Bikeberry Keliling Nusantara Kenalkan Wisata Daerah

Sabtu, 14 Januari 2017 - 06:07 WIB
Bikeberry Keliling Nusantara...
Bikeberry Keliling Nusantara Kenalkan Wisata Daerah
A A A
SURABAYA - Bersepada bukan hanya bersenang-senang atau menjalankan aktifitas saja. Saat ini, bersepada sudah menjadi hobi menyenangkan bagi masyarakat kota. Bahkan di kota-kota besar, masyarakat yang senang bersepeda sudah membentuk komunitas-komunitas.

Geliat komunitas sepeda terlihat di Surabaya. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, pembentukan komunitas untuk menyalurkan hobi melaju kencang. Salah satunya komunitas sepeda lipat. Komunitas ini berkembang cukup banyak, dengan latar belakang yang berbeda-beda dengan tujuan berbeda juga.

Salah satunya komunitas sepeda lipat `Bikeberry`. Kpmunitas ini merupakan salah satu komunitas yang memiliki member banyak di Surabaya. Ada sekitar 300 member yang bergabung dengan komunitas ini, karena persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi anggota tidak sulit. Member harus memiliki sepeda lipat, helm, sarung tangan, dan lampu. “Kami tidak menentukan sepeda harus berasal dari merk tertentu,” kata Fahmi, member komunitas ini.

Untuk komunitas ini, sepeda yang bergabung menjadi komunitas berasal dari beberapa merk, yakni Polygon dan Wimcycle dari Indonesia, Downtube dari Taiwan, Brompton dan Alexmoulton dari England, serta BikeFriday dan Dahon dari USA. Dengan kebijakan ini, komunitas semakin besar, karena sepeda dari merk-merk lain bisa berkumpul dan sharring bareng terkait kondisi sepeda.

Dari data yang dimiliki, member sepeda lipat ini berasal dari mahasiswa, dokter, dosen, pilot, dan tentara. Komunitas ini terkenal dengan sebutan komunitas menengah-atas, karena keberadaan komunitas ini bukan tanpa misi. Setiap melakukan touring, misi yang dikembangkan adalah memperkenalkan wisata-wisata di daerah, mulai wisata kuliner hingga pariwisata di nusantara.

Para member sepeda ini telah melakukan touring keliling dunia, diantara negara-negara yang pernah disambangi adalah Malaysia dan Singapura. Sedangkan touring lokal hampir seluruh pelosok nusantara telah dilalui, mulai Surabaya, Bali, Yogyakarta, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Bangil, Gresik, Madura, bahkan Malaka juga menjadi lokasi menyalurkan hobi bersepeda komunitas ini.

“Hampir semua destinasi kita singgahi, kita akan mengenalkan wisata-wisata lokal, mulai kuliner hingga pariwisata,” ujar dia.

Bentuk pengenalan yang dilakukan komunitas ini dengan mengunggah hasil foto di daerah-daerah yang pernah disinggahi. Keindahan alam, kuliner yang enak menjadi agenda untuk dipromosikan melalui social media (Sosmed). Dengan begitu, setiap warga yang ingin berkunjung di daerah tertentu sudah memiliki gambaran tujuan.

Kunto Wicaksono salah satu member yang aktif bersepeda menambahkan, keberadaan komunitas ini hanya mencari sehat dan fun. Meski hanya menyalurkan hobi, komunitas yang dipimpin Bonggo Gunawan tidak main-main dalam merawat sepeda. Karena harga sepeda juga tidak main-main, harga yang dipatok mulai Rp1 juta hingga Rp68 juta. Sedangkan harga spartpart-nya cukup mahal, berkisar jutaan. “Kita menjaga keoriginalan sepeda. Untuk menjaga itu (original) sangat sulit,” ungkap dia.

Kunto menuturkan, member sepeda lipat ini sangat enjoi. Sebab, sepeda ini memiliki tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Jika ingin memulai perjalanan jauh, komunitas ini cukup melibat sepeda dan naik kreta. Kemudian turun dan memulai sepeda ke daerah-daerah yang telah ditentukan lokasinya. “Kita cukup naik kereta api kemudian sepeda dilipat, terus ditaruh di atas atau disamping. Efisien banget,” paparnya.

Meski demikian, dalam bersepeda membutuhkan teknik-teknik tertentu. Antisipasi harus dilakukan supaya tidak terjatuh. Apalagi, sepeda lipat yang dipakai double atau ganda. Maka pengendara harus lebih berhati-hati dan menjaga kekompakan, kalau tidak dilakukan pengendara bisa terjatuh. “Dulu saya dan ibu (Ibu Rudy Winarko) sempat jatuh dalam mengendarai sepeda lipat ini,” aku Rudy Winarko yang menjadi penggemar sepeda lipat ganda.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5767 seconds (0.1#10.140)