Vietnam Bentuk 10 Ribu Satgas Internet

Selasa, 02 Januari 2018 - 22:01 WIB
Vietnam Bentuk 10 Ribu...
Vietnam Bentuk 10 Ribu Satgas Internet
A A A
HANOI - Vietnam meluncurkan unit satuan tugas (Satgas) cyber-perang 10.000 anggota untuk menangani unggahan kebencian di internet.

Wakil Kepala Departemen Politik Militer, Letnan Jenderal Nguyen Trong Nghia mengatakan bahwa unit cyber yang dikenal dengan Force 47, telah beroperasi di beberapa sektor.

"Setiap jam, menit dan menit kita harus siap untuk bertindak proaktif melawan kritik buruk," kata Trong Nghia seperti dikutip Tuoi Tre.

Sebelumnya, Ketua Parlemen Italia, Laura Boldrini mengeluh terhadap Facebook. Ia menilai media sosial ini paling banyak memuat ujaran kebencian dan berita palsu alias hoax.

Melansir dari Reuters, Boldrini mengatakan Facebook harus melakukan upaya ekstra untuk memberantas ujaran kebencian dan hoax. Pada November lalu, Boldrini telah mengirim surat kepada Facebook untuk menangani masalah serius ini.

“Dua bulan lalu saya sudah memintanya, mereka telah berjanji (memberantas berita hoax). Namun mereka tidak melakukan apa-apa. Saya mengharapkan sikap yang baik dari mereka, setidakya jawaban,” kata Boldrini kepada Reuters.

Untuk itu, ia akan menulis sebuah surat terbuka kepada pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk menangani maraknya ujaran kebencian dan hoax yang kini mewabah. “Perusahaan harus mengambil tanggung jawab soal itu,” tandasnya.

Dalam sebuah pernyataan, Facebook mengatakan akan berkomitmen memerangi ujaran kebencian dan berita dusta, bekerja sama dengan lembaga di Italia dalam menangani cyber bullying.

Facebook, Twitter, Google YouTube dan Microsoft sepakat pada Mei lalu untuk mematuhi kode etik Uni Eropa dalam mengatasi ujaran kebencian di dunia maya.

Namun, dalam laporan yang dirilis Komisi Eropa pada Desember 2016, mereka hanya bisa mengatasi 40% dari ujaran kebencian. Sementara di Italia, Facebook dan kawan-kawan hanya bisa menghapus 4% dari ujaran kebencian dalam satu hari.

Boldrini yang merupakan salah satu pejabat senior di Italia, mengatakan sering menjadi korban dari berita fitnah dan ujaran kebencian. Untuk itu, ia meminta Facebook untuk membuka kantor penuh di Italia dalam rangka menangani 28 juta pengguna Facebook di Negeri Pizza.

“Berita palsu dan ujaran kebencian pergi bersama-sama dan itu bukan lelucon. Mereka mendiskreditkan orang lain yang dianggap lawan. Ini adalah hubungan arus pendek demokrasi,” katanya.

Pada pekan lalu, Boldrini meluncurkan kampanye peningkatan kesadaran tentang bahaya informasi palsu. Menurut dia, kabar dusta alias hoax sudah seperti virus yang menyebar luas. “Berita palsu merugikan orang dan menyebarkan kebencian. Kebencian meracuni jiwa,” tandasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)