Cara Beda Dengarkan Musik dengan Batband

LONDON - Developer asal London, Inggris mendapatkan ide untuk menciptakan Batband. Perangkat ini dideskripsikan sebagai produk elegan yang menyajikan "ruang" untuk menikmati musik via teknik konduksi tulang, seperti hewan lumba-lumba yang mendengar menggunakan sonar.

Batband memiliki sejumlah transducer yang menghasilkan gelombang suara agar diterima bagian dalam telinga. Audio tersebut dikirimkan menggunakan frekuensi khusus lewat bagian tulang di kepala, membuat daun telinga tetap terbebas. sehingga tidak ada penghalang dalam berkomunikasi atau mendengar suara.

Dilansir kickstarter, Kamis (17/9/2015), keunikan Batband pada tampilannya yang sangat simpel dan futuristik. Sekilas mirip bando yang dipasangkan dari belakangan kepala, terhubung menggunakan wireless ke perangkat smartphone.

Selain dapat mendengarkan musik, Batband dapat juga menerima panggilan telepon, ber-Skype. Juga mempunyai output suara tambahan saat bermain game. Transducer memancarkan frekuensi 300-19.000Hz,

kemudian Batband dilengkapi konektivitas microUSB dan Bluetooth, dibantu tombol navigasi fisik, sensor tekanan, dan panel kapasitif. Baterai 300mAh build-in yang sanggup bertahan selama 6-8 jam. Bila ingin mendapatkannya Anda harus merogoh kocek USD150 atau setara Rp2 jutaan.