Telkom di 2016 Migrasikan 200.000 Pelanggan ke Fiber Optic
A
A
A
MAKASSAR - Upaya PT Telkom Regional KTI untuk memaksimalkan layanan ke pelanggan semakin ditingkatkan pada 2016 melalui migrasi pelanggan pengguna jaringan kabel tembaga ke fiber optic. Dari total 400.000 hingga 500.000 pelanggan di KTI, Telkom pada 2015 telah memigrasi 45.000 pelanggan dan di tahun depan akan dimigrasi sebanyak 200.000 pelanggan.
Kepala Telkom Regional 7 KTI, Mohammad Firdaus mengatakan, peningkatan jaringan dilakukan melalui maksimalisasi infrastruktur demi memberikan kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi, tidak saja dalam menelpon tapi juga memanfaatkan layanan broadband.
Hal itu sejalan dengan dihadirkannnya produk Indihome triple play yang memberikan layanan telpon, internet dan usee TV, dengan posisi pelanggan KTI mencapai 100.000 pelanggan dari pencapaian nasional sebanyak 1 juta pelanggan.
"Saat ini dari total 144 kabupaten/kota di KTI sudah tercatat sekitar 94 yang jaringanya dimigrasi ke fiber optik, sisanya tahun depan akan ditambahkan 20 daerah lagi dengan fokus pada wilayah Papua dan Maluku, seperti Tidore, Halmahera dan daerah sekitarnya," katanya, Kamis (31/12).
Dia menjelaskan, di KTI telah menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur kabel optik bawah laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Manokwari Papua Barat pada 10 Mei 2015 lalu.
SMPCS adalah jalan tol digital bawah laut yang dapat membawa data dengan kecepatan tinggi hingga 100 Mbps. Dengan adanya SMPCS akan memudahkan semua kebutuhan komunikasi masyarakat baik untuk segmen perumahan maupun bisnis, enterprise, government di 10 propinsi yang masuk dalam wilayah Telkom Regional 7 KTI termasuk hingga ke seluruh kabupaten dan daerah-daerah pelosok.
“Saat ini internet bukan lagi kebutuhan orang kota, justru di daerah-daerah sangat banyak potensi yang dapat dikembangkan yang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di daerah,"jelasnya.
Firdaus memaparkan, selain perluasan infrastruktur, juga dicanangkan program modernisasi perangkat dan migrasi alat produksi atau penggantian seluruh jaringan yang menggunakan kabel tembaga menjadi fiber optik secara bertahap untuk meningkatkan kualitas layanan.
"Pengembangan infrastruktur dan layanan juga difokuskan Telkom di sektor poros maritim. Telkom Regional 7 memberikan pelayanan maksimal baik dari sisi Device, Network, Application, dan Services di 8 pelabuhan laut di KTI,"paparnya.
Telkom juga melakukan upaya peningkatan penetrasi broadband di seluruh Indonesia sebagaimana diamanatkan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan digital melalui penyediaan layanan internet menggunakan koneksi WiFi yaitu pemasangan Access Point di area-area publik dan WiFi ID Corner di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Ini memudahkan masyarakat mendapatkan akses internet. Khusus wilayah KTI, WiFi ID Corner (WiCo) yang tersebar saat ini berjumlah sekitar 350 venue dengan pengunjung yang ramai setiap harinya.
Deputy EVP Infrastruktur Telkom Regional 7, Syahrir Lubis mengungkapkan, memaksimalkan infrastruktur jaringan optic investasinya mencapai Rp200 miliar dan di tahun depan akan di bangun 500.000 satuan sambungan fiber optik dibandingkan 2014 mencapai 100.000 sambungan.
"Kami berkomitmen melakukan peningkatan dan perluasan layanannya demi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya KTI. Apalagi, saat ini sudah banyak pelaku bisnis terutama sektor ekonomi kreatif yang merasakan manfaat kehadiran infrastruktur Telkom, salah satunya masyarakat Desa Rurukan Sulawesi Utara sudah dapat memasarkan produk pertanian, perkebunan, dan kerajinan mereka hingga keseluruh dunia, "ujarnya.
Dirinya juga menambahkan, sebaliknya mereka juga dapat dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usaha misalnya mengenai akses pasar. Beberapa tempat wisata juga semakin dikenal dengan adanya layanan komunikasi internet.
Kepala Telkom Regional 7 KTI, Mohammad Firdaus mengatakan, peningkatan jaringan dilakukan melalui maksimalisasi infrastruktur demi memberikan kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi, tidak saja dalam menelpon tapi juga memanfaatkan layanan broadband.
Hal itu sejalan dengan dihadirkannnya produk Indihome triple play yang memberikan layanan telpon, internet dan usee TV, dengan posisi pelanggan KTI mencapai 100.000 pelanggan dari pencapaian nasional sebanyak 1 juta pelanggan.
"Saat ini dari total 144 kabupaten/kota di KTI sudah tercatat sekitar 94 yang jaringanya dimigrasi ke fiber optik, sisanya tahun depan akan ditambahkan 20 daerah lagi dengan fokus pada wilayah Papua dan Maluku, seperti Tidore, Halmahera dan daerah sekitarnya," katanya, Kamis (31/12).
Dia menjelaskan, di KTI telah menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur kabel optik bawah laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Manokwari Papua Barat pada 10 Mei 2015 lalu.
SMPCS adalah jalan tol digital bawah laut yang dapat membawa data dengan kecepatan tinggi hingga 100 Mbps. Dengan adanya SMPCS akan memudahkan semua kebutuhan komunikasi masyarakat baik untuk segmen perumahan maupun bisnis, enterprise, government di 10 propinsi yang masuk dalam wilayah Telkom Regional 7 KTI termasuk hingga ke seluruh kabupaten dan daerah-daerah pelosok.
“Saat ini internet bukan lagi kebutuhan orang kota, justru di daerah-daerah sangat banyak potensi yang dapat dikembangkan yang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di daerah,"jelasnya.
Firdaus memaparkan, selain perluasan infrastruktur, juga dicanangkan program modernisasi perangkat dan migrasi alat produksi atau penggantian seluruh jaringan yang menggunakan kabel tembaga menjadi fiber optik secara bertahap untuk meningkatkan kualitas layanan.
"Pengembangan infrastruktur dan layanan juga difokuskan Telkom di sektor poros maritim. Telkom Regional 7 memberikan pelayanan maksimal baik dari sisi Device, Network, Application, dan Services di 8 pelabuhan laut di KTI,"paparnya.
Telkom juga melakukan upaya peningkatan penetrasi broadband di seluruh Indonesia sebagaimana diamanatkan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan digital melalui penyediaan layanan internet menggunakan koneksi WiFi yaitu pemasangan Access Point di area-area publik dan WiFi ID Corner di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Ini memudahkan masyarakat mendapatkan akses internet. Khusus wilayah KTI, WiFi ID Corner (WiCo) yang tersebar saat ini berjumlah sekitar 350 venue dengan pengunjung yang ramai setiap harinya.
Deputy EVP Infrastruktur Telkom Regional 7, Syahrir Lubis mengungkapkan, memaksimalkan infrastruktur jaringan optic investasinya mencapai Rp200 miliar dan di tahun depan akan di bangun 500.000 satuan sambungan fiber optik dibandingkan 2014 mencapai 100.000 sambungan.
"Kami berkomitmen melakukan peningkatan dan perluasan layanannya demi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya KTI. Apalagi, saat ini sudah banyak pelaku bisnis terutama sektor ekonomi kreatif yang merasakan manfaat kehadiran infrastruktur Telkom, salah satunya masyarakat Desa Rurukan Sulawesi Utara sudah dapat memasarkan produk pertanian, perkebunan, dan kerajinan mereka hingga keseluruh dunia, "ujarnya.
Dirinya juga menambahkan, sebaliknya mereka juga dapat dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usaha misalnya mengenai akses pasar. Beberapa tempat wisata juga semakin dikenal dengan adanya layanan komunikasi internet.
(dol)