Pekerjaan Freelancer Mulai Menjadi Tren
A
A
A
JAKARTA - Tren terhadap "gig" atau shared economy telah dimulai dan ditandai dengan posisi temporer serta kontrak-kontrak on-demand dengan para pekerja independen. Tercatat perusahaan riset global bernama Intuit telah mengeluarkan laporan yang memprediksi, sebelum 2020 cara kerja tradisional tidak lagi menjadi acuan.
Pegawai permanen mulai akan tergantikan oleh pekerja berdasarkan proyek atau freelancer. Selain itu, korporasi-korporasi besar juga mulai akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja yang lebih fleksibel.
Karena itu, Freelancer.com sebagai marketplace untuk freelancin bersama dengan Indonesia Freelancer Association (IFA) menyelenggarakan "The Future of Work: Life Inside the Gig Economy" bekerja sama dengan Sekolah Koding, sebuah platform video tutorial untuk mereka yang ingin belajar web development.
"Indonesia merupakan negara ke-3 di dunia dan ke-2 di Asia di mana para penggunanya merupakan yang tercepat pertumbuhannya pada platform kami. Freelancer.com mengakui potensi negara ini untuk dapat menjadi industei freelancing dan crowdsourcing terdepan di wilayah Asia Tengggara," ujar Country Manager Freelancee.com untuk Indonesia, Malaysia, India, Pakistan & Bangladesh, Helma Kusuma di Jakarta, Sabtu (1/10/2016).
Dia menuturkan, dari total satu juta pengguna freelancing.com di Indonesia, sekitar 900.000 teregister sebagai freelancer di freelancing.com. sedangkan sisanya para pemberi proyek dan pebisnis kecil yang memposkan proyek freelance di marketplace ini.
"Saya menghabiskan hampir sebagian besar waktu saya untuk mengerjakan proyek-proyek freelancer online. Menyenangkannya, saya bisa memilih proyek yang akan dikerjakan dan kapan dimulainya. Anda juga akan terkejut ternyata banyak orang di luar sana (global) yang ingin membayar Anda berkat keahlian yang Anda miliki," kata Ketua IFA dan Salah Satu Freelancer Indonesia, Daniel G Pratidya.
Pegawai permanen mulai akan tergantikan oleh pekerja berdasarkan proyek atau freelancer. Selain itu, korporasi-korporasi besar juga mulai akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja yang lebih fleksibel.
Karena itu, Freelancer.com sebagai marketplace untuk freelancin bersama dengan Indonesia Freelancer Association (IFA) menyelenggarakan "The Future of Work: Life Inside the Gig Economy" bekerja sama dengan Sekolah Koding, sebuah platform video tutorial untuk mereka yang ingin belajar web development.
"Indonesia merupakan negara ke-3 di dunia dan ke-2 di Asia di mana para penggunanya merupakan yang tercepat pertumbuhannya pada platform kami. Freelancer.com mengakui potensi negara ini untuk dapat menjadi industei freelancing dan crowdsourcing terdepan di wilayah Asia Tengggara," ujar Country Manager Freelancee.com untuk Indonesia, Malaysia, India, Pakistan & Bangladesh, Helma Kusuma di Jakarta, Sabtu (1/10/2016).
Dia menuturkan, dari total satu juta pengguna freelancing.com di Indonesia, sekitar 900.000 teregister sebagai freelancer di freelancing.com. sedangkan sisanya para pemberi proyek dan pebisnis kecil yang memposkan proyek freelance di marketplace ini.
"Saya menghabiskan hampir sebagian besar waktu saya untuk mengerjakan proyek-proyek freelancer online. Menyenangkannya, saya bisa memilih proyek yang akan dikerjakan dan kapan dimulainya. Anda juga akan terkejut ternyata banyak orang di luar sana (global) yang ingin membayar Anda berkat keahlian yang Anda miliki," kata Ketua IFA dan Salah Satu Freelancer Indonesia, Daniel G Pratidya.
(izz)