Astronot-Kosmonot Lalui Malam Tahun Baru 16 Kali

Sabtu, 30 Desember 2017 - 09:21 WIB
Astronot-Kosmonot Lalui...
Astronot-Kosmonot Lalui Malam Tahun Baru 16 Kali
A A A
Malam pergantian tahun tidak hanya akan dirayakan di bumi, tapi juga di luar angkasa. Sebanyak enam astronot dan kosmonot asal Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Jepang akan merayakan Tahun Baru di Stasiun Ruang Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS).

Menurut Badan Antariksa AS atau National Aeronautics and Space Administration (NASA), enam astronot dan kosmonot akan melalui Tahun Baru sebanyak 16 kali. Mereka akan berada di ISS sampai akhir 2017. Saat ini mereka menjalankan tugas ringan, yaitu melakukan studi mengenai ilmu kehidupan.

Penelitian itu ditujukan untuk membantu para dokter agar mampu membuat awak pesawat ulang alik lebih sehat dan kuat saat berada di luar angkasa. Pada Kamis (28/12) silam, astronot asal Jepang Norishige Kanai mengayuh sepeda untuk mengetahui seberapa besar energi yang dikeluarkan di ruang angkasa.

Dokter mengukur kesehatan setiap astronot sebelum mereka mengerjakan aktivitas berat seperti berjalan di angkasa atau melakukan prosedur darurat. Selain mengamati ketahanan tubuh, mereka juga menyelidiki bagaimana tumbuhan bereaksi terhadap gravitasi mikro dan apakah tumbuhan mengalami perubahan genetik dan molekul.

Sampel botani sudah diambil insinyur penerbangan Scott Tingle dari Advanced Plants Experiment-05 (APEX) dan disimpan di lemari es. Selama misi ini berjalan, para astronot dan kosmonot akan melalui malam Tahun Baru di ISS, sekitar 408 km dari permukaan laut bumi. “Mereka akan melihat matahari terbit dan terbenam sebanyak 16 kali,” ungkap NASA.

Stasiun yang mengorbit di atas bumi tersebut memiliki kecepatan 7,5 km/detik. Malam Tahun Baru kali ini juga tidak hanya akan diwarnai kembang api, tapi juga supermoon .

Menurut NASA, supermoon pertama pada 2018 itu akan lebih besar sekitar 7% dan lebih cerah 30% bila dibandingkan dengan bulan purnama biasa. Pada 31 Januari mendatang, supermoon juga akan kembali muncul. Wolf Moon , julukan supermoon pada Januari 2018, akan mencapai puncaknya pada 1 Januari.

Suku asli AS menyebutnya Wolf Moon karena adanya sekelompok serigala yang melolong di luar perkemahan. Supermoon hanya terjadi bertepatan dengan malam Tahun Baru di kawasan Amerika. Adapun kawasan lainnya pada 2 Januari.

Jarak supermoon dari bumi sekitar 356 km, bandingkan dengan jarak regulernya yang mencapai 382,9 km. “Supermoon merupakan fenomena angkasa yang menarik. Gerhana bulan pada 31 Januari ini akan dapat disaksikan sejak moonset ,” kata Noah Petro, ilmuwan dari Goddard Space Flight Center.
(Muh Shamil)
(nfl)
Berita Terkait
Berebut Superpower Sains
Berebut Superpower Sains
Jokowi Akui Infrastruktur...
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan Buat Daya Saing Indonesia Lemah
Jaring Talenta Bidang...
Jaring Talenta Bidang Sains, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional 2020
Sains yang Nirmakna
Sains yang Nirmakna
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Berita Terkini
Stasiun Radio Australia...
Stasiun Radio Australia Tipu' Pendengar Pakai Host AI
7 jam yang lalu
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
10 jam yang lalu
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
11 jam yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
12 jam yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
13 jam yang lalu
Spesifikasi Oppo Find...
Spesifikasi Oppo Find N5: Layar Lipat 8 Inci, Kamera Hasselblad, Fast Charging 80W, dan Baterai 5.600 mAh
14 jam yang lalu
Infografis
Penampakan Cumi-cumi...
Penampakan Cumi-cumi Raksasa Pertama Kalinya Sejak 100 Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved