MNC Sky Vision Raih Penghargaan The Best Innovation

JAKARTA - PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), melalui brand Indovision meraih penghargaan The Best Innovation in Marketing. Anugerah Marketing Award dalam kategori inovasi ini merupakan yang keempat kalinya, yakni pada 2008, 2009, 2014, dan 2016.

Direktur Marketing & Content PT MNC Sky Vision Tbk, Dhini W Prayogo mengemukakan, pihaknya saat ini sebagai pemimpin pasar di industri TV berbayar. Hal ini sekaligus menuntut perseroan untuk selalu melakukan inovasi baik untuk konten hingga layanan setelah penjualan. Salah satu inovasi yang dilakukan tahun ini ialah kerja sama dengan XL Axiata dan Indosat Ooredoo untuk layanan 4G LTE Internet Super Cepat yang memadukan layanan televisi berbayar berkualitas tinggi dan Internet berkecepatan tinggi kepada pelanggan.

“Kami sebagai market leader harus selalu meraih penghargaan. Inovasi kami lahir karena mendengarkan pelanggan. Inovasi harus di segala lini terus diperbaiki dan hasilkan fitur baru,” ujar Dhini, saat ditemui dalam acara Marketing Award 2016 di Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Dia mengatakan dengan kerja sama tersebut pihaknya memberikan nilai tambah kepada satelit TV yang selama ini tidak bisa melayani home internet wifi. Responnya bagus karena dasarnya kebutuhan pelanggan untuk broadband internet sangat tinggi. Sehingga konsumen cukup pilih indovison karena sudah lengkap.

“Hasilnya kami mampu meningkatkan loyalitas pelanggan. Kompetisi datang dari siaran streaming, broadband, atau OTT. Namun kami tetap pede. Berikutnya kami ingin kembangkan on demand tv, atau siaran yang dipilih oleh individu dibandingkan sekarang masih paket. Fiturnya sudah kami kembangkan. Ke depan akan ada paket paket yang menjawab tren pelanggan di tahun depan. Arahnya kesana,” kata Dhini.

Sebelumnya, Indosat dan XL telah melakukan kerja sama dengan MNC SKY dalam produk bundling yang memadukan layanan televisi berbayar berkualitas dan internet cepat kepada pelanggan. Melalui kolaborasi ini keduanya akan memberikan value added service kepada para pelanggan berupa layanan televisi berlangganan yang berkualitas sekaligus layanan internet berkecepatan tinggi.

Indovision saat ini telah menguasai pangsa pasar lebih dari 70% dengan total pelanggan 2,4 juta yang diharapkan dapat menjadi potensi menjanjikan dalam mendukung penjualan.

Dalam kerjasama layanan bundling, Indovision sebagai penyedia layanan televisi berbayar terbesar di Indonesia menghadirkan layanan paket berlangganan kepada pelanggan yang didukung oleh Indosat Ooredoo Business melalui layanan internet berkecepatan tinggi dengan total kuota 20 GB dan kecepatan hingga 184 Mbps. Bundling layanan Indovision dan Indosat Ooredoo Business ini diperuntukkan bagi seluruh pelanggan baru maupun pelanggan existing Indovision, dengan program promo yang ditawarkan berupa paket "Promo 3 Bulan Gratis Berlangganan".

Melalui paket ini, pelanggan dapat menikmati layanan televisi berlangganan dan internet selama 9 bulan plus layanan gratis selama 3 bulan untuk paket berlangganan Indovision Mars/Venus dan kuota internet sebesar 20GB, serta gratis biaya pemasangan.

Seluruh paket ini bisa didapatkan pelanggan hanya dengan Rp292 ribu per bulan. Pelanggan akan mulai bisa mendapatkan layanan ini pada akhir Juli 2016.

Pelanggan bisa mendapatkannya dengan cara melalui jaringan penjualan dan kantor cabang Indovision di Jabodetabek, Bandung, Karawang, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, Semarang, Pekalongan, Kudus, Magelang, Wonosobo, Salatiga, Surabaya, Bojonegoro, Kediri, Malang, Jombang, Bali, Balikpapan, Pontianak, Makassar, Padang dan Bandar Lampung.

Dhini mengatakan setidaknya dalam tahun pertama pihaknya ingin melakukan penetrasi pada 5-10% jumlah pelanggan lama. Menurutnya perseroan tidak akan terburu-buru masuk ke wilayah yang belum baik infrastrukturnya atau hanya fokus di wilayah dengan jaringan 4G yang kuat. Sehingga pihaknya akan mengembangkan layanan ini secara bertahap mengikuti infrastruktur jaringan Indosat.

“Buat kami janji kecepatan jaringan sangat penting. Kesan pertama konsumen itu yang harus dijaga betul. Kalau jaringan 4G di suatu wilayah masih belum optimal, tidak akan kami paksakan,” ujarnya.