Menjajal sang Pemberani di Pulau Dewata

Kamis, 04 Februari 2016 - 21:33 WIB
Menjajal sang Pemberani...
Menjajal sang Pemberani di Pulau Dewata
A A A
PENASARAN dengan performa dan kenyamanan Honda BR-V, Sindonews mendapat kesempatan untuk melakukan test drive perdana sang L-SUV di Indonesia. Banyak yang bilang kalau mobil ini merupakan wujud Honda Mobilio yang ditinggikan.

Tak dipungkiri, platform Honda BR-V memang diambil dari turunan yang sama yaitu Jazz, begitu juga dengan Mobilio. Namun, hal ini bisa dikatakan strategi cerdas yang dilakukan Honda.

Selain bisa menghasilkan harga jual yang murah, sesuai dengan kantong konsumen, Honda juga memberikan varian yang banyak di pasar automotif.

Sebagai informasi, test drive dilakukan di pulau Bali, dengan melintasi medan dan rute yang menantang. Format crossover SUV dengan ground clearance paling tinggi di kelasnya membuat BR-V cocok dibawa kemana saja. Banyak lokasi wisata di Bali yang bisa dieksplorasi dengan Honda BR-V.

Melihat ekteriornya, jelas berbeda dengan Mobilio, lekukan garis bodi lebih berani dan membuat tampak lebih sporty. Penggunaan lampu projector sama dengan Honda Mobilio RS, namun Honda BR-V sudah dilengkapi LED Guide pada lampu utamanya.

BR-V
Masuk dalam kabin, sedikit berbeda dengan Mobilio, terasa sedikit lebih tinggi, meski posisi duduk Honda BR-V secara umum tidak lebih tinggi dari SUV. Namun, ketika berada di balik kemudi, bisa dirasakan mendapatkan posisi berkendara dan pandangan yang cukup ke depan. Jendela samping cukup lebar dan pantauan spion lumayan untuk memantau blind spot.

Kursi Honda BR-V jelas lebih nyaman dibanding Mobilio, selain lebih tebal, juga punya headrest yang bisa diatur ketinggiannya. Posisi jok depan disajikan seperti mengendarai sedan, kondisi kaki tak cepat lelah menggantung seperti mengendarai SUV. Selain itu juga bisa disesuaikan untuk mendapatkan posisi mengemudi dengan nyaman.

Pada dashboard, lubang penyejuk kabin didesain bertumpuk seperti mobil Eropa. Tak ada panel kontrol untuk AC, untuk mengaturnya menggunakan tombol digital, berlokasi di bawah layar audio.

Ergonomis kontrol audio melalui layar sentuh 6,1 inci yang sudah terkoneksi dengan Bluetooth, port USB baik untuk Android maupun iOS. Sayangnya layar audio tidak bisa terlihat jelas saat siang hari, karena belum menggunakan Layar IPS (In Plane Switching).

Dalam deretan dashboard terdapat teknologi Nanoe yang diklaim bisa merawat kulit agar tak kering dari suhu AC dalam kabin dan membunuh bakteri serta menyegarkan kabin.

Lingkar kemudi sama dengan Mobilio tipe tertinggi yang sudah dilengkapi dengan kontrol audio. Untuk kelas crossover perputaran roda kemudi cukup pas tidak terlalu ringan karena menggunakan Electric Power Steering. Ini terasa saat memalui medan yang cukup ekstrim seperti saat menuju kawasan kaldera Gunung Batur, dimana kondisi jalan yang berliku, cukup menanjak yang sebagian jalan aspal dan tanah bebatuan.

Cukup menjanjikan tenaganya, yang dibekali mesin 1.5L i-VTEC. Ya, harus diakui awalnya cukup berat ketika melakukan kick down untuk melajukan mobil berbobot 1.222 kg (kosong) dengan empat penumpang didalamnya. Mesin ini menjanjikan efisiensi, tapi cukup bertenaga di medan yang cukup berat.

Saat kecepatan tinggi dijalan tol tenaganya masih sedikit mengayun. Opini Sindonews, Honda sengaja membuat crossover ini untuk melahap medan tak rata, yang diakui tingkat kelembutannya.

BR-V

Berbekal transmisi otomatis CVT, menuju kawasan gunung Batur yang menanjak dan berliku, akselarasi Honda BR-V masih terasa responsif. Walau saat menanjak raungan mesin masuk dalam kabin. Ya, mobil ini butuh putaran mesin lebih tinggi saat menanjak namun masih terasa ringan.

Ingin mengetahui komentar rekan yang ada dibaris kedua, Sindonews mencoba untuk memacu dalam kecepatan 40 km/jam di kondisi jalan tanah yang tidak rata alias bergelombang.

BR-V

Hasilnya mereka masih terasa nyaman, suspensi bisa meredam guncangan. Mobil terasa lebih kaku dan cukup lincah untuk dikemudikan. Ruang baris kedua cukup luas bahkan posisi bangku bisa digeser maju mundur. Jok baris kedua terbagi lipatannya 40-60.

Sementara baris ketiga, ruangnya tampak serupa dengan Mobilio. Menariknya, dimensi dari bagasi belakang yang ternyata cukup lapang. Honda mendesain khusus ruang bagasi agar pengguna BR-V bisa nyaman berpergian tanpa harus melipat kursi baris ketiga.

Kabin bagasi didesain sedikit ke dalam lantai kabin. Fungsinya adalah agar barang bawaan bisa tertampung dengan rapi dan lebih aman ketika membuka pintunya.

Diatas kertas tinggi ground clearance BR-V mencapai 201 mm. Sehingga tak mengenai bebatuan dan gundukan pasir. Velg berukuran 16 inci berbalut profil ban 195/60 R16. Cukup mumpuni bila untuk crossover 7-seater ini bila diajak berpetualang dengan kondisi jalan tidak rata.

Harus diakui selama mengemudikan Honda BR-V, feeling SUV belum terasa optimal, karena masih sedikit terasa MPV. Namun inilah keputusan Honda yang merancang mobil keluarga yang nyaman untuk berpetualang.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1315 seconds (0.1#10.140)