Perusahan Ini Bakal Pecat Karyawan Jika Gunakan iPhone 7 dan 7 Plus
A
A
A
BEIJING - Sebuah perusahaan di provinsi Henan, Tiongkok melarang karyawannya menggunakan smartphone terbaru Apple yakni iPhone 7 dan 7 Plus. Tak hanya melarang jika karyawan terbukti menggunakan iPhone 7 maka karyawan tersebut akan langsung dipecat.
Perusahaan tersebut mengedarkan sebuah memo yang melarang karyawannya untuk membeli iPhone 7 atau iPhone 7 Plus.
Seperti dilansir, Shanghaiist, Senin (26/9/2016), kebijakan itu mewajibkan karyawannya mengundurkan diri bila terbukti kedapatan membeli atau menggunakan smartphone terbaru milik Apple itu.
Salah satu karyawan company bernama Liu membenarkan aturan tersebut. Larangan itu hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan tidak menghamburkan uang untuk barang-barang mahal.
Memo pelarangan ini muncul bertepatan dengan peringatan 85 tahun insiden Mukden atau yang lebih dikenal dengan di Tiongkok dengan nama “Jiu Yiba Shibian””.
Tak butuh waktu lama, memo tersebut langsung menuai lebih dari satu komentar dan menjadi trending topic di Weibo. Beberapa pengguna mengutarakan dukungannya terhadap pelarangan itu, walaupun sebagian lainnya menilai hal tersebut tak etis.
Perusahaan tersebut mengedarkan sebuah memo yang melarang karyawannya untuk membeli iPhone 7 atau iPhone 7 Plus.
Seperti dilansir, Shanghaiist, Senin (26/9/2016), kebijakan itu mewajibkan karyawannya mengundurkan diri bila terbukti kedapatan membeli atau menggunakan smartphone terbaru milik Apple itu.
Salah satu karyawan company bernama Liu membenarkan aturan tersebut. Larangan itu hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan tidak menghamburkan uang untuk barang-barang mahal.
Memo pelarangan ini muncul bertepatan dengan peringatan 85 tahun insiden Mukden atau yang lebih dikenal dengan di Tiongkok dengan nama “Jiu Yiba Shibian””.
Tak butuh waktu lama, memo tersebut langsung menuai lebih dari satu komentar dan menjadi trending topic di Weibo. Beberapa pengguna mengutarakan dukungannya terhadap pelarangan itu, walaupun sebagian lainnya menilai hal tersebut tak etis.
(wbs)