Bukalapak Cegah Penipuan Lewat Kecerdasan Buatan
A
A
A
JAKARTA - Penipuan menjadi salah satu kendala yang biasa dialami oleh penikmat belaja online dan dapat merugikan banyak pihak. Sebagai salah satu pelaku e-commerce di Indonesia, Bukalapak melakukan terobosan untuk keamanan dan kenyamanan para pengguna .
Untuk melakukan pencegahan, Bukalapak telah lama menerapkan kecerdasan buatan atau dikenal sebagai Artificial Intelligence (AI). Penggunaan kecerdasan buatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya transaksi palsu dalam website atau aplikasi Bukalapak.
"Kami telah mengembangkan sistem AI untuk rekomendasi belanja pengguna yang lebih baik serta menangani sistem keamanan untuk mencegah penipuan. Jadi, AI ini bisa menerima dan mempertimbangkan banyak sekali sinyal atau data dari sebuah transaksi agar kemudian diketahui jenis transaksi tersebut palsu atau tidak. Lewat pengembangan AI ini, pengguna bisa merasakan pengalaman belanja yang aman dan nyaman,” ujar Ibrahim Arief, Vice President of Engineering Bukalapak, dalam keterangan resminya, Rabu (20/9/2017).
Bukalapak percaya, AI menjadi salah satu cara ampuh untuk memantau dan melacak kegiatan transaksi dan mendeteksi data yang dimasukkan pembeli dan pelapak Bukalapak. AI yang dimiliki Bukalapak sudah banyak membantu berbagai hal mulai dari performa Bukalapak hingga kebutuhan pelanggan.
“Untuk meningkatkan kualitas Bukalapak, kami berencana untuk merekrut lebih banyak lagi developer independen. Per-minggunya para developer independen ini bisa merilis setidaknya 150 perbaikan pada sistem yang membuat sistem lebih baik. Artinya, tim ini mengerjakan satu fitur tertentu, kemudian dikembangkan secara bebas hingga menjadi lebih baik lagi. Perekrutan developer ini ditujukan agar sistem Bukalapak bisa menjadi lebih baik sehingga pengalaman pengguna saat memakai layanan Bukalapak pun meningkat,” tutup Arief.
Untuk melakukan pencegahan, Bukalapak telah lama menerapkan kecerdasan buatan atau dikenal sebagai Artificial Intelligence (AI). Penggunaan kecerdasan buatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya transaksi palsu dalam website atau aplikasi Bukalapak.
"Kami telah mengembangkan sistem AI untuk rekomendasi belanja pengguna yang lebih baik serta menangani sistem keamanan untuk mencegah penipuan. Jadi, AI ini bisa menerima dan mempertimbangkan banyak sekali sinyal atau data dari sebuah transaksi agar kemudian diketahui jenis transaksi tersebut palsu atau tidak. Lewat pengembangan AI ini, pengguna bisa merasakan pengalaman belanja yang aman dan nyaman,” ujar Ibrahim Arief, Vice President of Engineering Bukalapak, dalam keterangan resminya, Rabu (20/9/2017).
Bukalapak percaya, AI menjadi salah satu cara ampuh untuk memantau dan melacak kegiatan transaksi dan mendeteksi data yang dimasukkan pembeli dan pelapak Bukalapak. AI yang dimiliki Bukalapak sudah banyak membantu berbagai hal mulai dari performa Bukalapak hingga kebutuhan pelanggan.
“Untuk meningkatkan kualitas Bukalapak, kami berencana untuk merekrut lebih banyak lagi developer independen. Per-minggunya para developer independen ini bisa merilis setidaknya 150 perbaikan pada sistem yang membuat sistem lebih baik. Artinya, tim ini mengerjakan satu fitur tertentu, kemudian dikembangkan secara bebas hingga menjadi lebih baik lagi. Perekrutan developer ini ditujukan agar sistem Bukalapak bisa menjadi lebih baik sehingga pengalaman pengguna saat memakai layanan Bukalapak pun meningkat,” tutup Arief.
(wbs)