesatnya pembelian smartphone dna dominasi marketplace seperti Alibaba, JD.com dan Tmall.

“Pertumbuhan pada pembelian online didorong oleh semakin nyamannya membeli dengan perangkat mobile, belanja yang lebih besar oleh konsumen di kota-kota kecil dan semakin banyaknya jenis barang yang dibeli konsumen,” papar Orozco.

Pasar ecommerce China jelas tak dapat disangkal lagi menjadi salah satu industri online dengan pertumbuhan paling pesat di dunia. Tidak salah jika banyak brand internasional yang mencoba menangkap peluang pasar tersebut. Dengan melihat tren tersebut, masa depan ecommerce pun diproyeksikan bergerak ke timur, bukan barat.

Biro Statistik Nasional China merilis data bahwa penjualan retail online di China mencapai USD752 miliar pada 2016, mengalami pertumbuhan 26,2% dari 2015. Jumlah tersebut dua kali lipat dari tingkat pertumbuhan seluruh penjualan ritel di China.

Tidak mengherankan jika para pengamat yakin sektor ecommerce China melampaui AS dengan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan di Negeri Paman Sam itu. Pertumbuhan ecommerce di China pun didorong oleh kota-kota kecil dibandingkan kota-kota besar. Pasar online di wilayah pedesaan China mengalami pertumbuhan lebih cepat dibandingkan di perkotaan.

Peningkatan produk domestik bruto (PDB) China sekitar 7% per sathun telah mendorong kesejahteraan di kota-kota kecil. Di kota-kota itu, infrastruktur fisik untuk toko-toko besar sangat jarang sehingga warganya memutuskan untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan melalui pembelian secara online.

Alibaba memahami tren ini dengan membuka akses lebih besar ke pedesaan dan wilayah kota-kota kecil. Dengan strategi ini, Alibaba pun mengalami pertumbuhan pesat secara domestik.

Sistem pembayaran digital mobile melalui WeChat dan Alipay juga semakin luas. Kemudahan melakukan pembayaran online hanya dengan menggerakkan jari di smartphone, membuat konsumen semakin loyal membelanjakan uangnya. Alipay bahkan meluncurkan sistem pembayaran dengan selfie, dengan program “Bayar dengan Wajah Anda”.

Semua perkembangan itu membuat China bergerak cepat mendominasi pasar digital global tahun ini. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8451 seconds (0.1#10.140)