Kumpulkan Duit di AS, Pendiri LeEco Tolak Kembali ke China
A
A
A
NEW YORK - Pendiri raksasa Teknologi LeEco Jia Yueting menolak permintaan Pemerintah China untuk kembali ke negara itu pada akhir 2017 untuk menyelesaikan utang perusahaan.
Menolak untuk kembali Jia merilis sebuah pernyataan di akun resmi media sosialnua dan mengatakan bahwa dia meminta saudaranya, Jia Yuemin, untuk bertemu dengan regulator dan memberikan sebuah laporan.
"Saya sangat menyesal dan menyalahkan diri sendiri atas dampak negatif krisis utang LeEco," katanya seperti dirilis dari Carscoops.
"Penggalangan dana untuk Faraday Future di Amerika Serikat membuat kemajuan yang signifikan dan ada banyak tugas yang harus saya teruskan untuk memastikan produksi dan pengiriman FF91 yang tepat waktu.
Sebelumnya, regulator memberikan tenggat waktu hingga akhir 2017 kepada Jia Yueting untuk kembali dari Amerika Serikat (AS) ke China. Namun ia tak juga menunjukkan diri hingga tahun berganti.
LeEco mulanya dikenal sebagai Netflix of China dengan menghadirkan konten streaming hingga membuat konten sendiri. Namun kemudian perusahaan mengembangkan hardware termasuk smart TV, smartphone hingga mobil listrik.
LeEco mulai menjual perangkatnya di AS pada akhir 2016, tapi karena utang yang terus meningkat, perusahaan terpaksa memangkas biaya termasuk melakukan PHK.
Pada Juli 2017, mobil listrik Faraday Futures milik LeEco juga menunda rencana membangun pabrik senilai USD1 miliar di Nevada. Perusahaan juga telah mundur dari proyek gabungan dengan produsen mobil Inggris Aston Martin untuk merancang dan mengembangkan mobil listrik.
Dalam postingannya di Weibo, Jia mengatakan bahwa bisnis mobil listriknya yang berbasis di AS memerlukan perhatian dirinya.
Menolak untuk kembali Jia merilis sebuah pernyataan di akun resmi media sosialnua dan mengatakan bahwa dia meminta saudaranya, Jia Yuemin, untuk bertemu dengan regulator dan memberikan sebuah laporan.
"Saya sangat menyesal dan menyalahkan diri sendiri atas dampak negatif krisis utang LeEco," katanya seperti dirilis dari Carscoops.
"Penggalangan dana untuk Faraday Future di Amerika Serikat membuat kemajuan yang signifikan dan ada banyak tugas yang harus saya teruskan untuk memastikan produksi dan pengiriman FF91 yang tepat waktu.
Sebelumnya, regulator memberikan tenggat waktu hingga akhir 2017 kepada Jia Yueting untuk kembali dari Amerika Serikat (AS) ke China. Namun ia tak juga menunjukkan diri hingga tahun berganti.
LeEco mulanya dikenal sebagai Netflix of China dengan menghadirkan konten streaming hingga membuat konten sendiri. Namun kemudian perusahaan mengembangkan hardware termasuk smart TV, smartphone hingga mobil listrik.
LeEco mulai menjual perangkatnya di AS pada akhir 2016, tapi karena utang yang terus meningkat, perusahaan terpaksa memangkas biaya termasuk melakukan PHK.
Pada Juli 2017, mobil listrik Faraday Futures milik LeEco juga menunda rencana membangun pabrik senilai USD1 miliar di Nevada. Perusahaan juga telah mundur dari proyek gabungan dengan produsen mobil Inggris Aston Martin untuk merancang dan mengembangkan mobil listrik.
Dalam postingannya di Weibo, Jia mengatakan bahwa bisnis mobil listriknya yang berbasis di AS memerlukan perhatian dirinya.
(wbs)