Tren Financial Technologi Terus Bertambah
A
A
A
YOGYAKARTA - Start Up belakangan ini terus menunjukkan geliatnya. Bahkan tren pemain baru dalam industri start up terus bertambah. Belakanganan, tren start up saat ini tertuju pada Financial Technologi (Fintech) dan Internet of Thing (IOT).
General Manager Jogja Digita Valley (JDV) Samuel Hendry menuturkan, belakangan memang industri start up lebih cenderung memberikan solusi keuangan bagi pengguna internet. Melalui tehnologi atau yang sering disebut dengan Fintech para pengelola Start Up menawarkan solusi memperbaiki sistem finansial dengan mengandalkan software.
“Contohnya, aplikasi, pembayaran via ponsel, transfer uang, transaksi pinjaman, bahkan investasi, termasuk cryptocurrency. Apalagi kini sudah jamannya kemudahan,” tegasnya.
Seiring dengan perkembangan arus informasi yang kian cepat belakangan ini ditambah dengan fasilitas tehnologi yang kian canggih kini bermunculan akselerator baru. Pemerintah sendiri telah menangkap geliat itu dengan menghadirkan Badan Ekonomi Kreafit (Bekraf) di berbagai daerah. Tujuannya satu, membangkitkan kreativitas para starup.
Hal yang sama juga terjadi di Yogyakarta, di mana cenderung naik perlahan. meski banyak peminat, tidak dipungkiri banyak pula yang gagal. Berbagai kendala masih dihadapi oleh para pengelola Start Up. Kebanyakan karena kurang skill dan pemahanan yang benar. Karena itu, perlu dilakukan edukasi publik, melalui seminar, komunitas dan lainnya.
Fintech memang kini sudah menjadi semacam kebutuhan penting di era digitalisasi sekarang ini. Sebab, kecanggihan metode pembayaran yang ditawarkan Fintech membuat proses pembayaran lebih mudah, cepat, aman, dan efisien. Di sini, konsumen juga bisa membandingkan dan mendapat transparansi dari semua transaksi produk.
“Namun saat ini memang masih abu-abu apakah Fintech itu sah di mata hukum atau tidak,”ungkapnya.
General Manager Jogja Digita Valley (JDV) Samuel Hendry menuturkan, belakangan memang industri start up lebih cenderung memberikan solusi keuangan bagi pengguna internet. Melalui tehnologi atau yang sering disebut dengan Fintech para pengelola Start Up menawarkan solusi memperbaiki sistem finansial dengan mengandalkan software.
“Contohnya, aplikasi, pembayaran via ponsel, transfer uang, transaksi pinjaman, bahkan investasi, termasuk cryptocurrency. Apalagi kini sudah jamannya kemudahan,” tegasnya.
Seiring dengan perkembangan arus informasi yang kian cepat belakangan ini ditambah dengan fasilitas tehnologi yang kian canggih kini bermunculan akselerator baru. Pemerintah sendiri telah menangkap geliat itu dengan menghadirkan Badan Ekonomi Kreafit (Bekraf) di berbagai daerah. Tujuannya satu, membangkitkan kreativitas para starup.
Hal yang sama juga terjadi di Yogyakarta, di mana cenderung naik perlahan. meski banyak peminat, tidak dipungkiri banyak pula yang gagal. Berbagai kendala masih dihadapi oleh para pengelola Start Up. Kebanyakan karena kurang skill dan pemahanan yang benar. Karena itu, perlu dilakukan edukasi publik, melalui seminar, komunitas dan lainnya.
Fintech memang kini sudah menjadi semacam kebutuhan penting di era digitalisasi sekarang ini. Sebab, kecanggihan metode pembayaran yang ditawarkan Fintech membuat proses pembayaran lebih mudah, cepat, aman, dan efisien. Di sini, konsumen juga bisa membandingkan dan mendapat transparansi dari semua transaksi produk.
“Namun saat ini memang masih abu-abu apakah Fintech itu sah di mata hukum atau tidak,”ungkapnya.
(wbs)