Jajaki Kerja Sama China, Hong Kong, dan Indonesia Saling Transfer Teknologi
A
A
A
JAKARTA - Raksasa teknologi dari Cina seperti Tencent dan Alibaba beberapa tahun terakhir gencar membuka kerjasama dengan Indonesia. Dalam menjalin beberapa kerjasama, seperti bidang ekonomi maupun transfer teknologi, Hong Kong memiliki peran penting untuk menyatukan keduanya.
Seperti diketahui, pemerintah China menerapkan program Belt and Road Initiative untuk mengembangkan arah ekonomi hingga kerjasama teknologi dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Melalui program kerja sama tersebut, investor asal Cina berpeluang untuk dapat berinvestasi dalam proyek-proyek di Indonesia.
“Saat ini Hong Kong telah diberi akses istimewa oleh pemerintah China untuk masuk ke pasar China,” ujar Direktur Hong Kong Trade Development Council’s (HKTDC) Jakarta, Leung Kwan Ho, dalam keterangan resminya, Kamis (20/7/2017).
Lebih lanjut, Ia menambahkan, Hong Kong dapat mengarahkan para raksasa bisnis di Cina dan negara lain untuk dapat berinvestasi di Indonesia. Begitu pula sebaliknya, Hong Kong dapat mengarahkan pebisnis Indonesia atau negara-negara di ASEAN untuk berinvestasi di China dan Hong Kong.
Karenanya untuk mempermudah investasi tersebut, rencananya Rabu, 26 Juli 2017 akan diselenggarakan seminar bertajuk “The Belt and Road Initiative: Connecting China, Hong Kong and Indonesia” yang bertempat di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Seminar bisnis yang diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) dan Hong Kong Economic and Trade Office (HKTEO) ini rencananya akan dihadiri oleh Paul Chan - Sekretaris Keuangan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR), Wang Liping - Penasihat Menteri (Ekonomi & Komersial) Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia, Dino Patti Djalal - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Thomas Lembong - Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal, Nicholas Kwan – Direktur Riset HKTDC, dan James Cameron – Co-Head Infrastructure and Real Estate Group HSBC di Asia Pasifik sebagai pembicara yang akan berbagi wawasan mendalam mengenai “The Belt and Road Initiative” dan berbagai potensi manfaat ekonomi bagi Tiongkok, Hong Kong dan Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah China menerapkan program Belt and Road Initiative untuk mengembangkan arah ekonomi hingga kerjasama teknologi dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Melalui program kerja sama tersebut, investor asal Cina berpeluang untuk dapat berinvestasi dalam proyek-proyek di Indonesia.
“Saat ini Hong Kong telah diberi akses istimewa oleh pemerintah China untuk masuk ke pasar China,” ujar Direktur Hong Kong Trade Development Council’s (HKTDC) Jakarta, Leung Kwan Ho, dalam keterangan resminya, Kamis (20/7/2017).
Lebih lanjut, Ia menambahkan, Hong Kong dapat mengarahkan para raksasa bisnis di Cina dan negara lain untuk dapat berinvestasi di Indonesia. Begitu pula sebaliknya, Hong Kong dapat mengarahkan pebisnis Indonesia atau negara-negara di ASEAN untuk berinvestasi di China dan Hong Kong.
Karenanya untuk mempermudah investasi tersebut, rencananya Rabu, 26 Juli 2017 akan diselenggarakan seminar bertajuk “The Belt and Road Initiative: Connecting China, Hong Kong and Indonesia” yang bertempat di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Seminar bisnis yang diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) dan Hong Kong Economic and Trade Office (HKTEO) ini rencananya akan dihadiri oleh Paul Chan - Sekretaris Keuangan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR), Wang Liping - Penasihat Menteri (Ekonomi & Komersial) Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia, Dino Patti Djalal - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Thomas Lembong - Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal, Nicholas Kwan – Direktur Riset HKTDC, dan James Cameron – Co-Head Infrastructure and Real Estate Group HSBC di Asia Pasifik sebagai pembicara yang akan berbagi wawasan mendalam mengenai “The Belt and Road Initiative” dan berbagai potensi manfaat ekonomi bagi Tiongkok, Hong Kong dan Indonesia.
(wbs)