Minat Belanja Online Makin Tinggi

Rabu, 20 Desember 2017 - 07:14 WIB
Minat Belanja Online Makin Tinggi
Minat Belanja Online Makin Tinggi
A A A
JAKARTA - Minat masyarakat terhadap belanja online semakin meningkat. Hal ini terlihat dari nilai transaksi yang dicatatkan pada event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2017 yang mencapai Rp4,7 triliun.

Angka tersebut naik signifikan dibanding event serupa pada tahun lalu yang membukukan transaksi Rp3,3 triliun. Tahun ini, peserta peserta Harbolnas juga bertambah yakni mencapai 254 e-commerce, dibanding pada 2016 yang hanya 211 e-commerce.

Beberapa indikator peningkatan tersebut membuktikan bahwa belanja melalui internet kini semakin dipercaya. Tumbuhnya angka penjualan di industri e-commerce dari tahun ke tahun, akan memancing pelaku usaha ritel lainnya untuk memilih kanal distribusi secara lain.

"Ke depan akan semakin banyak peritel memilih kanal e-commerce sehingga akan menciptkan layanan lebih menarik," ujar Dewan Penasihat Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa kepada KORAN SINDO tadi malam.

Dia menambahkan, meningkatnya nilai transaksi belanja online menjadi bukti bahwa sistem jual beli berbasis internet ini kian diminati masyarakat. Tren tersebut sudah diperkirakan oleh asosiasi sehingga ke depan e-commerce diharapkan menjadi pilihan yang baik.

Seperti diketahui, Harbolnas 2017 digelar pada 12 Desember 2017 lalu. Pada ajang pesta diskon belanja online tersebut, para peserta yang terdiri atas pelaku usaha e-commerce memberi potongan harga hingga 95%.

Dari sekian banyak item barang yang ditawarkan, panitia Harbolnas mencatat, produk fashion dan baju olahraga termasuk yang paling banyak dibeli. Selajutnya, produk travel, kosmetik, elektronik dan paket isi ulang/top up saldo.

Ketua Panitia Harbolnas 2017 Achmad Alkatiri mengatakan, Harbolnas tahun ini terbilang sukses berkat dukungan dari berbagai pihak. Menurutnya, antusias masyarakat juga meningkat dalam event tersebut.

"Harbolnas tahun ini semakin banyak masyarakat Indonesia yang berpartisipasi baik sebagai konsumen maupun sebagai penjual. Tidak ketinggalan berbagai pihak yang menjadi bagian dari ekosistem digital juga turut merasakan euphoria ajang belanja online nasional terbesar ini," ujarnya di Jakarta kemarin.

Dia mengungkapkan, tahun ini semakin banyak konsumen yang mencoba transaksi online. Selain itu, banyak pelaku usaha termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) merasakan peningkatan transaksi online saat Harbolnas.

"Untuk itu kami optimistis tujuan Harbolnas 2017 dapat memberikan pengaruh positif dan berkontribusi bagi para pelaku industri ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya untuk merek lokal dan UKM,” ujarnya.

Dia juga berharap, industri e-commerce di Indonesia akan semakin besar diiringi meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan berbelanja online.

Ajang pesta diskon belanja online tidak hanya digelar di Indonesia. Di sejumlah negara, momen obral barang dagangan telah dilakukan jauh sebelumnya. Misalnya saja, di Amerika Serikat (AS) yang memiliki program belanja Black Friday setiap 23 November. Pada tahun ini Black Friday mencatatkan transaksi USD5 miliar (Rp67,5 triliun).

Di China, juga ada event serupa yakni Single’s Day yang digelar setiap 11 November (11/11). Di Negeri Panda, situs belanja online Alibaba tahun ini mencatatkan rekor penjualan online mencapai USD25,4 miliar (Rp362 triliun). Mitra pembayaran mereka yakni Alipay, memproses 256.000 pembayaran per detik. Dalam waktu 24 jam, Alipay memproses 1,48 miliar transaksi dengan pengiriman barang menjadi 700 juta kali.

Director Consumer Insight Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan, meningkatnya transaksi tahun ini berasal dari kontribusi transaksi di luar Pulau Jawa yang tumbuh 82% dibanding tahun sebelumnya.

"Untuk kontribusi dominan masih tetap banyak di Pulau Jawa. Tapi pertumbuhan transaksi dari luar Pulau Jawa paling signifikan, tersebar cukup merata di beberapa kota," ujarnya.

Rusdy melanjutkan, sekitar 68% konsumen di Harbolnas 2017 adalah mereka yang terbiasa belanja online. Mayoritas dari pembeli mengatakan bahwa Harbolnas 2017 lebih baik dari tahun 2016.

"Ada 27% konsumen yang pertama kali belanja di acara Harbolnas, dan acara Harbolnas tahun ini cukup berhasil menarik konsumen yang pertama kali belanja online yakni sekitar 5%," ungkapnya.

Berdasarkan data Nielsen, ujar dia, mengingat Harbolnas 2017 jatuh di hari kerja, aktivitas belanja juga sedikit bergeser ke pukul 09.00 - 12.00 dan pukul 15.00 - 21.00.

"Selain itu, kebanyakan dari konsumen berbelanja menggunakan perangkat mobile (telepon pintardan tablet), yakni sekitar 77%, dan mereka mulai meninggalkan browser dalam berbelanja," tuturnya.

Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati menyampaikan, Facebook sebagai mitra resmi program Harbolnas tahun ini sangat mendukung dari sisi online marketing. Menurutnya, situs pertemanan global itu bekerja sama dengan mitra e-commerce untuk membantu UMKM dalam mendorong produknya agar lebih mudah ditemukan calon pembeli.

“Facebook berkomitmen dalam membuka peluang pertumbuhan bagi bisnis UMKM dan membantu mereka menjangkau lebih banyak konsumen mobile first di lndonesia," ujarnya.

Berkah bagi Pelapak
Harbolnas 2017 juga menjadi berkah bagi para pelapak yang biasa berjualan di market place. Transaksi mereka meningkat signifikan kendati event tersebut hanya dilakukan satu hari.

Hal ini diakui oleh Johanes Lie, pemilik toko online Tomindo Toys yang berjualan di berbagai platform e-commerce. Menurutnya, Harbolnas telah memberikan peluang yang cukup besar dalam mengembangkan usaha, khususnya melalui platform digital.

"Bagi kami, para seller, Harbolnas menjadi kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan penjualan kami,” ujarnya.

Johanes mengatakan, dalam event tersebut tokonya mendapatkan 3.000 order dalam sehari, jauh di atas penjualan hari biasa. “Naiknya sangat tinggi,” ujar dia.

Ketua idEA Aulia E Marinto mengatakan, penyelenggaraan tahunan Harbolnas merupakan inisiasi dari para pelaku usaha e-commerce, yang di antaranya juga merupakan anggota idEA. Dengan digelarnya acara Harbolnas tersebut, diharapkan dapat mendorong industri e-commerce di Indonesia.

"IdEA meminta untuk seluruh peserta program Harbolnas agar dapat memberikan layanan terbaiknya sehingga bisa berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap industri e-commerce," kata Aulia.

Sementara itu, Zalora Indonesia dalam keterangan tertulisnya menyatakan, pada Harbolnas 12 Desember lalu, toko fashion online itu mencatat peningkatan jumlah pendapatan hingga 15 kali lipat dibanding hari biasanya. Angka ini melebihi target yang dieskpektasikan oleh Zalora, yaitu sebesar 12 kali lipat di hari pertama Harbolnas berlangsung.

“Kami telah membuktikan bahwa para pelanggan menjadikan Zalora sebagai tujuan utama ketika mereka mencari koleksi fashion terkini dengan penawaran terbaik di Indonesia,” ujar CEO Zalora Indonesia Anthony Fung.

Sementara itu, Senior Vice President of Marketing Blibli.com, I Gusti Ayu Fadjar menjelaskan produk yang paling banyak dicari pada perhelatan Harbolnas yaitu produk ibu dan anak seperti popok bayi, susu formula, sabun mandi bayi, dan pelembut pakaian aman untuk bayi.

"Selain itu handphone, barang elektronik, laptop, kamera, automotif, serta tiket dan voucher juga mengalami peningkatan penjualan selama periode 12.12," kata Ayu Fadjar.

Selama masa promosi, rata-rata pelanggan perempuan menghabiskan satu jam untuk berbelanja dengan trafik terbesar terjadi di pagi dan siang hari. Kemudahan cara berbelanja secara online yang bisa dilakukan melalui website ataupun aplikasi mobile ini, menurut dia, menjadi kesukaan kaum ibu.

"Jadi berbelanja bisa dilakukan saat di rumah ataupun saat mereka sibuk di kantor," tutupnya. (Oktiani Endarwati/Heru Febrianto)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6468 seconds (0.1#10.140)