Facebook Kini Punya Kemampuan Mencegah Materi Pornografi
A
A
A
SIDNEY - Pornografi adalah musuh bersama. Bukan hanya negara mayoritas muslim seperti Indonesia, Australia pun ikut khawatir dengan maraknya pornografi di dunia maya.
Salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah Australia adalah menjaklin kerja sama dengan Facebook. Seperti dilaporkan oleh Australian Broadcasting Corporation, selain Kantor Komisioner ESafety Australia, Facebook telah meluncurkan sebuah program percontohan yang bertujuan mencegah penyebaran materi pornografi.
Pada April 2017, Facebook mengumumkan telah mengembangkan seperangkat alat yang dapat membantu menghentikan penyebaran gambar sensitif begitu mereka dilaporkan melalui situsnya. Jika subjek gambar (pihak yang terlibat dengan gambar) mengatakan foto-foto itu telah dibagikan tanpa izinnya, maka teknologi pengenalan citra Facebook akan melihat gambar-gambar itu.
Setelah dihapus, tulis engadget, perangkat akan terus melihat apakah ada yang kembali mencoba menyebarkannya lagi. Teknologi pengenalan citra ini pada dasarnya mencegah gambar yang dipermasalahkan untuk di-posting ulang ke Facebook atau Instagram oleh pihak tak bertanggung jawab.
Australia adalah negara pertama yang menguji sistem baru ini. Cara kerjanya seperti berikut ini: Jika Anda merasa ada foto pribadi yang disebarkan ke Facebook atau Instagram, maka segera membuat laporan ke Kantor Komisaris eSafety.
Setelah mengisi laporan dan menjawab beberapa pertanyaan, kantor tersebut kemudian memberitahukan kepada Facebook tentang laporan tersebut. Lalu pelapor diminta mengirimkan gambar yang dimaksud kepada Facebook. Teknologi Facebook kemudian akan membuang dan memblokir setiap gambar yang dikenali sebagai duplikat dari yang Anda kirim tersebut.
"Mereka tidak menyimpan gambar, mereka menyimpan kaitan dan menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi pencocokan foto lainnya," kata Komisaris ESafety Julie Inman Grant kepada ABC. "Jadi jika seseorang mencoba mengunggah gambar yang sama, yang memiliki tapak digital atau nilai hash yang sama, itu akan dicegah untuk diunggah."
Memerangi pornografi dengan beragam modus menjadi fokus Komisaris ESafety Australia yang kantornya baru saja diresmikan. Sementara ini Australia adalah negara pertama menguji program Facebook itu.
Facebook sendiri berencana mengujinya di negara lain. Di antaranya, AS, Inggris, dan Kanada.
Salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah Australia adalah menjaklin kerja sama dengan Facebook. Seperti dilaporkan oleh Australian Broadcasting Corporation, selain Kantor Komisioner ESafety Australia, Facebook telah meluncurkan sebuah program percontohan yang bertujuan mencegah penyebaran materi pornografi.
Pada April 2017, Facebook mengumumkan telah mengembangkan seperangkat alat yang dapat membantu menghentikan penyebaran gambar sensitif begitu mereka dilaporkan melalui situsnya. Jika subjek gambar (pihak yang terlibat dengan gambar) mengatakan foto-foto itu telah dibagikan tanpa izinnya, maka teknologi pengenalan citra Facebook akan melihat gambar-gambar itu.
Setelah dihapus, tulis engadget, perangkat akan terus melihat apakah ada yang kembali mencoba menyebarkannya lagi. Teknologi pengenalan citra ini pada dasarnya mencegah gambar yang dipermasalahkan untuk di-posting ulang ke Facebook atau Instagram oleh pihak tak bertanggung jawab.
Australia adalah negara pertama yang menguji sistem baru ini. Cara kerjanya seperti berikut ini: Jika Anda merasa ada foto pribadi yang disebarkan ke Facebook atau Instagram, maka segera membuat laporan ke Kantor Komisaris eSafety.
Setelah mengisi laporan dan menjawab beberapa pertanyaan, kantor tersebut kemudian memberitahukan kepada Facebook tentang laporan tersebut. Lalu pelapor diminta mengirimkan gambar yang dimaksud kepada Facebook. Teknologi Facebook kemudian akan membuang dan memblokir setiap gambar yang dikenali sebagai duplikat dari yang Anda kirim tersebut.
"Mereka tidak menyimpan gambar, mereka menyimpan kaitan dan menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi pencocokan foto lainnya," kata Komisaris ESafety Julie Inman Grant kepada ABC. "Jadi jika seseorang mencoba mengunggah gambar yang sama, yang memiliki tapak digital atau nilai hash yang sama, itu akan dicegah untuk diunggah."
Memerangi pornografi dengan beragam modus menjadi fokus Komisaris ESafety Australia yang kantornya baru saja diresmikan. Sementara ini Australia adalah negara pertama menguji program Facebook itu.
Facebook sendiri berencana mengujinya di negara lain. Di antaranya, AS, Inggris, dan Kanada.
(mim)