Email Ini Menjadi Sasaran Peretas
A
A
A
JAKARTA - Communication and Information System Security Research Center(CISSReC) mengungkapkan peretas (hackers) mengincar email dengan kata sandi alias password lemah. Artinya, ada kelalaian dari para pengguna email terkait keamanan akun mereka.
Chairman CISSReC Pratama Persada mengungkapkan, kejadian ini seperti yang terjadi di parlemen Inggris. Di mana email resmi para anggota parleman di Negeri Ratu Elizabeth itu disusupi peretas dengan password lemah.
“Menurut riset CISSReC yang berlangsung di sembilan kota besar Tanah Air pada 1-9 Juni 2017, sebesar 58% tidak pernah mengganti password. Jelas ini berbahaya,” terang mantan pejabat Lembaga Sandi Negara ini.
Menurut Pratama, hasil riset CISSReC juga menyebutkan bahwa sebanyak 53% responden mempunyai password yang sama untuk semua aplikasi dan media sosial.
"Ini tentu mengingatkan kita pada peretasan yang menimpa akun media sosial pemilik Facebook, Mark Zuckerberg. Diketahui Zuckerberg mempunyai password media sosial yang sama dan sederhana, sehingga sangat mudah diretas oleh orang asing dan sempat menghebohkan pemberitaan internasional," paparnya.
Karena itu, menurut Pratama sangat penting lembaga siber, seperti BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) melakukan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat mengenai hal ini.
“Jadi nantinya BSSN ini tidak hanya membuat sebuah sistem yang aman, namun ada yang jauh lebih penting, mengedukasi masyarakat. Jangan sampai peristiwa peretasan email parlemen di Inggris terjadi,” jelasnya.
Chairman CISSReC Pratama Persada mengungkapkan, kejadian ini seperti yang terjadi di parlemen Inggris. Di mana email resmi para anggota parleman di Negeri Ratu Elizabeth itu disusupi peretas dengan password lemah.
“Menurut riset CISSReC yang berlangsung di sembilan kota besar Tanah Air pada 1-9 Juni 2017, sebesar 58% tidak pernah mengganti password. Jelas ini berbahaya,” terang mantan pejabat Lembaga Sandi Negara ini.
Menurut Pratama, hasil riset CISSReC juga menyebutkan bahwa sebanyak 53% responden mempunyai password yang sama untuk semua aplikasi dan media sosial.
"Ini tentu mengingatkan kita pada peretasan yang menimpa akun media sosial pemilik Facebook, Mark Zuckerberg. Diketahui Zuckerberg mempunyai password media sosial yang sama dan sederhana, sehingga sangat mudah diretas oleh orang asing dan sempat menghebohkan pemberitaan internasional," paparnya.
Karena itu, menurut Pratama sangat penting lembaga siber, seperti BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) melakukan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat mengenai hal ini.
“Jadi nantinya BSSN ini tidak hanya membuat sebuah sistem yang aman, namun ada yang jauh lebih penting, mengedukasi masyarakat. Jangan sampai peristiwa peretasan email parlemen di Inggris terjadi,” jelasnya.
(dmd)