Pertumbuhan Aplikasi Mobile Turut Dorong Ekonomi Digital
A
A
A
JAKARTA - Seiring dengan perkembangan teknologi, aplikasi mobile tidak lagi hanya menjadi sekedar fitur kebutuhan atau hiburan. Saat ini, aplikasi mobile telah menjadi bagian menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Melihat kondisi ini, penting menjadikan pengalaman berbelanja melalui aplikasi mobile, sebagai pengalaman bertransaksi yang nyaman, aman dan mudah.
"Pertumbuhan dunia digital memiliki dampak positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Hal tersebut juga tidak dapat lepas dari pertumbuhan yang luar biasa dari penggunaan konten aplikasi di Smartphone," ujar CEO Lazada Indonesia, Magnus Ekbom di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Dia menjabarkan, tercatat sekitar 85% pengguna smartphone di Indonesia memiliki 10-15 aplikasi mobile. Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan mengunduh aplikasi baru setiap bulannya. Sebanyak 50% dari mereka, mengunduh 3 hingga 5 aplikasi yang merupakan aplikasi belanja online.
Sementara itu, perkembangan penggunaan aplikasi mobile di Indonesia didukung perkembangan teknologi yang semakin canggih. Faktor-faktor pendukung hal tersebut diantaranya terus munculnya tren-tren terbaru, pertumbuhan bisnis e-commerce, serta fasilitas pendukung keamanan bertransaksi.
"Diprediksi, pertumbuhan aplikasi mobile di 2016 dapat mencapai 45%. Hal tersebut dapat memberikan manfaat besar terhadap peningkatan performa industri e-commerce di Indonesia," ucap pengamat e-commerce asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Kun Arief Cahyantoro.
Dia menambahkan, melalui aplikasi mobile, nantinya penyedia barang dan jasa akan memiliki kemampuan untuk mendeteksi segmentasi pasar yang lebih fokus yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah transaksi jual beli.
Pada 2019 pertumbuhan e-commerce di Indonesia dan jumlah pengguna smartphone diprediksi akan mencapai 92 juta orang. Hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pengembamg aplikasi mobile di Indonesia.
"Pertumbuhan dunia digital memiliki dampak positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Hal tersebut juga tidak dapat lepas dari pertumbuhan yang luar biasa dari penggunaan konten aplikasi di Smartphone," ujar CEO Lazada Indonesia, Magnus Ekbom di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Dia menjabarkan, tercatat sekitar 85% pengguna smartphone di Indonesia memiliki 10-15 aplikasi mobile. Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan mengunduh aplikasi baru setiap bulannya. Sebanyak 50% dari mereka, mengunduh 3 hingga 5 aplikasi yang merupakan aplikasi belanja online.
Sementara itu, perkembangan penggunaan aplikasi mobile di Indonesia didukung perkembangan teknologi yang semakin canggih. Faktor-faktor pendukung hal tersebut diantaranya terus munculnya tren-tren terbaru, pertumbuhan bisnis e-commerce, serta fasilitas pendukung keamanan bertransaksi.
"Diprediksi, pertumbuhan aplikasi mobile di 2016 dapat mencapai 45%. Hal tersebut dapat memberikan manfaat besar terhadap peningkatan performa industri e-commerce di Indonesia," ucap pengamat e-commerce asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Kun Arief Cahyantoro.
Dia menambahkan, melalui aplikasi mobile, nantinya penyedia barang dan jasa akan memiliki kemampuan untuk mendeteksi segmentasi pasar yang lebih fokus yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah transaksi jual beli.
Pada 2019 pertumbuhan e-commerce di Indonesia dan jumlah pengguna smartphone diprediksi akan mencapai 92 juta orang. Hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pengembamg aplikasi mobile di Indonesia.
(dyt)