Gamma, Usianya Baru 15 Tahun Bikin Proyek Pembangkit Micro Hydro

Gamma, Usianya Baru 15 Tahun Bikin Proyek Pembangkit Micro Hydro
A
A
A
JAKARTA - Ketertartarikannya tentang energi ramah lingkungan, membuat bocah 15 tahun, Gamma Abdurrahman Thohir ingin memujudkan project mulianya yaitu memproduksi energi yang lebih ramah lingkungan. Latar belakang lainnya, Gamma bercita-cita ingin meraih kesuksesan di bisnis energi seperti ayahnya, yang sukses berkecimpung di industri energi.
Bocah yang menuntut ilmu di Sekolah Global Jaya Bintaro Jaya, kelas 10, sejak kecil, telah menunjukkan ketertarikannya di bidang energi. Mainan elektronik selalu menjadi sumber rasa ingin tahunya yang besar.
Gamma sangat terinspirasi bagaimana Thomas Alva Edison menciptakan bohlam yang telah mengubah dunia. Kalimat Thomas yang selalu memotivasinya adalah “I’ve never failed, I just found 10.000 unseccessful ways.” (Aku tak pernah gagal, hanya menemukan 10.000 cara yang belum berhasil).
Namun, tidak semua masyarakat di Indonesia, dapat menikmati penemuan Thomas alva Edison ini, Gamma terpacu untuk berbuat sesuatu. Ia terus mencari informasi di dunia maya mengenai energi, hingga menemukan bahwa micro hydro adalah sumber energi yang ramah lingkungan yang relatif lebih mudah dibangun namun mampu menjaga kelestarian alam sekitarnya.
Keinginan untuk membangun micro hydro dilakukan, pengembangan ini juga menjadi salah satu tugas dari sekolahnya. Karena kebetulan dirinya mengambil tema yang sama. Ia rela mencari para ahli di bidang ini untuk menimba ilmu.
Dalam proses pencarian lokasi projectnya, Gamma tertarik dengan sebuah desa terpencil yaitu Kasepuhan Ciptagelar. Ini merupakan sebuah kampung adat yang disebut juga sebagai kasepuhan Banten Kidul. Lokasi yang indah di kaki Gunung Halimun.
Untuk mencapai lokasi butuh waktu sekitar 9 jam dari Jakarta melakukan survey berinteraksi dan membaur dengan masyarakat di Ciptagelar, menggandeng IBEKA dan CV Cihanjuang.
“Saya ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat Ciptagelar. Melalui proyek ini, saya berharap akan semakin banyak masyarakat di sana memiliki akses listrik. Sehingga keberadaan listrik akan ikut menumbuhkan usaha-usaha kecil yang bermanfaat bagi peningkatan ekonomi desa,” ungkap Gamma di sela-sela presentasinya.
Institusi Bisnis Kerakyatan (IBEKA) menjadi pengalaman pertamanya dalam mempelajari pembangkit micro hydro. Tak hanya itu, di CV Cihanjuang Inti Teknik ia belajar teknis pembuatan pembangkit ini dan mengetahui manfaat ekonomi bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Inisiatif Microhydro for Indonesia dari Gamma ini menggerakkan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) untuk memberikan pendampingan demi keberhasilan proyek ini. Karena YABN meyakini, generasi muda adalah calon pemimpin masa depan.
YABN sendiri dibentuk Adaro untuk melaksanakan program-program pengembangan masyarakat secara berkelanjutan dan salah satunya memfokuskan programnya pada pengembangan pendidikan terutama bagi generasi muda.
Gamma telah mempresentasikan Microhydro for Indonesia Project di @America, Pasific Place lt. 3 SCBD Jakarta (12/11), di depan sekitar 200 orang termasuk siswa dari sekolah-sekolah di Jabotabek.
Acara dibuka oleh Karen Schinnerer, officer Kedutaan Besar Amerika dan sekaligus direktur @america. Turut hadir dalam acara ini Direktur Yayasan Adaro Bangun Negeri, Okty Damayanti, dan perwakilan dari Sekolah Global Jaya, Poppy Novita.
Okty Damayanti menyampaikan bahwa, “Kami turut bangga dengan project yang diinisiasi oleh Gamma untuk masyarakat desa Kasepuhan Ciptagelar. Semoga proyek ini menginspirasi anak-anak muda lainnya untuk terus belajar dan akhirnya mampu berkontribusi nyata dengan melakukan sesuatu untuk sebuah perubahan yang lebih baik.”
Lebih lanjut, Gamma menargetkan pembangkit microhydro berkapasitas sekitar 30 - 40 Mega Watt akan beroperasi pada Juli 2016. Dalam mewujudkan project ini, Gamma sangat terbuka untuk mengikutsertakan banyak pihak terutama teman-teman seusianya untuk menyempurnakan project ini.
Berbagai peluang dapat dilakukan para remaja Indonesia untuk kesuksesan MHI project diantaranya adalah ikut menyebarkan infomasi tentang tujuan luhur dari project ini, ikut berpartisipasi dalam setiap proses baik dalam bentuk sumbangan tenaga saat bergotong royong serta dukungan pemikiran dan ide melalui akun media sosial yang sudah dibuat.
Bocah yang menuntut ilmu di Sekolah Global Jaya Bintaro Jaya, kelas 10, sejak kecil, telah menunjukkan ketertarikannya di bidang energi. Mainan elektronik selalu menjadi sumber rasa ingin tahunya yang besar.
Gamma sangat terinspirasi bagaimana Thomas Alva Edison menciptakan bohlam yang telah mengubah dunia. Kalimat Thomas yang selalu memotivasinya adalah “I’ve never failed, I just found 10.000 unseccessful ways.” (Aku tak pernah gagal, hanya menemukan 10.000 cara yang belum berhasil).
Namun, tidak semua masyarakat di Indonesia, dapat menikmati penemuan Thomas alva Edison ini, Gamma terpacu untuk berbuat sesuatu. Ia terus mencari informasi di dunia maya mengenai energi, hingga menemukan bahwa micro hydro adalah sumber energi yang ramah lingkungan yang relatif lebih mudah dibangun namun mampu menjaga kelestarian alam sekitarnya.
Keinginan untuk membangun micro hydro dilakukan, pengembangan ini juga menjadi salah satu tugas dari sekolahnya. Karena kebetulan dirinya mengambil tema yang sama. Ia rela mencari para ahli di bidang ini untuk menimba ilmu.
Dalam proses pencarian lokasi projectnya, Gamma tertarik dengan sebuah desa terpencil yaitu Kasepuhan Ciptagelar. Ini merupakan sebuah kampung adat yang disebut juga sebagai kasepuhan Banten Kidul. Lokasi yang indah di kaki Gunung Halimun.
Untuk mencapai lokasi butuh waktu sekitar 9 jam dari Jakarta melakukan survey berinteraksi dan membaur dengan masyarakat di Ciptagelar, menggandeng IBEKA dan CV Cihanjuang.
“Saya ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat Ciptagelar. Melalui proyek ini, saya berharap akan semakin banyak masyarakat di sana memiliki akses listrik. Sehingga keberadaan listrik akan ikut menumbuhkan usaha-usaha kecil yang bermanfaat bagi peningkatan ekonomi desa,” ungkap Gamma di sela-sela presentasinya.
Institusi Bisnis Kerakyatan (IBEKA) menjadi pengalaman pertamanya dalam mempelajari pembangkit micro hydro. Tak hanya itu, di CV Cihanjuang Inti Teknik ia belajar teknis pembuatan pembangkit ini dan mengetahui manfaat ekonomi bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Inisiatif Microhydro for Indonesia dari Gamma ini menggerakkan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) untuk memberikan pendampingan demi keberhasilan proyek ini. Karena YABN meyakini, generasi muda adalah calon pemimpin masa depan.
YABN sendiri dibentuk Adaro untuk melaksanakan program-program pengembangan masyarakat secara berkelanjutan dan salah satunya memfokuskan programnya pada pengembangan pendidikan terutama bagi generasi muda.
Gamma telah mempresentasikan Microhydro for Indonesia Project di @America, Pasific Place lt. 3 SCBD Jakarta (12/11), di depan sekitar 200 orang termasuk siswa dari sekolah-sekolah di Jabotabek.
Acara dibuka oleh Karen Schinnerer, officer Kedutaan Besar Amerika dan sekaligus direktur @america. Turut hadir dalam acara ini Direktur Yayasan Adaro Bangun Negeri, Okty Damayanti, dan perwakilan dari Sekolah Global Jaya, Poppy Novita.
Okty Damayanti menyampaikan bahwa, “Kami turut bangga dengan project yang diinisiasi oleh Gamma untuk masyarakat desa Kasepuhan Ciptagelar. Semoga proyek ini menginspirasi anak-anak muda lainnya untuk terus belajar dan akhirnya mampu berkontribusi nyata dengan melakukan sesuatu untuk sebuah perubahan yang lebih baik.”
Lebih lanjut, Gamma menargetkan pembangkit microhydro berkapasitas sekitar 30 - 40 Mega Watt akan beroperasi pada Juli 2016. Dalam mewujudkan project ini, Gamma sangat terbuka untuk mengikutsertakan banyak pihak terutama teman-teman seusianya untuk menyempurnakan project ini.
Berbagai peluang dapat dilakukan para remaja Indonesia untuk kesuksesan MHI project diantaranya adalah ikut menyebarkan infomasi tentang tujuan luhur dari project ini, ikut berpartisipasi dalam setiap proses baik dalam bentuk sumbangan tenaga saat bergotong royong serta dukungan pemikiran dan ide melalui akun media sosial yang sudah dibuat.
(dol)