Bos MatahariMall Berbagi Kisah Inspiratif di IKF V
A
A
A
JAKARTA - Chairman of MatahariMall.com, Emirsyah Satar berbagi kisah inspiratif dalam Indonesia Knowledge Forum (IKF) V yang diselenggarakan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Hadir untuk mengisi seminar HC & Leadership, Emirsyah berbagi kisahnya dalam memimpin sebuah perusahaan.
Pada kesempatan ini pria yang akrab disapa Emir tersebut berbagi cerita mengenai kisahnya saat menangani perusahaan Garuda Indonesia. Kala itu dirinya ditunjuk untuk menangani perusahaan plat merah tersebut yang sedang dalam keadaan terpuruk.
"Kalau kita mau memperbaiki perusahaan, sebagai pemimpin kita harus optimis. Dulu saat dalam keadaan terpuruk banyak staf Garuda yang dibajak oleh airlines lain," ujar Emir, di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Bahkan, dirinya mengtakan, kalau keluar negeri, orang itu tidak tahu Garuda itu airlines darimana. Kalau pun tau pasti tentang hal negatif, baik airlines denga mesin tua dan sebagainya.
Meski begitu, dalam memimpin perusahaan dirinya tetap optimis. Dengan semangat berkompetisi dirinya mampu mengangkat nama Garuda menjadi airlines yang dipercaya oleh para konsumen.
"Komperitisi itu memaksa kita untuk semakin inovatif, kreatif dan memiliki daya saing. Akhirnya kita disitu kita dipaksa untuk terus berpikir bagaimana memperbaiki brand image Garuda yang saat itu kurang baik," ungkapnya.
Meski begitu, dalam membangun sebuah perusahaan terdapat beberapa hal yang sulit. Salag satunya adalah merubah kultur yang ada dalam sebuah perusahaan.
"Pertama-tama yang harus kita bereskan memang human capital. Tapi hal ini juga harus didukung dengan pengelolaan finansial," paparnya.
Pada kesempatan ini pria yang akrab disapa Emir tersebut berbagi cerita mengenai kisahnya saat menangani perusahaan Garuda Indonesia. Kala itu dirinya ditunjuk untuk menangani perusahaan plat merah tersebut yang sedang dalam keadaan terpuruk.
"Kalau kita mau memperbaiki perusahaan, sebagai pemimpin kita harus optimis. Dulu saat dalam keadaan terpuruk banyak staf Garuda yang dibajak oleh airlines lain," ujar Emir, di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Bahkan, dirinya mengtakan, kalau keluar negeri, orang itu tidak tahu Garuda itu airlines darimana. Kalau pun tau pasti tentang hal negatif, baik airlines denga mesin tua dan sebagainya.
Meski begitu, dalam memimpin perusahaan dirinya tetap optimis. Dengan semangat berkompetisi dirinya mampu mengangkat nama Garuda menjadi airlines yang dipercaya oleh para konsumen.
"Komperitisi itu memaksa kita untuk semakin inovatif, kreatif dan memiliki daya saing. Akhirnya kita disitu kita dipaksa untuk terus berpikir bagaimana memperbaiki brand image Garuda yang saat itu kurang baik," ungkapnya.
Meski begitu, dalam membangun sebuah perusahaan terdapat beberapa hal yang sulit. Salag satunya adalah merubah kultur yang ada dalam sebuah perusahaan.
"Pertama-tama yang harus kita bereskan memang human capital. Tapi hal ini juga harus didukung dengan pengelolaan finansial," paparnya.
(wbs)