Asia Menjadi Surga e-Commerce

Selasa, 05 September 2017 - 23:03 WIB
Asia Menjadi Surga e-Commerce
Asia Menjadi Surga e-Commerce
A A A
JAKARTA - Saat ini masyarakat Asia lebih menghargai hidup yang praktis dan bebas dari stres dibandingkan uang dan kekayaan. Seiring meningkatnya popularitas internet pada perangkat seluler dan keberadaan media sosial yang semakin komersil, menjadikan masyarakat mendapatkan kemudahan dalam beraktivitas, termasuk dalam berbelanja. Tak heran saat ini Asia bagaikan surga bagi pasar e-commerce.

General Manager Kantar Worldpanel Indonesia, Venu Madhav, menyampaikan bahwa berdasarkan data dari Kantar Worldpanel, bisnis e-commerce di negara-negara seperti China, Taiwan, dan Korea Selatan mengalami pertumbuhan lebih dari 30% dibandingkan dengan tahun lalu. Negara-negara tersebut memiliki proporsi pasar penjualan barang konsumen yang bergerak cepat (fast moving consumer goods atau FMCG) lewat portal e-commerce yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat atau Eropa.

Maka tak heran jika saat ini banyak merek online dan online marketplace baru semakin berkembang. Sedangkan, pasar tradisional di Asia mulai bertransformasi menjadi multi-channel retailer seperti di Thailand, Filipina, dan Indonesia.

Indonesia menawarkan pasar e-commerce yang sangat menjanjikan, mengingat setengah dari 250 juta populasi Indonesia adalah masyarakat berumur di bawah 30 tahun yang sudah sangat fasih dengan dunia online. Sejalan dengan berbagai tren yang terjadi, seperti meningkatnya penetrasi smartphone, urbanisasi, dan peningkatan pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) di kalangan masyarakat Indonesia pada tahun 2016, bisnis e-commerce diharapkan memberikan performa yang lebih baik di tahun 2016.

Namun, khususnya di bidang fast moving consumer goods (FMCG), tercatat hanya sejumlah 1,9% saja rumah tangga di daerah urban Indonesia yang melakukan pembelian dan transaksi produk FMCG melalui e-commerce (Berdasarkan data dari Kantar Worldpanel pada tahun 2016).

"Walaupun angka penetrasi ini terbilang kecil, pertumbuhan dari rumah tangga yang melakukan belanja FMCG melalui portal online meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun," ujar Venu di Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Pertumbuhan ini terjadi karena adanya permintaan yang besar dari konsumen yang dipicu oleh dua faktor utama yakni meningkatnya frekuensi belanja FMCG akibat promosi, konsumen dari berbagai lapisan ekonomi menyukai penawaran yang menurut mereka menguntungkan. Pada pasar online, harga yang tergolong murah dan seringnya promosi menjadi hal yang dianggap menguntungkan bagi konsumen. Itulah alasan dari terus bertumbuhnya pasar online di Asia, termasuk Indonesia.

Direktur Komersial Kantar Worldpanel Indonesia, Nadya Ardianti memaparkan bahwa transaksi FMCG di pasar e-commerce masih meningkat dengan laju pertumbuhan dua digit. Begitu pula yang terjadi di negara-negara maju yang pasarnya masih sangat ekspansif. Untuk Indonesia, fokus utama masih berada pada upaya peningkatan angka penetrasi pasar e-commerce, dengan cara mendorong masyarakat untuk berbelanja produk FMCG secara online.

Dengan semakin berkembangnya gaya hidup urban, kenyamanan tentu menjadi salah satu faktor yang diincar oleh konsumen. Go-Mart, salah satu aplikasi belanja berbasis online dari Go-Jek, adalah salah satu media yang mendukung konsumen melakukan belanja kebutuhan sehari-hari secara online.
(ven)
Berita Terkait
Ramaikan Pasar e-commerce,...
Ramaikan Pasar e-commerce, Market America Worldwide | SHOP.COM Resmi Masuk Indonesia
ABC Berdayakan Para...
ABC Berdayakan Para Ibu Melalui Social Commerce
Waspada, Social Commerce...
Waspada, Social Commerce Bakal Digerus AI Commerce
Ganjar Pranowo Komentari...
Ganjar Pranowo Komentari Social Commerce TikTok Shop, Apa Bedanya dengan Ecommerce?
Terkuak, Ini E-Commerce...
Terkuak, Ini E-Commerce No.1 Pilihan Penjual dan Pembeli
Perluasan Akses Pasar...
Perluasan Akses Pasar UKM Tidak Lepas dari Peran E-commerce
Berita Terkini
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
2 jam yang lalu
10 Game Terburuk di...
10 Game Terburuk di Dunia, Penuh Bug dan Grafis Mengecewakan
5 jam yang lalu
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
6 jam yang lalu
Tema PlayStation Klasik...
Tema PlayStation Klasik Kini Bisa Dipakai di PS5
6 jam yang lalu
Video YouTube Pertama...
Video YouTube Pertama Berusia 20 Tahun telah Ditonton 355 Juta Kali
9 jam yang lalu
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
13 jam yang lalu
Infografis
Negara Paling Korup...
Negara Paling Korup di Asia Tenggara, Indonesia Nomor Berapa?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved