Bursa Kerja Online Pilihan Favorit Masyarakat Asia Tenggara
A
A
A
JAKARTA - Dalam studi terbaru tentang Recruitment Trends in Southeast Asia by JobStreet.com and JobsDB (Tren Perekrutan di Asia Tenggara oleh JobStreet.com dan JobsDB) lebih dari 8.000 kandidat di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam diminta memilih tiga saluran pencarian kerja pilihan mereka.
Hasilnya, platform online menjadi favorit para responden dari semua negara melebihi saluran-saluran konvensional, seperti referral, pameran pekerjaan, surat kabar, perekrutan kampus, dan acara-acara industri.
Kandidat di Indonesia, Singapura dan Vietnam memilih bursa kerja online sebagai pilihan pertama mereka diikuti referral sebagai pilihan kedua saluran pencarian pekerjaan mereka. Responden di Malaysia, Filipina, dan Thailand memilih melamar melalui suatu situs halaman karier perusahaan terlebih dahulu, dan bursa pekerjaan online sebagi pilhan kedua.
"Platform online yang jelas merupakan favorit pelamar pekerjaan di manapun, bahkan terdapat tekanan lebih pada organisasi untuk menciptakan sebuah merek ketenagakerjaan digital (digital employment brand) yang atraktif dan dapat mengubah perekrutan menjadi suatu pengalaman digital yang positif. Yaitu, menyediakan kenyamanan telepon genggam untuk para pelamar yang diharapkan bisa didapatkan dan dipertahankan," ujar JobStreet dalam keterangan tertulisnya.
JobStreet menyebutkan, berdasarkan survei Deloitte 2017 Global Human Capital Trends Report terhadap 10.000 bisnis dan pemimpin SDM (sumber daya manusia) dari 140 negara, ditemukan bahwa 56% dari perusahaan yang disurvei sedang mendesain ulang program SDM organisasi mereka untuk memanfaatkan peralatan digital dan (aplikasi) telepon genggam. Sementara 51% perusahaan yang disurvei berada dalam proses mendesain ulang organisasi untuk model bisnis digital.
Sebanyak 33% dari tim SDM yang disurvei ditemukan menggunakan beberapa bentuk dari kepandaian buatan (Al) untuk memberikan solusi SDM, dengan 41% secara aktif menciptakan aplikasi telepon genggam untuk pelayanan SDM.
Hasilnya, platform online menjadi favorit para responden dari semua negara melebihi saluran-saluran konvensional, seperti referral, pameran pekerjaan, surat kabar, perekrutan kampus, dan acara-acara industri.
Kandidat di Indonesia, Singapura dan Vietnam memilih bursa kerja online sebagai pilihan pertama mereka diikuti referral sebagai pilihan kedua saluran pencarian pekerjaan mereka. Responden di Malaysia, Filipina, dan Thailand memilih melamar melalui suatu situs halaman karier perusahaan terlebih dahulu, dan bursa pekerjaan online sebagi pilhan kedua.
"Platform online yang jelas merupakan favorit pelamar pekerjaan di manapun, bahkan terdapat tekanan lebih pada organisasi untuk menciptakan sebuah merek ketenagakerjaan digital (digital employment brand) yang atraktif dan dapat mengubah perekrutan menjadi suatu pengalaman digital yang positif. Yaitu, menyediakan kenyamanan telepon genggam untuk para pelamar yang diharapkan bisa didapatkan dan dipertahankan," ujar JobStreet dalam keterangan tertulisnya.
JobStreet menyebutkan, berdasarkan survei Deloitte 2017 Global Human Capital Trends Report terhadap 10.000 bisnis dan pemimpin SDM (sumber daya manusia) dari 140 negara, ditemukan bahwa 56% dari perusahaan yang disurvei sedang mendesain ulang program SDM organisasi mereka untuk memanfaatkan peralatan digital dan (aplikasi) telepon genggam. Sementara 51% perusahaan yang disurvei berada dalam proses mendesain ulang organisasi untuk model bisnis digital.
Sebanyak 33% dari tim SDM yang disurvei ditemukan menggunakan beberapa bentuk dari kepandaian buatan (Al) untuk memberikan solusi SDM, dengan 41% secara aktif menciptakan aplikasi telepon genggam untuk pelayanan SDM.
(dmd)