Hindari Percaloan, Penjualan Tiket Kereta Api Gunakan Pemindai Wajah
A
A
A
LONDON - Hindari praktek percaloan, Pemerintah Inggris luncurkan teknologi baru untuk pembelian tiket kereta api. Teknologi pemindai wajah ini juga bisa membuat pelanggan yang antre tidak merasakan bosan saat antrean panjang.
seperti dilansir dari Daily Mail , sebuah perusahaan teknologi di London yakni Bristol Robotics Laboratory mengembangkan sistem pengenalan wajah yang mampu mendeteksi penampilan seseorang meskipun mereka bergerak cepat sepanjang platform kereta api.
Gambar wajah mereka itu kemudian diperiksa melalui basis data pengguna dan tiket dibayar secara online.
Sistem tersebut menarik minat investor dari Dewan Standar dan Keamanan Kereta Api serta waralaba kereta api terbesar Inggris, Go-Ahead untuk memberikan dana dalam proyek itu.
Menurut Prof. Lyndon Smith dari Bristol Robotics Laboratory, sistem tersebut akan beroperasi dalam waktu tiga tahun dan lorong khusus tanpa tiket bakal disediakan di semua stasiun kereta api.
"Wajah kita adalah kunci untuk melakukan segala sesuatu di dunia serba modern," katanya.
Namun, teknologi pengenalan wajah masih belum dapat diterima secara luas oleh para pengguna di dunia akibat berbagai faktor keamanan yang diperhitungkan.
Bulan lalu, sebuah perusahaan yang berbasis di United Kingdom (UK), Blippar meluncurkan aplikasi smartphone pertama di dunia yang menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah untuk mengidentifikasi langsung data informasi pribadi seseorang.
seperti dilansir dari Daily Mail , sebuah perusahaan teknologi di London yakni Bristol Robotics Laboratory mengembangkan sistem pengenalan wajah yang mampu mendeteksi penampilan seseorang meskipun mereka bergerak cepat sepanjang platform kereta api.
Gambar wajah mereka itu kemudian diperiksa melalui basis data pengguna dan tiket dibayar secara online.
Sistem tersebut menarik minat investor dari Dewan Standar dan Keamanan Kereta Api serta waralaba kereta api terbesar Inggris, Go-Ahead untuk memberikan dana dalam proyek itu.
Menurut Prof. Lyndon Smith dari Bristol Robotics Laboratory, sistem tersebut akan beroperasi dalam waktu tiga tahun dan lorong khusus tanpa tiket bakal disediakan di semua stasiun kereta api.
"Wajah kita adalah kunci untuk melakukan segala sesuatu di dunia serba modern," katanya.
Namun, teknologi pengenalan wajah masih belum dapat diterima secara luas oleh para pengguna di dunia akibat berbagai faktor keamanan yang diperhitungkan.
Bulan lalu, sebuah perusahaan yang berbasis di United Kingdom (UK), Blippar meluncurkan aplikasi smartphone pertama di dunia yang menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah untuk mengidentifikasi langsung data informasi pribadi seseorang.
(wbs)