Tangkal Kejahatan Online, Perusahaan Ini Pekerjakan Hacker
A
A
A
NEW YORK - Tidak dapat dipungkiri, kelompok hacker menjadi salah satu ancaman ditengah pesatnya perkembangan teknologi. Pasalnya, hacker kerap menyerang sistem kemanan baik pemerintah atau perusahaan.
Namun bila dihat dari sisi berbeda, para hacker sebenarnya juga dapat dimanfaatkan untuk turut memberantas kejahatan online. Seperti perusahaan bernama Bug Bounty misalnya, perusahaan ini memberi kesempatan bagi para hacker untuk dapat bekerja di perusahaan mereka.
Disini para hacker ditugaskan untuk memecahkan permasalahan terkait kejahatan siber agar dapat segera ditangkal. Bayaran mereka pun cukup besar, yakni mulai dari dari USD500 sampai USD15.000.
Bahkan Uber pun pernah memberikan bayaran sebesar USD1 juta untuk memastikan keamanan pada jaringan mereka terjaga dari para penjahat online. Salah satu perwakilan Uber, Melanie Ensign, mengaku ada hal berbeda yang ditawarkan Bug Bounty Program dibandingkan dengan program lainnya.
"Kami harus realistis bahwa orang sudah melakukan kejahatan online. Namun ada yang berbeda program yang ditawarkan Bug Bounty yakni mereka juga mengatakan kepada kami apa masalahnya, sehingga kami bisa memperbaikinya,” ujarnya, dikutip dari NBC News, Selasa (25/7/2017).
Sedangkan Bug Bounty sendiri memang dikenal sebagai perusahaan yang memiliki program yang justru memberi kesempatan bagi para hacker untuk dipekerjakan. Dalam program tersebut, sejumlah perusahaan besar seperti Google, Facebook, Microsoft, sampai Uber menggunakannya untuk melawa para penjahat online.
Hacker sendiri kabarnya terbagi dalam dua kelompok, yakni White Hat Hacker dan Black Hat Hacker. Sesuai dengan namanya, kedua kelpok ini memiliki tujuan dan pekerjaan yang berbeda.
Namun bila dihat dari sisi berbeda, para hacker sebenarnya juga dapat dimanfaatkan untuk turut memberantas kejahatan online. Seperti perusahaan bernama Bug Bounty misalnya, perusahaan ini memberi kesempatan bagi para hacker untuk dapat bekerja di perusahaan mereka.
Disini para hacker ditugaskan untuk memecahkan permasalahan terkait kejahatan siber agar dapat segera ditangkal. Bayaran mereka pun cukup besar, yakni mulai dari dari USD500 sampai USD15.000.
Bahkan Uber pun pernah memberikan bayaran sebesar USD1 juta untuk memastikan keamanan pada jaringan mereka terjaga dari para penjahat online. Salah satu perwakilan Uber, Melanie Ensign, mengaku ada hal berbeda yang ditawarkan Bug Bounty Program dibandingkan dengan program lainnya.
"Kami harus realistis bahwa orang sudah melakukan kejahatan online. Namun ada yang berbeda program yang ditawarkan Bug Bounty yakni mereka juga mengatakan kepada kami apa masalahnya, sehingga kami bisa memperbaikinya,” ujarnya, dikutip dari NBC News, Selasa (25/7/2017).
Sedangkan Bug Bounty sendiri memang dikenal sebagai perusahaan yang memiliki program yang justru memberi kesempatan bagi para hacker untuk dipekerjakan. Dalam program tersebut, sejumlah perusahaan besar seperti Google, Facebook, Microsoft, sampai Uber menggunakannya untuk melawa para penjahat online.
Hacker sendiri kabarnya terbagi dalam dua kelompok, yakni White Hat Hacker dan Black Hat Hacker. Sesuai dengan namanya, kedua kelpok ini memiliki tujuan dan pekerjaan yang berbeda.
(wbs)