Teknologi Telekomunikasi Harus Dukung Industri Pariwisata

JAKARTA - Transformasi digital tidak dapat dipisahkan dari industri telekomunikasi. Dalam hal ini peran operator sangat penting dalam mendukung berbagai sektor yang sudah mulai beralih ke gital, tidak terkecuali sektor pariwisata.

Dalam hal ini, untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata Indonesia, Telkomsel mendukung penuh strategi Kementerian Pariwisata yang mulai menerapkan Go Digital. Dukungan operator yang identik dengan warna merah ini pun disampaikan langsung oleh Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah dalam acara seminar bertajuk Go Digital Wonderful Indonesia.

"Kita sangat dukung, karea ketersedian telekomunikasi di sektor pariwisata tentu akan mendukung wisatawan. Lebih dari 90% orang mau wisata yang dibawa adalah smartphone, itu menguntungkan Telkomsel," ujar Ririek, di Jakarta, Senin (13/11/2017).

Ririek pun menjelaskan, setidaknya ada tiga poin yang tidak dapat dipisahkan dari industri pariwisata. Diantaranya broadband, konektiviti, dan aplikasi yang harus terus dikembangkan.

Untuk mendukung hal tersebut, Ririek mengaku Telkomsel sudah membangun 156 ribu BTS di Indonesia sampai ke lokasi wisata. "Saat ini kami sudah membangunnya di 12 lokasi wisata," terangnya.

Ke-12 destinasi wisata utama Indonesia tersebut adalah Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Bunaken (Sulawesi Utara), dan Raja Ampat (Papua Barat).

Optimalisasi jaringan yang dilakukan di 12 kawasan wisata tersebut antara lain membangun base transceiver station (BTS) 4G baru, meng-upgrade BTS existing menjadi BTS 4G, menambah kapasitas transmisi jaringan, serta memperluas jangkauan jaringan.