Kutu Racing Team Kembangkan Mesin 2 Tak di Scooter Grand Prix 2016
A
A
A
Kutu Racing Team (KRT) kembali menunjukan komitmennya dalam memajukan olahraga balap di Indonesia, dengan mengikuti seri perdana Scooter Grand Prix 2016 yang berlangsung pada 27-28 Februari di Sirkuit Karting Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Mengawali musim balap 2016 ini, tim balap yang dimiliki oleh Kutu Community ini tidak hanya turun di kelas 4 tak namun juga turut berkompetisi di kelas 2 tak. Hal ini dilakukan untuk menyalurkan minat dan bakat member Kutu serta menjadi sarana prestasi yang membanggakan.
Pengembangan mesin 2 tak yang dilakukan oleh KRT tidak tanggung-tanggung, 4 Kutu balap bermesin 2 tak menambah barisan tunggangan KRT di arena sirkuit dengan total 7 Kutu balap, 3 bermesin 4 tak.
“Mulai 2016 Kami juga menurunkan Kutu Balap 2 tak. Dan tahun ini Kami terus melakukan riset mesin 2 tak di ajang Scooter Grand Prix,” beber Ivan Octavianus, Manager KRT.
Asep Bedun, Bram Prasetya, Sugiartono, Guntur Leo Perkasa dan Randi Ramandandi adalah para pembalap binaan KRT yang juga merupakan member Kutu Community. Mereka dipersiapkan sebagai pembalap yang menjunjung tinggi sportifitas berkompetisi.
Di Seri perdana Scooter Grand Prix 2016, KRT menurunkan semua pembalapnya di Kelas 4 tak dan 2 tak. Meski lintasan diguyur hujan sejak race dimulai, para pembalap KRT tetap terus berjuang keras untuk menyelesaikan lomba di tiap kelas yang diikuti. Meski semua pembalap sempat terjatuh akibat licinnya aspal sirkuit.
Kegigihan pembalap KRT untuk berprestasi, tim mekanik yang mumpuni serta dukungan moril member Kutu se-Jabodetabek yang menyaksikan langsung di sirkuit mampu mengantarkan KRT ke podium kemenangan. Asep Bedun, berhasil naik podium 1 di kelas FFA 300 dan juara 4 di Kelas 220 Open. Bram Prasetya juara 2 di kelas FFA Open dan juara 3 di Kelas 220 Open.
Sementara itu Sugiartono dan Guntur Leo Perkasa berhasil naik ke podium 5 di Kelas 160 Open dan 160 Pemula. “Di seri pembuka ini Kami berhasil menggondol 6 piala kemenangan. Meski di Kelas 2 tak KRT masih belum bisa mengimbangi lawan, namun di Kelas 4 tak KRT masih berjaya.” papar Ivan.
Yang menarik adalah Randi Ramandandi, pembalap KRT yang berasal dari member Kutu Distrik Bekasi, meski hanya finish pada urutan 14 di Kelas Standart Pemula 2 tak, namun semangat dan potensi untuk menyalurkan talentanya terlihat mumpuni.
“Saya berterima kasih kepada KRT dan Kutu Distrik Bekasi yang telah memberi kesempatan dan memfasilitasi dalam balapan scooter bergengsi ini,” ungkap Randi.
Kutu Racing Team dibentuk berdasarkan pemikiran positif untuk mengajak para member Kutu Community dan pengendara motor lain agar tidak kebut-kebutan di jalanan, melainkan di sirkuit. Sesuai dengan misi yang diusung komunitas ini, menjadikan membernya sebagai contoh yang baik bagi masyarakat dalam berkendara aman di jalan.
Mengawali musim balap 2016 ini, tim balap yang dimiliki oleh Kutu Community ini tidak hanya turun di kelas 4 tak namun juga turut berkompetisi di kelas 2 tak. Hal ini dilakukan untuk menyalurkan minat dan bakat member Kutu serta menjadi sarana prestasi yang membanggakan.
Pengembangan mesin 2 tak yang dilakukan oleh KRT tidak tanggung-tanggung, 4 Kutu balap bermesin 2 tak menambah barisan tunggangan KRT di arena sirkuit dengan total 7 Kutu balap, 3 bermesin 4 tak.
“Mulai 2016 Kami juga menurunkan Kutu Balap 2 tak. Dan tahun ini Kami terus melakukan riset mesin 2 tak di ajang Scooter Grand Prix,” beber Ivan Octavianus, Manager KRT.
Asep Bedun, Bram Prasetya, Sugiartono, Guntur Leo Perkasa dan Randi Ramandandi adalah para pembalap binaan KRT yang juga merupakan member Kutu Community. Mereka dipersiapkan sebagai pembalap yang menjunjung tinggi sportifitas berkompetisi.
Di Seri perdana Scooter Grand Prix 2016, KRT menurunkan semua pembalapnya di Kelas 4 tak dan 2 tak. Meski lintasan diguyur hujan sejak race dimulai, para pembalap KRT tetap terus berjuang keras untuk menyelesaikan lomba di tiap kelas yang diikuti. Meski semua pembalap sempat terjatuh akibat licinnya aspal sirkuit.
Kegigihan pembalap KRT untuk berprestasi, tim mekanik yang mumpuni serta dukungan moril member Kutu se-Jabodetabek yang menyaksikan langsung di sirkuit mampu mengantarkan KRT ke podium kemenangan. Asep Bedun, berhasil naik podium 1 di kelas FFA 300 dan juara 4 di Kelas 220 Open. Bram Prasetya juara 2 di kelas FFA Open dan juara 3 di Kelas 220 Open.
Sementara itu Sugiartono dan Guntur Leo Perkasa berhasil naik ke podium 5 di Kelas 160 Open dan 160 Pemula. “Di seri pembuka ini Kami berhasil menggondol 6 piala kemenangan. Meski di Kelas 2 tak KRT masih belum bisa mengimbangi lawan, namun di Kelas 4 tak KRT masih berjaya.” papar Ivan.
Yang menarik adalah Randi Ramandandi, pembalap KRT yang berasal dari member Kutu Distrik Bekasi, meski hanya finish pada urutan 14 di Kelas Standart Pemula 2 tak, namun semangat dan potensi untuk menyalurkan talentanya terlihat mumpuni.
“Saya berterima kasih kepada KRT dan Kutu Distrik Bekasi yang telah memberi kesempatan dan memfasilitasi dalam balapan scooter bergengsi ini,” ungkap Randi.
Kutu Racing Team dibentuk berdasarkan pemikiran positif untuk mengajak para member Kutu Community dan pengendara motor lain agar tidak kebut-kebutan di jalanan, melainkan di sirkuit. Sesuai dengan misi yang diusung komunitas ini, menjadikan membernya sebagai contoh yang baik bagi masyarakat dalam berkendara aman di jalan.
(dol)