Bhinneka Optimistis Tingkatkan Pelanggan Korporasi 25%
A
A
A
JAKARTA - Tapaki 2017, Bhinneka.com kini hadir dengan nama yang lebih ringkas yaitu Bhinneka. Mereka optimistis tahun ini dapat meningkatkan jumlah pelanggan korporasi hingga 25% dibandingkan 2016
Memasuki usia ke-24 tahun per Februari lalu, perubahan nama mengambarkan semangat dan optimisme Bhinneka dalam menjalani sektor bisnis online retail pada 2017.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Bhinneka melakukan inovasi layanan dengan memperluas dan memperkuat jaringan offline store yang akan bertambah lima hingga sepuluh gerai di 2017 ini.
“Di usia ke-24 ini, Bhinneka harus bisa membuktikan bahwa kami bisa tetap relevan dengan pasar dan industri, baik sebagai perusahaan maupun e-commerce. Sebagai e-commerce, Bhinneka harus selalu update dan beradaptasi terhadap tren baik dari sisi produk, pelayanan, juga perkembangan teknologi yang digunakan,” ujar founder dan CEO Bhinneka, Hendrik Tio, dalam keterangan resminya, Minggu (26/3/2017).
Secara langsung, rencana pengembangan bisnis Bhinneka di lini offline juga untuk mendukung pencapaian pada 2015 dan 2016 lalu.
Seperti diketahui, pada 2015 Bhinneka menjadi e-Commerce pertama yang bermitra dengan pemerintah. Melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), Bhinneka bergabung pada platform online untuk belanja anggaran pemerintah. Apalagi di tahun yang sama, Bhinneka mendapatkan investasi pertama dari Ideosource.
“Sejauh ini, Bhinneka telah melayani pengadaan barang atau jasa untuk 136 instansi termasuk kementerian, lembaga tingkat provinsi, kabupaten, dan kota,” tambah Hendrik.
Selain itu, untuk memudahkan kolaborasi bisnis antara Bhinneka dengan klien korporasi, Bhinneka menghadirkan platform “Bhinneka Bisnis”.
“Hingga akhir 2016, Bhinneka telah menjadi partner penyedia produk untuk 4 ribu korporasi yang terdiri dari SMB (Small Medium Businesses) dan Enterprise. Pada 2017 ini, Bhinneka berencana meningkatkan presentasi pendapatan dari B2B hingga mencapai 40% dari total. Tahun ini, kami yakin terjadi peningkatan jumlah pelanggan korporasi hingga 25% dibandingkan 2016,” lanjutnya.
Saat ini, Bhinneka sendiri telah melayani lebih dari 1,5 juta pelanggan dengan total 5 juta transaksi di seluruh Indonesia.
Memasuki usia ke-24 tahun per Februari lalu, perubahan nama mengambarkan semangat dan optimisme Bhinneka dalam menjalani sektor bisnis online retail pada 2017.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Bhinneka melakukan inovasi layanan dengan memperluas dan memperkuat jaringan offline store yang akan bertambah lima hingga sepuluh gerai di 2017 ini.
“Di usia ke-24 ini, Bhinneka harus bisa membuktikan bahwa kami bisa tetap relevan dengan pasar dan industri, baik sebagai perusahaan maupun e-commerce. Sebagai e-commerce, Bhinneka harus selalu update dan beradaptasi terhadap tren baik dari sisi produk, pelayanan, juga perkembangan teknologi yang digunakan,” ujar founder dan CEO Bhinneka, Hendrik Tio, dalam keterangan resminya, Minggu (26/3/2017).
Secara langsung, rencana pengembangan bisnis Bhinneka di lini offline juga untuk mendukung pencapaian pada 2015 dan 2016 lalu.
Seperti diketahui, pada 2015 Bhinneka menjadi e-Commerce pertama yang bermitra dengan pemerintah. Melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), Bhinneka bergabung pada platform online untuk belanja anggaran pemerintah. Apalagi di tahun yang sama, Bhinneka mendapatkan investasi pertama dari Ideosource.
“Sejauh ini, Bhinneka telah melayani pengadaan barang atau jasa untuk 136 instansi termasuk kementerian, lembaga tingkat provinsi, kabupaten, dan kota,” tambah Hendrik.
Selain itu, untuk memudahkan kolaborasi bisnis antara Bhinneka dengan klien korporasi, Bhinneka menghadirkan platform “Bhinneka Bisnis”.
“Hingga akhir 2016, Bhinneka telah menjadi partner penyedia produk untuk 4 ribu korporasi yang terdiri dari SMB (Small Medium Businesses) dan Enterprise. Pada 2017 ini, Bhinneka berencana meningkatkan presentasi pendapatan dari B2B hingga mencapai 40% dari total. Tahun ini, kami yakin terjadi peningkatan jumlah pelanggan korporasi hingga 25% dibandingkan 2016,” lanjutnya.
Saat ini, Bhinneka sendiri telah melayani lebih dari 1,5 juta pelanggan dengan total 5 juta transaksi di seluruh Indonesia.
(dmd)