Akhir Tahun Situs dan Medsos Porno Bakal Diblokir

Minggu, 26 November 2017 - 21:47 WIB
Akhir Tahun Situs dan...
Akhir Tahun Situs dan Medsos Porno Bakal Diblokir
A A A
BANDUNG - Rencana pemerintah memblokir konten porno dan negatif bakal segera terlaksana. Rencananya, program tersebut mulai beroperasi akhir tahun 2018.

Direktur Utama PT INTI Darman Mapangara mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan proyek internet positif, pesanan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Targetnya, akhir Desember 2017 perangkat tersebut mulai dioperasikan.

"Desember ini harus selesai. Kita dikasih waktu 60 hari, tetapi kalau software cepat selesainya. Tinggal kita siapkan infrastrukturnya. Saat ini sedang dilakukan renovasi di lantai delapan (Kemenkominfo) untuk dijadikan pusat kendali," kata Darman pada acara Turnamen Catur Nasional Inti-Len di Bandung, Minggu (26/11/2017).

Menurut dia, PT Inti mendapatkan kontrak untuk pengadaan perangkat internet positif. Nantinya, Inti akan menyiapkan perangkat komputer, server, dan melakukan instalasi software internet positif. Sehingga setelah selesai, pernagkat langsung bisa dioperasikan.

SDM dari Kemenkominfo nantinya akan ditraining untuk mengoperasikan perangkat tersebut. Bahkan, software akan terus diupdate sesuai perkembangan zaman. Software dirancang memiliki kemampuan semakin lama semakin pintar.

Menurut dia, sistem kali ini berbeda, karena dibuat oleh anak negeri. Sistem buatan dalam negeri dinilai lebih baik karena sesuai dengan bahasa yang digunakan. Berbeda bila sistem buatan asing, bahasa untuk filter akan sangat terbatas.

"Memang ada saja caranya orang sembunyikan situs porno. Terkadang pakai bahasa daerah. Nah tidak mungkin pakai sofware luar negeri. Yang mengerti bahasa daerah jorok itu orang Indonesia. Kita pakai solusi (perangkat) Indonesia. Jadi software itu bisa memfilter situs porno dan situs negatif. Itu langsung bisa doblok," pungkas dia.

Sistem tersebut, lanjut dia, nantinya mampu mendeteksi semua service profider termasuk media sosial seperti Facebook, Tweeter, Instagram. "Memang untuk awal, masih bertahap service provider, tapi nanti dinaikkan menyangkut seluruh internet provider," kata Darman.

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk proyek tersebut, PT Inti mendapatkan tender senilai Rp180 miliar. Pihaknya mengaku bersyukur bisa memenangkan tender itu dengan sehat dan berkompetisi secara fair. Banyak BUMN dan perusahaan swasta ikut mengajukan tender untuk mendapatkan proyek tersebut.

"Alhamdulilah kita diberi kepercayaan garap proyek nasional ini. Bahkan, sektor pertahanan dan bisnis digital ini saat ini menguasai 60% proyek Inti. Sisanya sektor energi dan broadband," imbuhnya.

Berkat kepercayaan sejumlah pihak ke PT Inti, perusahaannya di klaim mampu keluar dari zona report merah BUMN. Tahun ini pihaknya optimistis mampu mencatat laba bersih sekitar Rp1-2 miliar dengan total pendapatan sekitar Rp1,4 triliun.

"Kondisi perusahaan tahun ini sudah lebih baik, kontrak naik tiga kali lipat. Kontrak tahun lalu 700 miliar, tahun ini Rp2 triliun. Sales tahun lalu Rp680 miliar, tahun ini sekitar Rp1,5 triliun. Kami optimistis ke depan Inti akan semakin baik," imbuh dia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0694 seconds (0.1#10.140)